e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
.
8. UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR SKB Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Sanggar Kegiatan Belajar SKB
dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di Bidang sanggar kegiatan belajar. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut UPTD Sanggar Kegiatan Belajar mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program kerja UPTD Sanggar Kegiatan Belajar b. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi umum di
lingkungan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar. c. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian, dan pengawasan kegiatan dalam
penggunaan sarana dan prasarana Sanggar Kegiatan Belajar. d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Sanggar Kegiatan
Belajar. e. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan di bidang Sanggar Kegiatan
Belajar. f.
Pelaksanaan Monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sanggar Kegiatan Belajar
4.2. Penganggaran pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor
Dinas Pendidikan Kota Bogor harus memastikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dapat bejalan sesuai target dengan adanya alokasi biaya yang dikeluarkan
sehingga kegiatan yang dirumuskan harus benar-benar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas dan Bagian Keuangan
Permendagri No. 132006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, diperoleh tahapan penyusunan pelakasanaan anggaran pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Tahapan penganggaran tersebut dimulai dari penjabaran visi, misi, dan kebijakan Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor yang dijabarkan dalam Tugas Pokok dan Fungsi
TUPOKSI, TUPOKSI tersebut diterapkan sesuai dengan masing-masing bidang yang ada pada Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor seperti Sekertaris Dinas, Bidang
Keuangan, Bidang Pendidikan Dasar Dikdas, Bidang Pendidikan Menengah Dikmen, dan Bidang Pendidikan Luar Sekolah PLS, dengan penanggung jawab anggaran adalah
kepala bidang masing-masing. Masing-masing bidang tersebut membuat rencana kegiatan untuk satu tahun kedepan. Rencana kegiatan yang telah dibuat tentu
membutuhkan biaya agar target tercapai. Untuk mencapai rencana kegiatan-kegiatan tersebut, maka dibuatlah Rencana Kerja Anggaran RKA. RKA tersebut membutuhkan
Rencana Strategis Renstra dan Rencana Kerja Renja. Untuk menyusun Renstra yaitu rencana yang beriorentasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 1 satu
sampai dengan 5 lima tahun dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada atau mungkin timbul, mengandung visi, misi, nilai faktor-faktor
yang menentukan keberhasilan dan tujuan pembangunan yang realitis dan dapat dicapai. Sedangkan untuk Renja dilakukan rencana kerja per tahunnya yang diserahkan langsung
kepada Pemerintah Daerah atau Kepala Derah. Kemudian Kepala Daerah membuat Dokumen Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah RKA-SKPD yaitu petunjuk atau referensi dalam melaksanakan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan dan pengganggaran. Tujuan dari diajukanya RKA-
SKPD kepada Kepala Daerah agar RKA dapat dibahas oleh Tim Anggaran Pemda. Hasil dari RKA tersebut guna mempresentasikan penggunaan dana dan alasan pengajuan dana
dengan jumlah yang telah ditetapkan. SKPD tersebut akan dikirim dan dimintai persetujuan dari DPRD, dan hasil persetujuan antara DPRD dengan Kepala Daerah
diperoleh dokumen Rencana Peraturan Derah tentang penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Kemudian hasil evaluasi tersebut disetujui oleh Gubernur,
makan menjadi Perda APBD yang disahkan oleh DPRD misal untuk anggaran tahun depan. Setelah itu hasil Perda APBD disusun menjadi Rencana Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Rec.DPA-SKPD kemudian diajukan kepada Kepala Daerah berupa verifikasi DPA oleh Tim Anggaran Pemda dan disahkan oleh
Kepala Dinas. DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
anggaran. Setelah itu anggaran akan dicairkan sesuai dengan yang tertera pada DPA- SKPD.
4.3. Analisis Biaya Berdasarkan Aktivitas
Sesuai dengan tujuan awal penelitian, yaitu hendak mengetahui bagaimana prosedur penyusunan anggaran operasional pada Dinas Pendidikan Kota Bogor, maka
peneliti mencoba membandingkan anggaran yang menggunakan metode konvensional dengan metode activity based budgeting ABB. Aktivitas memiliki peran utama dalam
proses penyusunan anggaran, maka sebelum dikaji penyusunan anggaran, terlebih dulu disusun aktivitas-aktivitas yang ada dikantor Dinas Pendidikan Kota Bogor.
4.3.1 Aktivitas-aktivitas Utama pada Proses Kerja Organisasi dan Penggerak Aktivitas
1. Arsip Surat Menyurat Arsip surat menyurat adalah kegiatan pengarsipan yang terdiri dari surat masuk
dan keluar, surat-surat ini ditujukan kepada Dinas Pendidikan Kota Bogor guna mendapatkan izin atau surat keterangan dari Dinas Pendidikan Kota Bogor sesuai
dengan tujuan surat tersebut diberikan. Surat-surat tersebut diberikan sesuai dengan bagian-bagian yang ada di Dinas Pendidikan Kota Bogor seperti kepala
dinas, sekretaris dinas, bidang keuangan, dan lain-lain. 2. Pengecekan Kepegawaian
a Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, evaluasi dan melaporkan kegiatan sub bagian kepegawaian.
b Mengumpulkan, mengolah
data dan
informasi, menginventarisasi
permasalahan serta pemecahan masalah yang berkaitan dengan kepegawaian. c Melaksanakan pengarsipan dan pengepakan tentang kenaikan pangkat,
sertifikasi, serta lainnya bidang kepegawaian. d Merekapitulasi, melaporkan dan menyerahkan berkas-berkas bidang
kepegawaian. e Pengumpulan pengolahan data dan penyimpanan berkas-berkas administrasi
kepegawaian. f Melaksanakan koordinasi proses sertifikasi prestasi guru.
3. Pelaporan kesekertariatanumum a Mengkoordinasikan penyusunan program kerja, penyelenggaraan kegiatan
dan penyusunan laporan Dinas.
b Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan di lingkungan Dinas yang meliputi perencanaan dan pengelolaan administrasi umum, administrasi
kepegawaian, perlengkapan,
keuangan, kearsipan,
aset serta
kerumahtanggaan. c Menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan mengusulkan kenaikan pangkat,
promosi, rotasi dan pemerataan kepegawaian meliputi tenaga struktural dan fungsional.
d Merencanakan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikann pendidikan non formal sesuai kewenangannya.
e Mengkoordinasikan penyusunan laporan kegiatan dinas secara periodik. 4. Kegiatan Bina Program
a Mengumpulkan dan pengolahan data dan informasi, mengimplementarisasi permasalahan serta melakasanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan
dengan urusan bina program. b Pendataan Nomor Induk Pendidik dan Tenaga Kependidikan NUPTK.
c Pendataan Nomor Induk Nasional dan d Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur SOP dan Standar
Pelayanan Minimal SPM beserta indikator kinerja Seksi Kesiswaan. 5. Urusan Perjalanan Dinas, merupakan salah satu kegiatan di Dinas Pendidikan
Kota Bogor sebagai alat pemberitahuan yang ditujukan kepada pejabat atau karyawan tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas serta pemberian fasilitas
perjalanan dan pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk pendataan kerjasama atau koordinasi di bidang pendidikan baik internal maupun eksternal.
6. Pendataan dan pengarsipan keuangan, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan seperti:
a Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja di bidang keuangan.
b Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penerimaan, pembukuan, penyimpanan, pembayaran dan penyetoran pendapatan.