masih luas, sehingga masih banyak membutuhkan tenaga kerja. Di Desa Bengkel merupakan salah satu desa yang mengalami pergeseran peranan kerja petani
akibat penggunaan teknologi maju pertanian. Hal ini karena teknologi maju yang lebih banyak dapat diakses oleh petani laki-laki dan pertanian dianggap sebagai
domain pekerjaan laki-laki. Kaitan terhadap penelitian ini dapat sebagai bahan masukan mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan pertanian organik sebagai inovasi teknologi pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan inovasi
teknologi pertanian antara lain luas lahan pertanian, kemampuan akses.kontrol petani terhadap teknologi, serta pandangan petani mengenai kegiatan usahatani
mereka.
2.2. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini melihat hubungan antara persepsi petani tentang karakteristik inovasi pertanian organik terhadap penerapan pertanian organiknya.
Hubungan antara persepsi petani tentang karakteristik inovasi pertanian padi organik terhadap penerapan budidaya taninya dilihat dari pengaruh kelima aspek
karakteristik pada persepsi petani yaitu aspek keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan untuk dicoba, dan kemungkinan hasilnya dapat diamati
terhadap pengaruhnya pada penerapan pertanian organik meliputi penyiapan lahan, persiapan benihpersemaian, penanaman, pengendalian hama dan penyakit
tanaman, pemeliharaan tanaman, dan panen. Terdapat beberapa unsur teknologi pada penerapan inovasi pertanian organik, seperti penggunaan pupuk organik
dengan dosis rata-rata 7.000 kgha, keadaan air yang macak-macak, media tanam yang menggunakan campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1,
benih padi yang bukan hasil rekayasa dan tidak mengandung bahan kimiawi sebanyak 10-15 kgha, umur benih muda 8-10 Hari Setelah SemaiHSS, jumlah
tanam= 1 batangtunas, jarak tanam yang dianjurkan 20 cm X 20 cm; 22,5 cm X 22,5 cm; atau 25 cm X 25 cm, sistem tanam legowo 2:1, 3:1, atau 4:1,
penggunaan pestistida nabati, serta memisahkan hasil produk organik dan non organik. Semakin petani menerapkan beberapa prinsip penting di atas, maka
penerapan pertanian yang dilakukan akan makin mengarah pada penerapan pertanian organik.
Persepsi terhadap karakteristik inovasi pertanian organik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor pada kondisi sebelumnya dan faktor pada karakteristik
petani sebagai pengambil keputusan inovasi. Faktor pertama, yaitu kondisi sebelumnya yang dilihat dari praktek-praktek bertani sebelumnya, norma-norma
budaya masyarakat misalnya dalam hal pelestarian lingkungan, serta struktur sosial masyarakat yang dilihat dari cepat-tidaknya mengadopsi inovasi yang
terdapat di Desa Ciburuy. Faktor kedua, yaitu karakteristik petani yang dilihat dari karakteristik sosial ekonomi yaitu luas lahan dikelola, kepribadian yang inovatif
yaitu tingkat keberanian mengambil resiko dan tingkat keterbukaan keinovativan, serta perilaku komunikasi yaitu tingkat keterdedahan terhadap
sumber informasi dan tingkat kekosmopolitan petani. Semakin luas lahan yang dikelola oleh petani, maka makin positif persepsinya tentang karakteristik
pertanian padi organik. Hal ini dikarenakan seorang petani yang memiliki lahan luas, maka kecenderungan untuk berani mencoba suatu inovasi teknologi
pertanian pada sebagian kecil lahannya akan lebih besar. Semakin petani memiliki sikap yang moderat dalam keberanian mengambil resiko, maka makin positif
persepsinya tentang karakteristik pertanian padi organik. Keberanian mengambil resiko yang sedangmoderat berarti bahwa seorang petani lebih memilih untuk
