mengetahui informasi tentang sunat perempuan. Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah mudim de bekhu dan tokoh adat Alas.
3.3.1 Syarat Informan
Untuk menentukan atau menetapkan informan diperlukan syarat dari informan penelitian. Syarat informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Alas,
baik yang berdomisili di Kabupaten Aceh Tenggara atau di luar Aceh Tenggara. Selain bersedia menjadi informan, seorang informan juga harus bersedia
diwawancarai serta memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menceritakan tentang praktik sunat perempuan pada masyarakat Alas, semua informasi yang
berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
3.3.2 Proses Penelusuran Informan
Proses penelusuran informan dalam penelitian ini dilakukan secara bersamaan. Untuk informan mudim de bekhu, dari 8 orang mudim yang sudah
ditemui, hanya 1 orang mudim yang bersedia menjadi informan. Hal ini disebabkan karena mudim lainnya tidak bersedia untuk diwawancarai, sulitnya
mendapatkan informan ini karena, mudim merasa sangat tidak pantas bicara masalah sunat perempuan kepada anak laki-laki, sehingga peneliti merasa
kesulitan. Namun dengan pendekatan melalui anak mudim tersebut, yang secara kebetulan teman bergaul peneliti sehari-hari, akhirnya informan dari mudim de
bekhu dapat dijadikan informan yang baik, walaupun jadwal peneliti untuk bertemu dengan informan ditentukan oleh informan, yaitu pada malam hari di
rumah anaknya di Desa Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. 47
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dikarenakan, informan tidak merasa nyaman membicarakan masalah penelitian ini didengar oleh orang lain seperti anak, cucunya dan tetangganya.
Hal yang sama juga terjadi pada penelusuran informan dari anak perempuan yang sudah menikah dan anak perempuan yang belum menikah namun
sudah disunat. Peneliti awalnya melakukan penelusuran informan pada orang yang peneliti kenal dan dekat dengan tempat tinggal peneliti. Ternyata hal ini
tidak berhasil, karena dalam kebiasaan suku Alas, sangat mengenal rasa sungkan terhadap orang yang dikenal Alas : tahat ate. Sehingga peneliti memilih
informan dari teman kerja atau orang yang baru dikenal, karena mereka lebih menerima alasan yang dijelaskan peneliti, mengapa peneliti melakukan
wawancara tentang sunat perempuan. Sedangkan informan dari tokoh agama dan tokoh adat lebih mudah
menemukannya, karena tokoh masyarakat ini, peneliti dapat menemui informan di sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama MPU Kabupaten Aceh Tenggara
dan sekretariat Majelis Adat Aceh MAA Kabupaten Aceh Tenggara, atau di rumah informan dengan jadwal yang telah disepakati. Informan tidak menolak
untuk diwawancara, karena peneliti membawa Surat Rekomendasi Penelitian secara resmi dari bapak Bupati Aceh Tenggara, karena surat ini diangap sebagai
perintah dari pemerintah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam peneliti ini. Sulitnya dalam proses penelusuran informan dalam penelitian ini,
sehingga peneliti menyarankan untuk peneliti yang mau mengangkat tentang 48
Universitas Sumatera Utara
sunat perempuan, sebaiknya dilakukan oleh seorang perempuan dan dari suku lain, sehingga segala kendala yang ada dalam penelitian ini tidak kan terjadi.
3.4 Metode Pengumpulan Data