25
p i
i i
P P
F
1
jenis  dalam  petak  contoh.  Frekuensi  masing-masing  jenis  lamun  pada  setiap stasiun dihitung dengan menggunakan rumus Brower et al. 1997 :
Keterangan : F
i
= Frekuensi jenis ke-i P
i
= Jumlah petak contoh dimana ditemukan jenis i
 p
i
P
1
= Jumlah total petak contoh yang diamati
3.9.2 Tingkat keberhasilan lamun transplantasi
Analisis  data  tingkat  keberhasilan  lamun  transplantasi  berupa  analisis komparatif,  yakni  membandingkan  data  setiap  bulannya  pada  masing-masing
metode transplantasi.
3.9.3 Pertumbuhan Daun Lamun
Gambar 7 . Teknik pengukuran pertumbuhan daun lamun Berdasarkan  ilustrasi  teknik  pengukuran  pertumbuhan  daun  lamun  yang
ditransplantasi  seperti  Gambar  7  dibuat  rumus  pertumbuhan  daun  lamun sebagai berikut Badria 2007 :
Keterangan :  Kt   = Pertumbuhan lamun t mmhari T    = Waktu interval pengamatan hari
at   = Panjang total daun hari ke-t mm bt   = Panjang total daun di atas lubang penandaan hari ke-t mm
Lubang Penandaan
at bt
Kt
Kt = T
bt at
26
3.9.4 Biomassa Lamun
Biomassa lamun dihitung dengan menggunakan berat kering lamun dengan menggunakan rumus sebagai berikut Azkab 2008:
A W
B 
Keterangan : B =  Biomassa lamun gramm
2
W =  Berat kering gram
A =  Luas area m
2
27
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Parameter Fisika - Kimia Perairan
Kelangsungan  hidup  biota  perairan  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor, salah satunya adalah kondisi lingkungan perairan yang mendukung. Pengamatan
lingkungan  perairan  dilakukan  dengan  mengukur  nilai  kualitas  perairan tersebut, meliputi parameter fisika – kimia. Nilai-nilai parameter fisika – kimia di
perairan Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa Dua dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Parameter fisika dan kimia perairan
Parameter Baku Mutu
Pulau Pramuka Pulau Kelapa Dua
Fisika
Suhu °C 28-30
1
29 29
Kedalaman cm -
55-102 30-94
Kecerahan -
100 100
Kecepatan Arus mdetik 0,66
2
0,33 0,05-0,14
Kimia
Salinitas PSU 33-34
1
28-31 25-27
pH 7-8,5
1
8 8
DO ppm 5
1
9,33-10,55 9,13-10,14
Nitrat mgl 0,008
1
0,031-0,072 0,039-0,049
Orthofospat mgl 0,015
1
0,001 0,001
Sumber :
1
KepMen LH No. 51 Tahun 2004 Lampiran 3
2
Baku mutu untuk metode Plugs menurut Thorhaug 1976 in Azkab 1999
4.1.1 Parameter fisika a. Suhu
Suhu  perairan  pada  kedua  lokasi  penelitian  sekitar  29°C.  Kisaran  yang kecil  menandakan  perbedaan  suhu  antar  lokasi  penelitian  kecil  sehingga  dapat
dikatakan selama penelitian suhu  cenderung homogen. Menurut Barber  1985 in Badria  2007,  pada  kisaran  suhu  10-35  °C  produktivitas  lamun  meningkat
dengan meningkatnya suhu, dan pada kisaran suhu 25-30 °C fotosintesis bersih akan  meningkat  dengan  meningkatnya  suhu.  Jadi  kisaran  suhu  pada  saat
penelitian  berada  pada  kisaran  yang  optimum  bagi  tumbuhan  lamun  untuk berfotosintesis.