menerapkan suatu inovasi yang tentunya tidak memiliki resiko yang besar dengan melakukan berbagai pertimbangan terlebih dahulu. Selain itu, makin terbuka
inovatif petani, maka makin positif persepsinya tentang karakteristik pertanian padi organik. Hal ini dapat dilihat apabila seorang petani terbuka terhadap hal-hal
yang baru, kemudian ia senang mencari informasi dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, maka berpengaruh pada persepsi positif petani terhadap inovasi
teknologi pertanian terbaru. Aspek perilaku komunikasi juga melihat pada dua aspek penting, yaitu
tingkat keterdedahan terhadap informasi dan kekosmopolitan. Semakin terdedah petani terhadap media informasi, maka makin positif persepsinya tentang
karakteristik pertanian padi organik. Hal ini dikarenakan apabila seorang petani sangat terdedah terhadap media informasi, tentunya ia semakin memiliki
wawasanpengetahuan baru tentang berbagai inovasi pertanian padi organik dan memiliki persepsi yang positif mengenai inovasi pertanian padi organik. Pada
aspek kekosmopolitan, semakin kosmopolit petani, maka makin positif persepsinya tentang karakteristik pertanian padi organik. Hal ini berarti, apabila
seorang petani sering atau pernah melakukan bepergian keluar dari tempat kelahirannya, maka ia makin memiliki wawasan baru dan mudah terbuka terhadap
hal-hal baru, khususnya inovasi pertanian padi organik. Persepsi terhadap karakteristik inovasi pertanian organik mempengaruhi
sikap petani dalam mengambil keputusan untuk menerapkan pertanian padi organik. Persepsi terhadap karakteristik inovasi pertanian organik dapat dilihat
dari lima karakteristiknya, yaitu keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan untuk dicoba, dan kemungkinan untuk diamatidirasakan hasilnya.
Apabila semakin menguntungkan, maka para petani banyak yang mau menerapkan inovasi pertani padi organik dan penerapannya semakin organik.
Semakin inovasi pertanian padi organik sesuai dengan cara bertani petani sebelumnya, para petani semakin menerapkan pertanian padi yang organik.
Semakin mudahtidak rumit inovasi pertanian terbaru dapat dipahami dan dilaksanakan, maka makin ke arah penerapan pertanian padi organik. Aspek
kemungkinan untuk dicoba melihat dari mungkin atau tidaknya pertanian organik diuji dalam skala yang lebih kecil. Semakin mudah inovasi pertanian terbaru
dicoba pada luas lahan yang sedang dan penggunaan pupuk dosis kecil, maka makin banyak petani yang menerapkan pertanian padi organik. Semakin mudah
petani melihat hasil dari terapan inovasi pertanian padi organik, maka makin banyak petani yang menerapkan pertanian organik untuk masa tanam berikutnya.
Berbagai kaitan antar variabel di atas, dapat dilihat pada Gambar 4.
Keterangan Gambar :
: hubungan yang dihipotesakan dan diuji : garis hubungan yang tidak dihipotesakan dan tidak diuji
: kualitatif
: kuantitatif
Gambar 4. Kerangka Pemikiran
Kondisi Sebelumnya:
1. Sejarah praktek
pertanian sebelumnya
2. Norma-norma
budaya masyarakat 3.
Struktur sosial masyarakat
Pengambilan Keputusan Petani
Penerapan Pertanian Organik :
1. Penyiapan lahan
2. Persiapan benih
persemaian 3.
Penanaman 4.
Pengendalian hama dan penyakit
tanaman 5.
Pemeliharaan tanaman
6. Panen
Karakteristik Petani Pengambil Keputusan :
1. Sosial-ekonomi
• Luas lahan yang dimiliki dikelola
2. Kepribadian yang Inovatif
• Keberanian mengambil resiko • Keterbukaan keinovatifan
3. Perilaku komunikasi
• Keterdedahan terhadap sumber informasi
• Kekosmopolitan
Sikap Petani
Persepsi tentang Karakteristik
Pertanian Organik :
1. Keuntungan relatif
2. Kesesuaian
3. Kerumitan
4. Kemungkinan untuk
dicoba 5.
Kemungkinan untuk diamatidirasakan
hasilnya
2.3. Hipotesis Penelitian