yang dimaksud adalah para petani dalam kegiatan usaha taninya selalu menganggap padi yang mereka tanam sebagai sesuatu yang harus mereka jaga
kualitasnya karena hasil produksi padi mereka nantinya yang akan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Pertanian padi organik tidak membutuhkan tenaga kerja
yang banyak karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sama saja jumlahnya ketika bertani padi non organik sebelumnya, sehingga lapangan pekerjaan yang
terbuka bagi buruh tani lainnya juga sama saja jumlahnya dibandingkan ketika bertani padi non organik. Waktu kerja anggota rumah tangga perempuan yang
digunakan sama saja ketika bertani padi non organik karena tenaga kerja perempuan hanya dilibatkan pada saat pemupukan dan penyiangan saja. Oleh
karena itu, waktu kerja anggota rumah tangga perempuan sama saja, yaitu pada pukul 7.00 sampai dengan 12.00.
7.3. Kerumitan Complexity
Para petani di Kampung Ciburuy memiliki tingkat persepsi terhadap karakteristik inovasi pertanian padi organik yang netralsedang dan positif. Para
petani sebagian besar tergolong ke dalam tingkat persepsi yang positif dengan persentase sebesar 95 persen dan sebesar 5 persen petani lainnya tergolong ke
dalam tingkat persepsi yang netral tentang karakteristik inovasi pertanian padi organik.
Aspek kerumitan yang ingin dilihat merupakan kemudahan petani dalam memahami dan melaksanakan karakteristik inovasi pertanian padi organik.
Persepsi positif para petani di Kampung Ciburuy ditunjukkan dengan kemudahan mereka untuk memahami dan melaksanakan beberapa prinsip penting dalam
pertanian organik, seperti melakukan pembajakan, penggaruan, perataan tanah, mempertahankan keadaan air yang harus macak-macak, membuat saluran air di
sekeliling pematang, benih padi yang digunakan bukan merupakan hasil rekayasa dan tidak mengandung bahan kimiawi zat aditif, mempertahankan kelembaban
tanah, menggunakan sistem tanam legowo, serta mampu memahami bahwa hasil produksi padi organik pengelolaannya harus dipisah dengan produk yang non
organik. Pada awalnya mereka mengaku bahwa penerapan pertanian organik cukup rumit dikarenakan harus menjaga keadaan air yang macak-macak, namun
seiring dengan makin lamanya para petani menerapkan pertanian organik selama
hampir 10 tahun sehingga mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut. Prinsip mempertahankan air yang macak-macak ini juga didukung dengan kondisi alam di
Kampung Ciburuy yang memiliki kondisi tanah yang sangat subur dan terjaga kelembabannya.
Beberapa kegiatan penerapan pertanian organik yang digolongkan dalam persepsi netral dari para petani, seperti 1 pemberian dosis pupuk organik rata-
rata 7.000 kgha, 2 penyemaian benih padi organik menggunakan bakipipitibak kecil yang terbuat dari kayu, 3 media penyemaian benih padi menggunakan
campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1, 4 umur benih padi yang sesuai anjuran, yaitu 8-10 Hari Setelah Semai HSS, 5 menanam benih
padi dengan jumlah tanam 1 batangtunas, serta 6 mengendalikan hama dan penyakit tanaman melalui pergiliran tanaman.
Pemberian dosis pupuk organik dengan rata-rata 7.000 kgha sesuai anjuran dirasakan sulit untuk diterapkan oleh para petani di Kampung Ciburuy
karena luas lahan yang mereka garap merupakan luas lahan sedang, yaitu antara 0,03 – 2,43 ha, sehingga dosis pupuk yang digunakan juga berjumlah sedikit atau
sesuai dengan kebutuhan. Para petani juga masih kesulitan dalam hal penyemaian menggunakan bakipipitibak kecil yang terbuat dari kayu karena penggunaan
media tersebut akan sangat merepotkan petani nantinya pada saat benih padi akan dipindahkan ke sawah untuk ditanam. Para petani di Kampung Ciburuy juga
menilai bahwa perbandingan campuran tanah dan pupuk organik sebagai media tanam sesuai anjuran cukup menyulitkan para petani. Hal ini dikarenakan kondisi
lahan di Kampung Ciburuy yang sangat subur, sehingga menurut para petani penggunaan campuran tanah dan pupuk organik sesuai dengan yang dianjurkan
tidak perlu untuk dilakukan. Hal ini seperti yang dikatakan oleh salah seorang petani:
“Semua petani mah sudah tahu neng tentang perbandingan campuran tanah dan pupuk organik pada media tanam buat
penyemaian. Tetapi, karena kondisi lahan di sini semuanya pada subur-subur, sehingga kami tidak mencampurkan lagi tanah
dengan pupuk organik. Kalau memang kondisi tanah terlihat benar-benar membutuhkan pupuk organik, ya baru diberi pupuk
neng.”
Atg 64 tahun
Kesulitan lainnya terdapat dalam hal penggunaan umur benih padi yang akan ditanam. Benih padi yang dianjurkan untuk ditanam berumur 8-10 Hari
Setelah Semai HSS, namun para petani biasanya menanam benih padi organik berumur tua 15-25 HSS. Alasan menanam benih yang berumur tua dan
penggunaan jumlah tanam sebanyak 2-5 batang per tunas adalah karena benih padi yang berumur muda dan jumlah tanam yang sedikit akan menjadi makanan
bagi keong mas dan menyebabkan tanaman padi rusak. Dalam hal pengendalian hama dan penyakit tanaman, para petani merasa lebih mudah apabila melakukan
pergiliran antar varietas padi saja karena dua alasan, yaitu pertama para petani harus memenuhi jumlah penyediaan hasil produksi padi organik untuk dijual pada
koperasi. Kedua, melakukan pergiliran tanaman dari tanaman padi ke sayuran, dan sebaliknya dinilai kurang begitu diperlukan karena lahan di desa tersebut sangat
subur, sehingga para petani merasa enggan untuk melakukan pergiliran tanaman dan hanya melakukan pergiliran varietas benih padi saja.
7.4. Kemungkinan untuk Dicoba Trialability