penggaruan saja dan tinggal ditanam benih padinya. Sehingga, tidak perlu repot-repot untuk mengatur jarak seperti di sistem
legowo.” Dit 54 tahun
Gambar 12. Sistem Tanam Legowo 2:1 dengan Jumlah Tanam 20 tangkailubang Demikian berbagai alasan yang dikemukakan oleh para petani di Kampung
Ciburuy mengenai sistem tanam yang mereka terapkan. Para petani di Kampung Ciburuy banyak memiliki pertimbangan mengenai cara budidaya pertanian padi
organik yang mereka lakukan, seperti pada penggunaan umur benih dan jarak tanamnya.
6.4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Para petani di Kampung Ciburuy pada tahapan pengendalian hama dan penyakit tanaman, sebagian besar tergolong ke dalam tingkat penerapan pertanian
padi yang semi organik dengan persentase sebesar 93 persen. Petani lainnya termasuk ke dalam kategori tingkat penerapan pertanian padi yang organik dengan
persentase sebesar 7 persen dan terdapat beberapa perbedaan penerapan budidaya padi organik dalam tahapan ini.
Tahapan pengendalian hama dan penyakit tanaman ini merupakan kegiatan untuk menekan kerusakan dan kehilangan hasil, sehingga para petani
dianjurkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a
Program rotasi tanaman yang sesuai. b
Perlindungan musuh alami hama melalui penyediaan habitat yang cocok yang bertujuan agar hama tersebut tidak memakan tanaman padi petani,
namun akan memakan tanaman lainnya, seperti pembuatan pagar hidup
dan tempat sarang, zona penyangga ekologi yang menjaga vegetasi asli dari hama predator setempat.
c Pemberian musuh alami, termasuk pelepasan predator dan parasit.
d Penggunaan pestisida nabati dan bahan alami lainnya.
e Pengendalian mekanis, seperti penggunaan perangkap, penghalang cahaya
dan suara. Keadaan di lapang sangat berbeda dengan yang dianjurkan kepada para
petani, seperti tidak dilakukannya cara-cara pengendalian hama dan penyakit tanaman seperti yang telah dianjurkan karena Kampung Ciburuy memiliki lahan
yang sangat subur dan telah terbebas dari pestisida. Para petani juga sudah jarang menemukan hama, predator, parasit, maupun penyakit tanaman yang dapat
mengganggu tanaman mereka. Biasanya para petani hanya menemukan keong mas saja di lahan sawah mereka, sehingga solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan tidak menanam benih padi yang berumur muda dan tidak menanam benih padi sebanyak 1 batang per lubangnya.
Para petani biasanya menggunakan pestisida nabati apabila memang diperlukan. Para petani di Kampung Ciburuy juga tidak pernah melakukan rotasi
tanaman, melainkan mereka hanya mengganti varietas tanaman padi organiknya saja karena mereka belum pernah mengalami permasalahan dengan hama atau
penyakit tanaman yang menurut mereka sangat parah.
6.5. Pemeliharaan Tanaman