2.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
1. Semakin positif persepsi petani tentang karakteristik pertanian padi organik,
maka budidaya tani yang dilakukan petani akan makin mengarah pada penerapan pertanian padi organik.
2. Semakin luas lahan yang dikelola oleh petani, maka makin positif
persepsinya tentang karakteristik pertanian padi organik. 3.
Semakin petani memiliki sikap yang moderat dalam keberanian mengambil resiko, maka makin positif persepsinya tentang karakteristik pertanian padi
organik. 4.
Semakin terbuka inovatif petani, maka makin positif persepsinya tentang karakteristik pertanian padi organik.
5. Semakin terdedah petani terhadap media informasi, maka makin positif
persepsinya tentang karakteristik pertanian organik. 6.
Semakin kosmopolit petani, maka makin positif persepsinya tentang karakteristik pertanian organik.
2.4. Definisi Operasional
Definisi operasional dari peubah-peubah penelitian disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Definisi Operasional
NO. Peubah Indikator
Definisi Operasional Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Pengukuran PERSEPSI TENTANG KARAKTERISTIK INOVASI PERTANIAN ORGANIK
1. Keuntungan relatif
Relative advantage Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik dianggap lebih
menguntungkan dari teknologi sebelumnya dan dideskripsikan dari keuntungan ekonomi yang diperoleh dan mampu meningkatkan wibawa diri harga diri
responden.
a Keuntungan ekonomi
Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik menguntungkan dalam meningkatkan pendapatan responden.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0 b
Keuntungan sosial Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik menguntungkan dalam
meningkatkan harga diri wibawa diri responden. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0 c
Keuntungan ekologi Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik menguntungkan dalam
menjaga kelestarian lingkungan. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PERSEPSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN RELATIF Bobot Skor = 0,88
Item pertanyaan = 9 item Persepsi Netral = skor 0 – 3,9
Persepsi Positif = skor 4 - 8
2. Kesesuaian Compatibility
Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik sesuaikonsisten dengan nilai-nilai sosial budaya yang ada, pengalaman masa lalu, serta kebutuhan dari
responden. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PERSEPSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK KESESUAIAN Bobot Skor = 0,62
Item pertanyaan = 13 item Persepsi Netral = skor 0 – 3,9
Persepsi Positif = skor 4 - 8
3. Kerumitan Complexity
Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik mampu dimengerti dan dilaksanakan responden.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner Skor :
1. Ya = 1
2. Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PERSEPSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK KERUMITAN Bobot Skor = 0,57
Item pertanyaan = 14 item Persepsi Netral = skor 0 – 3,9
22
Persepsi Positif = skor 4 - 8
4. Kemungkinan untuk
dicoba Trialability Derajat dimana inovasi teknologi pertanian padi organik dapat di uji dan diterapkan
dalam skala kecil baik berupa lahan, pupuk, benih, dan media lainnya oleh responden.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PERSEPSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK KEMUNGKINAN UNTUK DICOBA Bobot Skor = 2
Item pertanyaan = 4 item Persepsi Netral = skor 0 – 3,9
Persepsi Positif = skor 4 - 8
5. Kemungkinan hasilnya
dapat diamati dirasakan Observability
Derajat dimana hasil dari inovasi teknologi pertanian padi organik dapat dilihat oleh responden maupun orang lain, baik merupakan hasil penelitian maupun hasil
komunikasi dengan orang lain. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PERSEPSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK KEMUNGKINAN HASILNYA DAPAT DIAMATI Bobot Skor = 2
Item pertanyaan = 4 item Persepsi Netral = skor 0 – 3,9
Persepsi Positif = skor 4 - 8
TOTAL SKOR UNTUK VARIABEL PERSEPSI TENTANG KARAKTERISTIK INOVASI PERTANIAN PADI ORGANIK = 0 – 40 PERSEPSI NETRALSEDANG = total skor 0 – 30,18
PERSEPSI POSITIF = total skor 30,19 - 40 KARAKTERISTIK UNIT PENGAMBIL KEPUTUSAN PETANI
6. Karakteristik sosial
ekonomi Ciri-ciri yang menggambarkan keadaan sosial ekonomi responden, meliputi status
sosial yang lebih tinggi dilihat dari pendapatan, prestise, kelas sosial, dan sebagainya, mengikuti tahun pendidikan yang lebih lama, tingkat mobilitas yang
tinggi, serta memiliki unit yang lebih besar seperti pertanian, perusahaan, sekolah, dan sebagainya.
