Komposisi jenis lamun Pulau Pramuka

35 Menteri Negara Lingkungan Hidup dalam putusannya No. 200 Tahun 2004 menetapkan kriteria baku kerusakan padang lamun sebagai berikut Nontji 2009:  Tingkat kerusakan tinggi : luas area kerusakan  Tingkat kerusakan sedang : luas area kerusakan 30-49,9  Tingkat kerusakan rendah : luas area kerusakan , Sementara itu status padang lamun ditetapkan sebagai berikut :  Kondisi baik : kayasehat  Kondisi kurang : kurang kayakurang sehat 30-59,9  Kondisi rusak : miskin , Kondisi Komunitas lamun di kawasan rehabilitasi di Pulau Pramuka tergolong rendah atau termasuk kriteria kurang pada stasiun 3 dan tergolong miskin pada stasiun 1 dan 2 sesuai dengan kriteria status padang lamun yang dinyatakan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 200 tahun 2004 tentang kriteria baku kerusakan dan pedoman penentuan status padang lamun.

b. Komposisi jenis lamun Pulau Pramuka

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Pulau Pramuka ditemukan enam spesies lamun yang termasuk kedalam dua famili yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Keenam spesies tersebut adalah Cymodoceae rotundata, Cymodocea serrulata Cymodoceae, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis, Halophila pinifolia Hydrocharitaceae, seperti tampak pada Gambar 9. Pada penelitian yang dilakukan oleh Meinar 2009 terdapat satu jenis lamun lagi yang ditemukan di Pulau Pramuka yaitu Syringodium isoetifolium. Jenis lamun ini banyak ditemukan di bagian utara Pulau Pramuka. Keberadaan keenam spesies tersebut tidak merata dan tidak semuanya terdapat pada setiap stasiun. Spesies lamun yang dapat ditemukan di semua stasiun pengamatan yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia Hemprichii dan Halophila ovalis. Sedangkan spesies lamun Halophila pinifolia hanya ditemukan pada stasiun pengamatan ketiga Gambar 9. Gambar 9. Komposisi jenis lamun berdasarkan penutupan di Pulau Pramuka Dari hasil pengamatan perbedaan komposisi jenis ditandai penyebaran dari disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak merata sehingga dimana tersedia nutrien yang lamun, kemudian arah dan kecepatan jenis lamun karena ada jenis yang cukup besar dan ada penyebaran dari lamun itu sendiri. Thalassia hemprichii 67 Thalassia hemprichii 38 Thalassia hemprichii 23 Halophila ovalis 2 Gambar 9. Komposisi jenis lamun berdasarkan penutupan di Pulau Pramuka pengamatan yang dilakukan pada ketiga stasiun terdapat komposisi jenis Gambar 9. Perbedaan komposisi jenis lamun penyebaran dari jenis lamun yang tidak merata. Hal ini kondisi lingkungan seperti kandungan nutrien pada substrat merata sehingga lamun hanya tumbuh pada titik-titik terten nutrien yang mencukupi dan dilihat dari pola penyebaran kemudian arah dan kecepatan arus mempengaruhi keberadaan beberapa karena ada jenis lamun yang dapat beradaptasi dengan kondisi besar dan ada yang tidak, hal ini juga mempengaruhi penyebaran dari lamun itu sendiri. Cymodocea rotundata 32 Thalassia hemprichii 67 Halophila ovalis 1 Stasiun 1 Cymodocea rotundata 53 Cymodoceae serrulata 2 Enhalus acoroides 4 Thalassia prichii 38 Halophila ovalis 3 Stasiun 2 Cymodocea rotundata 16 Cymodoceae serrulata 34 Enhalus acoroides 9 Halophila ovalis Halodule pinifolia 16 Stasiun 3 36 Gambar 9. Komposisi jenis lamun berdasarkan penutupan di Pulau Pramuka stasiun terdapat komposisi jenis lamun ini merata. Hal ini diduga nutrien pada substrat titik tertentu penyebaran jenis radaan beberapa dengan kondisi arus mempengaruhi pola 37 Pada stasiun 1 ditemukan tiga spesies lamun dan didominasi dari jenis Thalassia hemprichii, pada stasiun 2 ditemukan lima spesies lamun dan didominasi oleh jenis Cymodocea rotundata, serta Pada stasiun tiga ditemukan enam jenis lamun dan di dominasi oleh jenis Cymodocea serrulata. Pada stasiun 3 jenis lamun yang ditemukan lebih beragam yaitu sebanyak 6 spesies dibandingkan dengan kedua stasiun lainnya. Seperti halnya dengan persen penutupan, keberagaman spesies lamun pada stasiun 3 ini desebabkan oleh kondisi perairan yang lebih terlindung dari perubahan lingkungan dibandingkan dengan stasiun lainnya. Lamun-lamun pada stasiun ini dapat tumbuh dan berkembang lebih optimal. Zonasi sebaran lamun di Pulau Pramuka tergolong vegetasi campuran karena lamun yang ditemukan lebih dari satu jenis. Dari keenam jenis lamun yang ditemukan, sebaran lamun di pulau ini termasuk kedalam tipe jenis lamun yang tumbuh didaerah dangkal yang selalu terbuka saat air surut Kiswara 1992 bahwa sebaran lamun dapat dikelompokan berdasarkan genangan air atau kedalaman.

c. Frekuensi jenis lamun Pulau Pramuka