Metode Transplantasi Lamun Pengukuran Pertumbuhan Unit Transplantasi Lamun

23 Gambar 5. Pengambilan sampel biomasa lamun pada transek kuadrat 50 x 50 cm

3.7 Metode Transplantasi Lamun

Tranplantasi lamun yang diujicobakan di Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa Dua menggunakan metode Plugs Short dan Coles 2001. Kajian mengenai kesesuaian lokasi transplantasi dilakukan sebelum melakukan penanamantransplantasi lamun dimulai. Penilaian parameter fisika-kimia perairan maupun substrat merupakan syarat utama keberhasilan dalam melakukan transplantasi lamun. Bibit lamun yang digunakan untuk transplantasi diambil dari area dengan kondisi lamun yang sehat dengan penutupan yang tinggi pada lokasi yang tidak jauh dari area. Jenis bibit lamun yang dipilih untuk transplantasi yaitu jenis lamun pionir yang mudah diamati dan yang paling banyak ditemukan di lokasi yakni Thalassia hemprichii di kedua pulau dan jenis yang mendominasi di kawasan tersebut seperti Cymodocea rotundata di Pulau Pramuka dan Halodule uninervis di Pulau Kelapa Dua. Bibit diambil dengan menggunakan corer yang berdiameter 10 cm dengan kedalaman substrat 15-20 cm Gambar 6. Pada daerah penanaman dibuat lubang dengan menggunakan corer yang sama untuk kemudian diletakkan bibit yang sudah diambil di dalamnya. Penomoran unit transplantasi dilakukan untuk memudahkan pengamatan selanjutnya. Penempatan unit transplantasi pada lokasi rehabilitasi didasarkan pada lokasi yang miskin dilihat dari hasil pengamatan status komunitas lamun. Peta lokasi penempatan unit transplantasi dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. 50 cm 5 c m Petak pengambilan sampel biomas lamun 24 Gambar 6. Bibit unit transplantasi metode Plugs

3.8 Pengukuran Pertumbuhan Unit Transplantasi Lamun

Pengamatan keberhasilan transplantasi dilihat dari pertumbuhan unit transplantasi, pertumbuhan jumlah tegakan, dan jumlah daun. Laju pertumbuhan daun lamun dihitung dengan menghitung pertumbuhan mutlak daun. Pengamatan keberhasilan transplantasi dilakukan setiap bulannya setelah penanaman, sedangkan laju pertumbuhan lamun transplantasi dilakukan setiap minggu setelah penandaan selama satu bulan. Metode yang digunakan untuk pengukuran laju pertumbuhan daun lamun adalah metode penandaan daun, yang sejak awal tahun 1970 telah diperkenalkan oleh Patriquin 1973, Zieman 1974, dan Sand-Jensen 1975 Short dan Coles 2001. Metode penandaan lamun didasarkan pada penandaanpelubangan daun atau tegakan pada tinggi frekuensi tertentu. Pada penelitian ini pelubangan dilakukan pada titik awal daun mulai muncul. Pada hari pertama dilakukan pemilihan tegakan secara acak, kemudian dilakukan pelubangan pada tegakan tersebut pada tempat yang ditentukan. Tegakan- tegakan yang telah dilubangi diberi tanda penomoran tagging untuk memudahkan pada pengamatan dan selanjutnya pengamatan dilakukan pada setiap minggu selama satu bulan. 3.9 Analisis Data 3.9.1 Komunitas Lamun