a Luas lahan
Luas lahan yang dimiliki dikelola oleh responden untuk menanam padi organik sampai penelitian dilakukan, dinyatakan dengan satuan luas dalam m
2
. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Milik sendiri = 1 2.
Bukan milik sendiri = 0
PENGKATEGORIAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI BERDASARKAN LUASAN LAHAN GARAPAN Luasan Lahan Sedang =0,03 – 3,50 Ha
Luasan Lahan Luas = 3,51 – 7,25 Ha 7.
Kepribadian yang Inovatif Ciri-ciri sifat karakter seseorang yang menggambarkan diri pribadi responden,
meliputi empati yang besar, tidakkurang dogmatis yaitu derajat dimana seseorang sangat dekat dengan sistem kepercayaannya, rasionalis, tingkat intelegensinya tinggi,
mau mengambil resiko, dan tidak percaya pada nasib futuristik.
a Tingkat keberanian
mengambil resiko Tanggung jawab responden terhadap keputusan yang diambilnya. Tingkat keberanian
mengambil resiko moderatsedang merupakan keberanian mengambil resiko yang dinilai paling baik.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner
Skor : 1.
Sangat Setuju = 1 2.
Setuju = 2 3.
Tidak Setuju =1
PENGKATEGORIAN KEPRIBADIAN YANG INOVATIF BERDASARKAN TINGKAT KEBERANIAN MENGAMBIL RESIKO Keberanian Mengambil Resiko Rendah dan
23
Tinggi = skor 0-1 dan 7-8 Keberanian Mengambil Resiko Moderat
Sedang = skor 2-6 b
Tingkat keterbukaan keinovatifan
Sifatkarakter responden yang mau mencoba menerapkan pertanian padi organik. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Sangat Setuju = 1 2.
Setuju = 2 3.
Tidak Setuju =1
PENGKATEGORIAN KEPRIBADIAN YANG INOVATIF BERDASARKAN TINGKAT KETERBUKAANKEINOVATIFAN Kurang Inovatif = skor 4-6
Inovatif = skor 7-8
8. Perilaku Komunikasi
Ciri-ciri sifat karakter seseorang yang menggambarkan kebiasaan berkomunikasi responden, meliputi tingkat partisipasi sosial yang tinggi, sering melakukan
komunikasi interpersonal, sering memanfaatkan media massa untuk mencari informasi, memiliki tingkat kepemimpinan yang tinggi, serta senang berada pada
sistem yang modern.
a Keterdedahan terhadap
sumber informasi • Jenis media yang digunakan
• Sering-tidaknya responden mendapatkan dan bisa menggunakan sumber informasi.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner
PENGKATEGORIAN PERILAKU KOMUNIKASI BERDASARKAN TINGKAT KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA INFORMASI
Terdedah Media Informasi = 1- 4 media Sangat Terdedah Media Informasi = 5 – 9 media
b Kekosmopolitan
• Jarak jangkauan ketika bepergian • Sering-tidaknya responden bepergian ke luar daerah.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner
PENGKATEGORIAN PERILAKU KOMUNIKASI BERDASARKAN TINGKAT KEKOSMOPOLITAN PETANI
Tidak Kosmopolit = skor 1 Kosmopolit = skor 0
PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK
9. Penyiapan lahan
a Kegiatan yang dilakukan dua minggu sebelum masa tanam dan dilakukan
sebanyak 3 kali, yaitu pembajakan, penggaruan, dan perataan tanah. b
Setelah pembajakan selesai, pupuk organik ditaburkan secara merata dengan dosis rata-rata 7.000 kgha atau sesuai dengan kebutuhan. Pupuk organik yang
digunakan adalah pupuk bokasi hasil fermentasi bahan organik. c
Keadaan air macak-macak harus dipertahankan dengan cara menutup pintu masuk dan keluarnya air agar tanah dan unsur hara tidak terbawa hanyut.
