Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
2
Padang lamun dapat ditemukan di sebagian besar perairan pulau dalam kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seperti pada Pulau Pramuka
dan Pulau Kelapa Dua. Pada pulau-pulau yang menjadi resort wisata dan pemukiman, kerusakan ekosistem lamun dalam skala besar mudah terjadi,
seperti pada kedua pulau tersebut yang peruntukkannya menjadi kawasan pemukiman yang padat penduduk. Beberapa faktor utama yang mengganggu
dan mempengaruhi perubahan padang lamun di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu antara lain adalah pencemaran, kegiatan pembangunan,
aktivitas keseharian di pulau-pulau pemukiman dan kegiatan reklamasi dan pengerukan pantai BTNKs 2008.
Dengan banyaknya kerusakan ekosistem lamun yang terjadi di Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa Dua, maka diperlukan upaya-upaya manusia untuk
memulihkan kondisi seperti semula. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah transplantasi lamun. Informasi mengenai tingkat keberhasilan jenis
lamun diperlukan untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan kegiatan pemulihan ekosistem lamun.
Penanaman lamun yang dikenal dengan transplantasi lamun merupakan salah satu cara untuk mengembalikan habitat yang telah mengalami kerusakan.
Cara ini belum berkembang luas di Indonesia dimana transplantasi lamun bertujuan untuk memperbaiki padang lamun yang mengalami kerusakan atau
menciptakan padang lamun yang baru yang sebelumnya tidak ditumbuhi lamun Kiswara 2004. Berbagai percobaan transplantasi lamun telah dilaksanakan
oleh Pusat Penelitian Oseanografi LIPI di Teluk Banten, Pulau Pari dan Pulau Bidadari, serta oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu yang dilakukan di
Pulau Pramuka, Pulau Harapan, dan Pulau Kelapa Dua. Pengembangan transplantasi lamun telah dilaksanakan di luar negeri dengan berbagai tingkat
keberhasilan Nontji 2009. Informasi status kondisi suatu komunitas lamun dan laju pertumbuhan lamun transplantasi diperlukan untuk menyusun suatu
strategi pengelolaan kawasan rehabilitasi untuk mencapai keberhasilan.