10
4 Tipe Substrat
Berdasarkan tipe substratnya, lamun yang tumbuh di perairan Indonesia dapat dikelompokan menjadi katagori yaitu lumpur, lumpur berpasir,
pasir, pasir berlumpur, puing karang dan batu karang. 5
Asosiasi dengan sistem lain Jenis-jenis lamun dapat dikelompokan ke dalam jenis yang dapat tumbuh
berasosiasi dengan terumbu karang dan mangrove. Dari karakteristik habitat dan sebaran lamun tersebut di atas dapat dikelompokan jenis
lamun yang kosmopolitan dijumpai hampir semua habitat, moderat tumbuh pada habitat antara 50 - 70 dan lamun yang terbatas
sebarannya tumbuh pada katagori habitat kurang dari 50.
2.1.5 Komunitas lamun
Komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup pada lingkungan tertentu, saling berinteraksi dan bersama-sama membentuk tingkat tropik dan
metaboliknya. Komunitas memiliki lima karakteristik yaitu keanekaragaman, dominansi, bentuk, dan struktur pertumbuhan, kelimpahan relatif serta struktur
trofik Krebs 1972. Padang lamun sebagai suatu komunitas mempunyai dua tipe vegetasi,
yaitu vegetasi yang monospesifik dan vegetasi campuran. Vegetasi monospesifik adalah komunitas lamun yang hanya terdiri dari satu spesies atau dapat berupa
padang lamun yang luas dan lebat. Vegetasi campuran adalah padang lamun yang terdiri lebih dari satu spesies dan dapat mencapai delapan spesies. Spesies
yang pada umumnya membentuk vegetasi monospesifik adalah Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Cymodocea
serrulata, dan Thallassodendron ciliatum Nienhuis et al. 1989 in Hutomo 1997.
2.1.6 Pertumbuhan lamun
Pertumbuhan lamun dapat dilihat dari pertambahan panjang bagian- bagian tertentu seperti daun dan rhizoma dalam kurun waktu tertentu. Namun
pertumbuhan rhizoma lebih sulit diukur terutama pada jenis-jenis tertentu yang umumnya berada di bawah substrat dibanding pertumbuhan daun yang berada
11
di atas substrat, sehingga penelitian pertumbuhan lamun relatif lebih banyak mengacu pada pertumbuhan daun.
Umumnya penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan daun muda lebih cepat dibanding pertumbuhan daun tua Azkab 1999a. Namun hal yang
berbeda ditemukan oleh Azkab 1988 yang melakukan penelitian di Teluk Jakarta, dimana daun tua E. acoroides mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat
dibanding pertumbuhan daun mudanya. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan lamun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti
fisiologi, metabolisme dan faktor eksternal seperti zat-zat hara, tingkat kesuburan substrat, dan faktor lingkungan lainnya.
2.1.7 Biomasa lamun