Prosedur dan Usia Praktik Sunat Perempuan

2.1.6 Prosedur dan Usia Praktik Sunat Perempuan

Tidak ada prosedur standard dalam melakukan sunat perempuan, karena prosedur yang dipraktikkan oleh masyarakat dunia sangatlah bervariasi tergantung pada daerah, kebiasaan masyarakat dan adat-istiadat dimana wanita tersebut tinggal. Bagi orang Jawa tradisional yang beragama Islam menekankan pentingnya sunat perempuan hanya dalam bentuk upacara, dan tidak dengan melukai klitorisnya Suparlan dalam Muhamad, 1998, sedangkan masyarakat di Afrika mengharuskan memotong atau mengiris bagian klitoris. Dengan melihat dan membandingkan beberapa kebiasaan masyarakat dunia dalam memperaktikkan sunat perempuan, dapat disimpulkan bahwa prosedur sunat perempuan secara umum dilakukan dengan cara, yaitu : Seorang wanita yang akan melaksanakan sunat perempuan atau FGM akan disuruh duduk di air dingin untuk mematikan rasa di vulva dan mengurangi kemungkinan pendarahan. Pada umumnya wanita tersebut tidak akan diberikan anastesi, wanita tersebut akan dipegang oleh wanita-wanita yang lebih tua, agar tidak dapat bergerak, kedua kaki wanita tersebut akan dibuka selebar mungkin sehingga bagian vagina akan terlihat jelas. Pemotongan akan dilakukan dengan mempergunakan alat pemotong seperti pecahan kaca, besi tipis, gunting, silet atau benda-benda tajam lainnya. Pelaksanaan dari prosedur sunat perempuan ini dapat dilakukan di rumah pribadi, tetangga, kerabat, pusat kesehatan, atau bila sunat perempuan sebagai proses inisiasi maka akan dipilih pohon atau sungai tertentu, prosedur ini dapat dilakukan 30 Universitas Sumatera Utara oleh wanita lebih tua, Dukun, tukang cukur, atau Bidan dan Dokter yang professional. Seperti halnya prosedur sunat perempuan, usia seorang perempuan disunat juga sangat bervariasi, tergantung pada adat dan kebudayaan nasyarakat tersebut. Sunat dapat dilakukan pada seorang wanita pada saat ia masih bayi, anak-anak usia 7-10 tahun, remaja maupun wanita dewasa. Pada beberapa masyarakat seperti di Somalia disunat pada usia berkisar antara 18-68 tahun, di Ethiopia dan Eritrean usia sunat perempuan berkisar antara 30-52 tahun, tetapi usia paling umum sunat perempuan dilaksanakan adalah 4-8 tahun Irianto, 2006.

2.1.7 Praktik Sunat Perempuan di Indonesia