manajemen berperan dalam tahap penetapan sasaran sebagai alat pengirim peran.
2 Tahap Implementasi Setelah sasaran ditetapkan dan ditunjuk manajer yang bertanggung jawab atas
pencapaian sasaran tersebut, serta dialokasikan sumber daya kepada manajer yang diberi peran dalam mencapai sasaran anggaran, fungsi anggaran dalam
suatu instansi pemerintah atau perusahaan mengkonsolidasikan ke dalam suatu anggaran secara menyeluruh untuk disahkan oleh direksi atau pejabat
legistatif. Tahap implementasi anggaran dilaksanakan melalui dua kegiatan penting, yaitu:
a. Komunikasi anggaran Pejabat pengelola anggaran bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan
anggaran yang telah disahkan kepada para manajer jenjang menengah dan bawah.
b. Kerjasama dan koordinasi Untuk dapat menyelesaikan suatu tugas, orang harus mengetahui peran
yang harus dimainkan oleh orang lain, baik dalam organisasi formal maupun informal.
3 Tahap pengendalian dan Evaluasi Kinerja Dalam tahap ini, kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang
tercantum dalam anggaran. Selain itu, pengendalian dan evaluasi untuk menunjukkan bidang masalah dalam organisasi dan menyarankan tindakan
pembetulan yang memadai bagi kinerja yang berada di bawah standar.
2.1.8 Konsep Anggaran Berdasarkan Aktivitas
Dalam Investopedia 2011, ABB berarti sebuah metode penganggaran di mana kegiatan yang mengeluarkan biaya dalam setiap area fungsional dari suatu
organisasi yang dihubungkan dengan definisi dan kemudian dianalisis. Kegiatan yang kemudian dikaitkan dengan tujuan strategis, setelah itu biaya dari kegiatan
yang diperlukan digunakan untuk membuat anggaran . “ Activity based budgeting
ABB mean a method of budgeting in which the activities that incure costs in every functional area of an organization are recorded and their relationships are
define and analyzed. Activities are then tied to strategic goals, after which the costs of the activities needed are used to create the budget.”
Menurut Writework 2011, ABB is a managing process that based on the activity level, in order to get lasting improvement on cost and operation Brimson
1991…” Definisi ini menyatakan, ABB adalah proses yang mengelola pada tingkat aktivitas, dalam rangka untuk mendapatkan perbaikan yang berlangsung
pada biaya dan operasi. Menurut Tunggal 2003, ABB adalah proses mengembangkan suatu
anggaran induk dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari analisis berdasarkan aktivitas. ABB mengarahkan perhatian pada biaya yang diharapkan
untuk melakukan
berbagai aktivitas.
ABB memudahkan
perbaikan berkesinambungan. Proses dalam penyajian anggaran dalam suatu ABB
menyoroti peluang untuk mereduksi biaya dan eliminasi aktivitas yang boros. ABB memudahkan identifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan
mengeliminasi aktivitas tersebut. ABB merupakan suatu bentuk anggaran yang berfokus pada biaya aktivitas cost driver atau pemicu biaya cost driver yang
diperlukan didalam operasi. ABB memisahkan biaya-biaya ke dalam kelompok biaya yang homogen berdasarkan cost driver yang berasal dari activity based
costing ABC, dimana ABB secara prinsip merupakan ABC yang dibalik aliran kasnya Gambar 1.
ABC ABB
Resources Resources drivers
Activity Activity Cost driver
Products Gambar 1. Skema Prinsip ABB dan ABC Kaplan Cooper dalam Tunggal, 2003.
Menetapkan konsep ABC terhadap proses penganggaran menghasilkan ABB. Dalam ABB, langkah pertama adalah menentukan produk atau jasa yang
akan dihasilkan dan pelanggan yang harus dilayani. Kemudian aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut ditentukan.
Akhirnya, sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang ditentukan tersebut dikuantifikasi secara konseptual. Perbedaan metode
tradisional konvensional dan metode ABB adalah seperti yang terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan penganggaran konvensional dengan ABB
Keterangan Konvensional
ABB Unit Penganggaran
Diekspresikan sebagai
biaya fungsionalkategori pengeluaran
Diekspresikan sebagai
biaya pelaksanaan aktivitas.
Fokus Sumber daya yang dibutuhkan
Outputpekerjaan yang dilakukan Orientasi
Historis Continuous
improvement perbaikan berkesinambungan
Peran pemasok dan pelanggan
Tidak secara
formal mempertimbangkan
Melakukan koordinasi
dengan pemasok dan mempertimbangkan
Peran pemasok dan pelanggan lanjutan
Pemasok dan pelanggan dalam penganggaran
Kebutuhan pelanggan dalam proses penganggaran
Tujuan pengendalian
Memaksimumkan kinerja manajer Menyelaraskan
aktivitas organisasiinstansi
secara keseluruhan
Dasar anggaran Berdasarkan pola perilaku biaya:
biaya variable dan biaya tetap Berdasarkan
kemanfaatan kapasitas.
Ada tiga langkah yang dibutuhkan untuk membangun suatu ABB, yaitu: a.
Aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi harus diidentifikasikan, b. Permintaan untuk setiap keluaran aktivitas
activity’s output harus diperkirakan, dan
c. Biaya sumber daya cost of resources yang diperlukan untuk memproduksi
keluaran aktivitas tersebut harus dinilai.
2.2. Anggaran Sektor Publik 2.2.1 Pengertian Sektor Publik