Klasifikasi lamun Zonasi dan karakteristik habitat

8 siklus karbon yang terjadi di laut jika dijumlahkan selama setahun hampir sama bahkan lebih dibandingkan dengan tumbuhan darat. Blue carbon tersimpan dalam bentuk sedimen sampai dengan jutaan tahun dan lebih lama dibandingkan dengan hutan yang hanya tersimpan puluhan sampai ratusan tahun Kawaroe 2009.

2.1.3 Klasifikasi lamun

Lamun memiliki bunga, berpolinasi, menghasilkan buah dan menyebarkan bibit seperti banyak tumbuhan darat. Klasifikasi lamun adalah berdasarkan karakter tumbuh-tumbuhan. Selain itu, genera di daerah tropis memiliki morfologi yang berbeda sehingga pembedaan spesies dapat dilakukan dengan dasar gambaran morfologi dan anatomi. Tumbuhan lamun mempunyai 2 dua famili, yakni Cymodoceae 9 genera dan Hydrocharitaceae 3 genera. Padang lamun di Indonesia terdiri dari 7 tujuh marga dengan 13 spesies. Tiga marga dari suku Hydrocharitaceae, yaitu Enhalus, Thalassia dan Halophyla, dan empat marga dari suku Cymodoceae, yaitu Halodule, Cymodocea, Syringodium dan Thalassodendron Wibisono 2005. Dari 13 spesies lamun yang terdapat di perairan Indonesia, terdapat 7 jenis diantaranya dapat ditemukan di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu yaitu Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata dan Cymodocea rotundata BTNKSp 2008. Klasifikasi tumbuhan lamun yang ada di Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut: Divisi : Antophyta Kelas : Angiospermae Sub Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Helobiae Famili : Hydrocharitaceae Genus : Enhalus Spesies : Enhalus accoroides Genus : Halophila Spesies : Halophila ovalis 9 Genus : Thalassia Spesies : Thalassia hemprichii Famili : Cymodoceae Genus : Cymodocea Spesies : Cymodocea rotundata, C. serrulata Genus : Halodule Spesies : Halodule uninervis, H. pinifolia Genus : Syringodium Spesies : Syringodium isoetifolium

2.1.4 Zonasi dan karakteristik habitat

Lamun tumbuh pada daerah mid-intertidal sampai pada kedalaman 40 m. Zonasi sebaran dan karakteristik habitat lamun di perairan pesisir Indonesia dapat dikelompokkan menurut Kiswara 1992 : 1 Genangan air dan kedalaman Pengelompokan lamun menurut genangan air dan kedalaman dapat dibagi menjadi tiga yaitu :  Jenis lamun yang tumbuh di daerah dangkal yang selalu terbuka saat air surut. Spesies pada kelompok ini yaitu H. pinifolia, H. uninervis, H. ovalis, T. hemprichii, C. rotundata, C. serrulata, S. isoetifolium, E. acoroides.  Jenis lamun yang tumbuh di daerah kedalaman sedang atau di daerah pasang surut. Spesies lamun yang dapat ditemukan pada kedalaman sedang adalah H. ovalis, H. uninervis, T. hemprichii, C. rotundata, C. serrulata, S. isoetifolium, E. acoroides.  Jenis lamun yang tumbuh di daerah yang dalam dan selalu tergenang air. Jenis lamun yang dapat hidup di daerah ini adalah H. ovalis, S. isoetifolium, T. hemprichii. 2 Kecerahan perairan Berdasarkan kecerahan air tempat tumbuhnya lamun dapat dikategorikan menurut lamun yang tumbuh di air jernih dan air yang keruh. 3 Komposisi jenis Berdasarkan komposisi jenis pertumbuhan lamun dapat dikelompokkan menjadi vegetasi tunggal dan campuran. 10 4 Tipe Substrat Berdasarkan tipe substratnya, lamun yang tumbuh di perairan Indonesia dapat dikelompokan menjadi katagori yaitu lumpur, lumpur berpasir, pasir, pasir berlumpur, puing karang dan batu karang. 5 Asosiasi dengan sistem lain Jenis-jenis lamun dapat dikelompokan ke dalam jenis yang dapat tumbuh berasosiasi dengan terumbu karang dan mangrove. Dari karakteristik habitat dan sebaran lamun tersebut di atas dapat dikelompokan jenis lamun yang kosmopolitan dijumpai hampir semua habitat, moderat tumbuh pada habitat antara 50 - 70 dan lamun yang terbatas sebarannya tumbuh pada katagori habitat kurang dari 50.

2.1.5 Komunitas lamun