Keterbukaan Keinovatifan Kepribadian yang Inovatif

ada bantuan pupuknya dan benihnya itu sudah cukup. Apalagi kalau sudah melihat bukti keberhasilannya secara langsung, wah saya akan lebih mau lagi untuk bertani organiknya”. Atg 64 tahun Sebanyak 26,3 persen petani yang termasuk dalam kategori suka mengambil resiko rendah dan suka mengambil resiko tinggi. Petani yang suka mengambil resiko rendah yang dimaksud adalah petani yang tidak ingin sama sekali mengalami kerugian setelah menerapkan inovasi pertanian terbaru. Petani tersebut akan memilih usahatani yang tidak memiliki peluang kerugian sama sekali, sehingga kemungkinan yang terjadi adalah para petani akan cenderung menolak untuk menerapkan inovasi pertanian terbaru dan lebih suka untuk menerapkan usaha tani yang biasa ia lakukan sebelumnya. Kategori petani yang suka mengambil resiko tinggi menunjukkan bahwa para petani suka memutuskan untuk menerapkan suatu inovasi pertanian terbaru tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu, baik mengenai resiko kerugian dan kemampuan biayanya.

5.2.2. Keterbukaan Keinovatifan

Hagen dalam Vago 1980:53-55 mengatakan bahwa adanya perubahan masyarakat dari yang tradisional menjadi masyarakat modern tidak akan terjadi tanpa adanya perubahan pada kepribadiannya. Masyarakat yang modern merupakan masyarakat yang memiliki kepribadian yang inovatif dan memiliki sifat-sifat kreatif, rasa ingin tahu yang tinggi, dan terbuka pada pengalaman. Aspek keterbukaan dalam penelitian ini lebih membatasi pada keterbukaan para petani dalam memperoleh informasi. Sebaran jumlah petani menurut tingkat keterbukaannya terhadap informasi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Sebaran Jumlah Petani Menurut Tingkat Keterbukaannya Terhadap Informasi Keinovatifan Terhadap Hal-Hal Baru di Kampung Ciburuy, Tahun 2011 Kategori Keinovatifan Keterbukaan Jumlah Persentase Kurang Inovatif 33 57,9 Inovatif 24 42,1 Jumlah 57 100 Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2011 Tabel 8 menunjukkan sebaran jumlah petani yang dikategorikan ke dalam petani yang memiliki tingkat keterbukaan terhadap informasi yang kurang inovatif dan inovatif. Sebagian besar dari petani di Kampung Ciburuy termasuk ke dalam kategori petani yang memiliki tingkat keterbukaan kurang inovatif dengan persentase sebesar 57,9 persen yang berarti bahwa sebagian besar petani memiliki sikap yang cukup terbuka terhadap hal-hal baru inovasi pertanian terbaru dan juga terhadap informasi, tetapi juga kurang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada informasi yang tidak jauh berbeda sama dengan informasi yang pernah mereka peroleh sebelumnya. Hal ini seperti yang diutarakan oleh salah seorang petani sebagai berikut: “Kalau bertani organik mah sama saja seperti bertani konvensional yang sebelumnya saya terapkan. Budidayanya sama cuma yang berbeda kalau organik mah harus lebih rajin merawatnya dan benih padinya juga yang organik. Karena caranya hampir sama makanya saya jarang mendiskusikannya dengan rekan sesama petani. Kadang juga secara tidak sengaja, saya juga ikut mendengarkan diskusi teman-teman yang lain, jadinya dapat informasi juga kan”. Atn 35 tahun Sebesar 42,1 persen petani lainnya di Kampung Ciburuy termasuk ke dalam kategori petani yang memiliki tingkat keterbukaan yang inovatif. Hal ini menunjukkan petani lainnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada informasi.

5.3. Perilaku Komunikasi