Keuntungan Relatif Relative Advantage Kesesuaian Compatibility

Tabel 13 menunjukkan bahwa semua petani di Kampung Ciburuy dengan persentase sebesar 100 persen memandangmenilai bahwa inovasi pertanian padi organik menguntungkan, sehingga tergolong ke dalam tingkat persepsi petani yang positif. Sebagian besar para petani tergolong ke dalam kategori tingkat persepsi terhadap karakteristik inovasi pertanian padi organik yang positif dengan persentase sebesar 86 persen dan sebanyak 14 persen petani lainnya tergolong ke dalam persepsi yang netralsedang pada aspek karakteristik kesesuaian compatibility. Aspek kerumitan complexity menunjukkan bahwa para petani di Kampung Ciburuy sebagian besar tergolong ke dalam tingkat persepsi yang positif dengan persentase sebesar 95 persen dan 5 persen petani lainnya tergolong ke dalam tingkat persepsi yang netral tentang karakteristik inovasi pertanian padi organik. Aspek karakteristik inovasi pertanian padi organik pada kemungkinan untuk dicoba dalam skala kecil trialability menunjukkan sebagian besar petani tergolong ke dalam tingkat persepsi yang positif dengan persentase sebesar 95 persen dan 5 persen petani lainnya tergolong ke dalam kategori persepsi yang netralsedang tentang karakteristik inovasi pertanian padi organik. Semua petani di Kampung Ciburuy tergolong ke dalam kategori persepsi yang postif tentang karakteristik inovasi pertanian padi organik dengan persentase sebesar 100 persen pada aspek kemungkinan hasilnya dapat diamati observability. Beragam pengkategorian tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci di bawah ini.

7.1. Keuntungan Relatif Relative Advantage

Tabel 13 menunjukkan bahwa tingkat persepsi para petani di Kampung Ciburuy terhadap karakteristik inovasi pertanian organik termasuk ke dalam tingkat persepsi yang positif dengan persentase sebesar 100 persen. Aspek keuntungan relatif ini dilihat dari tiga macam keuntungan, yaitu keuntungan ekonomis, keuntungan ekologis, dan keuntungan sosial. Para petani menyatakan bahwa pertanian padi organik lebih menguntungkan karena hasil produksi padi menjadi lebih meningkat dan memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produksi padi non organik keuntungan ekonomis. Pertanian padi organik juga dinilai menguntungkan dalam segi ekologi karena beras yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi serta rasa berasnya yang lebih enak dan lebih pulen jika dibandingkan dengan hasil produksi padi non organik. Dampak positif dari penerapan pertanian padi organik antara lain mereka dapat menjaga kesuburan tanah, dapat mencegah terjadinya polusi udara karena tidak menggunakan pestisida kimia, mengurangi pencemaran air di lingkungan sekitar, serta tidak membunuh tanaman atau hewan di sekitarnya. Keuntungan sosial yang juga dirasakan oleh para petani di Kampung Ciburuy, yaitu mereka merasa bangga setelah bertani padi organik karena di Gapoktan Silih Asih memiliki motto untuk “Menjadikan Para Petani Agar Dapat Duduk Sejajar Dengan Pelaku Bisnis Lainnya”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah setelah bertani padi organik, para petani di Kampung Ciburuy merasa sangat bangga karena mereka mampu meningkatkan prestise diri mereka dari yang sebelumnya hanya sebagai petani yang dikenal miskin dan bodoh, sekarang dapat menjadi petani yang dikenal sebagai sosok yang sangat berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga keamanan pangan konsumennya.

7.2. Kesesuaian Compatibility

Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar para petani tergolong ke dalam kategori tingkat persepsi terhadap karakteristik inovasi pertanian padi organik yang positif dengan persentase sebesar 86 persen dan 14 persen petani lainnya tergolong ke dalam persepsi yang netralsedang. Para petani di Kampung Ciburuy menyatakan bahwa pertanian padi organik mampu menjawab kebutuhan ekonomi mereka karena meningkatkan jumlah pendapatan mereka. Pola penerapan pada pertanian padi organik juga hampir sama dengan pertanian padi non organik sebelumnya, sehingga masih sesuai dengan kebiasaan para petani. Kebiasaan yang dimaksud, seperti melakukan pembajakan, penggaruan, perataan tanah, mempertahankan kelembaban tanah, pemupukan, dan penyemprotan pestisida. Meskipun pestisida yang digunakan bukan lagi merupakan pestisida kimia, melainkan menggunakan pestisida nabati. Pola pemupukan juga menggunakan pupuk organik yang berasal dari jerami dan kotoran sapi, serta para petani lebih sering menggunakan pupuk OFER organic fertilizer yang dapat mereka beli di koperasi kelompok tani. Nilai-nilai yang berlaku di masyarakat juga masih sama dan tidak mengalami perubahan akibat diterapkannya pertanian padi organik. Nilai-nilai yang dimaksud adalah para petani dalam kegiatan usaha taninya selalu menganggap padi yang mereka tanam sebagai sesuatu yang harus mereka jaga kualitasnya karena hasil produksi padi mereka nantinya yang akan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Pertanian padi organik tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sama saja jumlahnya ketika bertani padi non organik sebelumnya, sehingga lapangan pekerjaan yang terbuka bagi buruh tani lainnya juga sama saja jumlahnya dibandingkan ketika bertani padi non organik. Waktu kerja anggota rumah tangga perempuan yang digunakan sama saja ketika bertani padi non organik karena tenaga kerja perempuan hanya dilibatkan pada saat pemupukan dan penyiangan saja. Oleh karena itu, waktu kerja anggota rumah tangga perempuan sama saja, yaitu pada pukul 7.00 sampai dengan 12.00.

7.3. Kerumitan Complexity