d Setelah perataan tanah selesai, dibuat saluran air tengah dan saluran air di
pinggir di sekeliling pematang. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PENERAPAN PERTANIAN BERDASARKAN TAHAPAN PENYIAPAN LAHAN Bobot Skor = 1,5
Item Pertanyaan = 4 item Penerapan Pertanian Semi Organik = 0 – 3
Penerapan Pertanian Organik = 4 - 6 Persiapan benih
Kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pola tanam yang akan digunakan Responden : petani
Wawancara menggunakan Skor :
24
10. persemaian seperti
: a
Persemaian dilakukan pada bakipipitibak kecil yang terbuat dari kayu. b
Benih = 10-15 kgha, benih bukan berasal dari hasil rekayasa dan tidak diperlakukan dengan bahan kimia sintetik ataupun zat pengatur tumbuh dan
bahan lain yang mengandung zat aditif. c
Media = campuran tanah dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. d
Umur persemaian = 8-10 HSS. kuesioner 1.
Ya = 1 2.
Tidak = 0
PENGKATEGORIAN PENERAPAN PERTANIAN BERDASARKAN TAHAPAN PERSIAPAN BENIHPERSEMAIAN Bobot Skor = 1,5
Item Pertanyaan = 4 item Penerapan Pertanian Semi Organik = 0 – 3
Penerapan Pertanian Organik = 4 - 6
11. Penanaman
Kegiatan dimana benih padi di tanam di lokasi dengan rincian sebagai berikut : a
Umur benih = 8-10 HSS b
Jumlah tanamlubang = 1 batangtunas c
Jarak tanam yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat 20 cm × 20 cm, 22,5 cm × 22,5 cm, 25 cm × 25 cm.
d Dianjurkan untuk menggunakan tanam sistem legowo 2:1, 3:1, atau 4:1.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner Skor :
1. Ya = 2
2. Tidak = 1
PENGKATEGORIAN PENERAPAN PERTANIAN BERDASARKAN TAHAPAN PENANAMAN Bobot Skor = 1,5
Item Pertanyaan = 4 item Penerapan Pertanian Semi Organik = 0-2,9
Penerapan Pertanian Organik = 3-6
12. Pengendalian hama
tanaman Kegiatan untuk menekan kerusakan dan kehilangan hasil, dengan rincian sebagai
berikut : a
Program rotasi tanaman yang sesuai. b
Perlindungan musuh alami hama melalui penyediaan habitat yang cocok, seperti pembuatan pagar hidup dan tempat sarang, zona penyangga ekologi yang
menjaga vegetasi asli dari hama predator setempat. c
Pemberian musuh alami, termasuk pelepasan predator dan parasit. d
Penggunaan pestisida nabati dan bahan alami lainnya. e
Pengendalian mekanis, seperti penggunaan perangkap, penghalang cahaya dan suara.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner Skor :
1.
Ya = 2 2.
Tidak = 1
PENGKATEGORIAN PENERAPAN PERTANIAN BERDASARKAN TAHAPAN PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
Bobot Skor = 1,2 Item Pertanyaan = 5 item
Penerapan Pertanian Semi Organik = 0-2,9 Penerapan Pertanian Organik = 3-6
13. Pemeliharaan tanaman
Kegiatan mempertahankan kelembaban tanah, yaitu dengan mengatur pemberian air dengan menggunakan saluran pengairan keliling pematang dan saluran bedengan,
sehingga keadaan tanah tidak tergenang. Serta, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman OPT yang tidak
menggunakan bahan kimia sintetik, tetapi berupa pengaturan sistem budidaya, pestisida nabati dan bahan alami lainnya.
