6
memiliki rimpang lebih pendek jika ditransplantasi. Morfologi umum lamun ditunjukan pada Gambar 2.
Gambar 2. Morfologi umum lamun Mckenzie dan Yoshida 2009
2. 1.2 Fungsi lamun
Peranan atau fungsi dari komunitas lamun pada ekosistem perairan dangkal adalah sebagai produsen primer, habitat biota, stabilisator dasar
perairan, perangkap sedimen, pendaur unsur hara dan blue carbon sink di laut Azkab 2008; Kawaroe 2009.
a. Produsen primer
Lamun sebagai tanaman tingkat tinggi yang mempunyai klorofil dan mampu melakukan proses fotosintesa adalah produsen primer. Lamun
memfiksasi sejumlah karbon organik dan sebagian besar memasuki rantai makanan, baik secara langsung oleh herbivora maupun melalui dekomposisi
sebagai serasah. Lamun mempunyai tingkat produktivitas primer tertinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang ada di laut dangkal mangrove dan
terumbu karang. Dalam komunitas lamun, satu are 1.000 m
2
lamun dapat menghasilkan lebih dari 10 ton daun per tahun. Biomas ini dapat menyediakan
7
makanan, tempat hidup dan daerah pemijahan untuk puluhan ribu dari vertebrata dan invertebrata baik dewasa maupun juvenil Mukhida 2007 in
Kiswara 2009.
b. Habitat biota
Lamun memberikan tempat perlindungan dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan algae. Di samping itu, padang lamun seagrass
beds dapat juga sebagai daerah asuhan, dan makanan bagi biota laut hingga 360 spesies ikan, 117 jenis makro algae, 24 jenis moluska, 70 jenis krustasea, dan 45
jenis echinodermata. Lamun dari jenis Syringodium isoetifolium merupakan makanan utama dari biota langka ikan Duyung Dugon dugong Kiswara 2009.
c. Penangkap sedimen
Daun lamun yang lebat akan memperlambat aliran air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang. Di
samping itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan dan mengikat sedimen, sehingga dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaan. Jadi padang
lamun yang berfungsi sebagai penangkap sedimen dapat mencegah erosi Azkab 2008.
d. Pendaur zat hara
Lamun memegang peran penting dalam daur berbagai zat hara di lingkungan laut. Fosfat yang diambil oleh daun-daun Phyllospadix dan Zostera
dapat bergerak sepanjang helai daun dan masuk ke dalam algae epifitik. Akar Zostera dapat mengambil fosfat yang keluar dari daun yang membusuk yang
terdapat pada celah-celah sedimen. Zat hara tersebut secara potensial dapat digunakan oleh epifit apabila mereka berada dalam medium yang miskin fosfat
Azkab 2008.
e. Blue carbon sink