Responden : petani Wawancara menggunakan
kuesioner Skor :
1. Ya = 2
2. Tidak = 1
PENGKATEGORIAN PENERAPAN PERTANIAN BERDASARKAN TAHAPAN PEMELIHARAAN TANAMAN Bobot Skor = 2
25
Item Pertanyaan = 3 item Penerapan Pertanian Semi Organik = 0-3
Penerapan Pertanian Organik = 4-6
14. Panen
Kegiatan dimana pengelolaan produk harus dipisah dari produk non organik jika di sekitar produk organik terdapat produk non organik dan tidak menggunakan bahan
yang mengandung zat aditif. Responden : petani
Wawancara menggunakan kuesioner
Skor : 1.
Ya = 2 2.
Tidak = 1
PENGKATEGORIAN PENERAPAN PERTANIAN BERDASARKAN TAHAPAN PANEN Bobot Skor = 2
Item Pertanyaan = 3 item Penerapan Pertanian Semi Organik = 0-3
Penerapan Pertanian Organik = 4-6
TOTAL SKOR UNTUK VARIABEL PENERAPAN PERTANIAN PADI ORGANIK = 0 – 36 PENERAPAN SEMI ORGANIK = total skor 0 – 21,1
PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK = total skor 21,2 - 36 KONDISI SEBELUMNYA
15. Sejarah praktek pertanian
sebelumnya Merupakan kegiatan bertani yang dilakukan sebelum adanya penerapan pertanian
padi organik.
Informan :
• Tokoh masyarakat • Ketua kelompok
tani • Aparat desa
Data sekunder :
• Profil desa • Monografi desa
• Wawancara mendalam • FGD
16. Norma-norma budaya
masyarakat Merupakan ukuranpedoman berperilaku masyarakat dalam berinteraksi.
Informan :
• Tokoh masyarakat • Ketua kelompok
tani • Aparat desa
Data sekunder :
• Profil desa • Monografi desa
• Wawancara mendalam • FGD
17. Struktur sosial masyarakat
Merupakan susunanpengkategorian sosial masyarakat berdasarkan tingkatan cepat- lambatnya mengadopsi inovasi pertanian padi organik.
Informan :
• Tokoh masyarakat • Ketua kelompok
tani • Aparat desa
Data sekunder :
• Profil desa • Monografi desa
• Wawancara mendalam • FGD
26
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian penerapan teknologi pertanian padi organik dilaksanakan di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, khususnya di Kampung Ciburuy. Penentuan lokasi ditentukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa di lokasi tersebut secara
bertahap sudah mulai menerapkan sistem pertanian padi organik sejak tahun 2002. Pada tahun 2004, Lembaga Pertanian Sehat LPS Yayasan Dompet Dhuafa
Republika mendukung pengembangan pertanian organik khususnya padi sehat melalui Program Pemberdayaan Pertanian Sehat dan memberi jaminan pasar beras
sehat tersebut. Kerjasama antara kelompok tani, koperasi, dan Lembaga Pertanian Sehat LPS ini mampu menciptakan sebuah produk unggulan, yaitu beras Sehat,
Aman, Enak SAE dan telah memiliki jaringan distribusi yang relatif tetap. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011. Kegiatan skripsi terdiri atas penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan,
pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer yang digunakan adalah penyebaran
kuesioner menggunakan metode wawancara untuk responden dan menggunakan metode FGD untuk mengumpulkan data primer dari informan. Data sekunder
diperoleh dengan menggunakan penelusuran dokumen dan literatur terkait. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu, yaitu petani pengambil
keputusan yang diasumsikan merupakan petani pengambil keputusan yang rasional melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan
melakukan kegiatan usahatani. Populasinya adalah seluruh petani yang ada di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor yang terdiri dari petani
pemilik lahan, pemilik-penggarap lahan, dan penggarap lahan. Pemilik lahan sebagian besar bermukim di luar Kampung Ciburuy, seperti dari Cigombong,