Berdasarkan dari Tabel 16, dapat simpulkan yaitu besarnya selisih antara ABB dengan anggaran biaya konvensional yang terjadi yaitu antara 1-25. Hal ini
menunjukkan bahwa anggaran yang disusun berdasarkan metode ABB dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan metode konvensional lebih
mendekati nilai realisasi. Dengan demikian, sebaiknya Dinas Pendidikan Kota Bogor menggunakan metode ABB yang lebih mendekati nilai realisasi dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional. Dengan metode ABB besarnya penyimpangan antara anggaran dan realisasi dapat teratasi dengan baik.
4.4.4 Perbandingan Varians Anggaran Konvensional versus ABB
Penganggaran yang disusun dengan menggunakan metode konvensional mendapatkan nilai anggaran tersebut dari data keuangan perubahan anggaran pendapatan
dan belanja daerah tahun 2010 PAPBD. Untuk nilai realisasi anggaran diperoleh dari data realisasi Dinas Pendidikan tahun 2010. Kedua nilai tersebut menentukan nilai
varians antara anggaran dan pengeluaran dalam satu periode waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelola anggaran didalam pertanggungjawabanya untuk
melihat seberapa besar atau kecilnya suatu varians agar dapat cepat diatasi didalam perhitungannya. Nilai yang diperoleh dari varians antara anggaran yang telah dibuat
instansi konvensional dengan realisasi yang terjadi dapat dilihat seperti yang tertera pada Tabel 17 berikut:
Tabel 17. Perhitungan varians anggaran konvensional tahun 2010 Jenis Pengeluaran
Tahun 2010 Konvensional
Rp Realisai
Selisih Rp Biaya personalia
4.330.400.000 4.450.054.303 -119.654.303
-2,8
Kepala Dinas 67.600.000
Sekretaris Dinas 54.600.000
Kepala Bidang 52.000.000
Kepala Sub Bagian 42.900.000
Kepala Seksi 45.500.000
Staf 23.400.000
Pegawai Kontrak 78.000.000
Biaya Rumah Tangga 12.301.600
13.851.600 -1.550.000
-12,6
Alat Listrik dan Elektonik lampu pijar
dan batrai 2.260.600
Peralatan kebersihan dan bahan pembersih
1.341.000
Jenis Pengeluaran Tahun
2010 Konvensional
Rp Realisai
selisih Rp
Makanan dan Minuman Rapat 4.400.000
Makanan dan Minuman Tamu 4.300.000
Biaya Administrasi 72.603.400
79.983.400 -7.380.000
-10,2
Biaya Alat Tulis Kantor 44.021.400
Biaya Benda Pos 14.200.000
Biaya Alat Cetak 6.022.000
Biaya Pengadaan fotocopy dan buku
4.360.000 Biaya Jasa PengumumanMedia
Massa 4.000.000
Biaya Gedung dan Lingkungan
23.230.000 25.860.000
-2.630.000 -11,3
Pemeliharaan Bangunan 23.230.000
Biaya Penyusutan
29.540.000 31.790.000
-2.250.000 -7,6
Biaya Pemeliharaan Kendaraan
15.000.000 12.500.000
2.500.000 16,7
Biaya service kendaraan 15.000.000
Total
152.675.000 163.985.000 -11.310.000
Dari Tabel 17, memperhitungkan selisih antara anggaran yang disusun secara konvensional dengan realisasinya, terlihat terjadinya selisih sebesar antara 2-11.
Komponen biaya yang memiki varians unfavorable yang besar terdapat pada biaya rumah tangga -12,6 dan biaya gedung dan lingkungan -11,3. Sedangkan
komponen biaya yang memiliki varians favorable atau yang bernilai positif adalah hanya biaya pemeliharaan kendaraan 16,7.
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa biaya rumah tangga -12,6 memiliki varians yang paling besar dibandingkan variable yang lainnya. Varians ini dipengaruhi
karena biaya yang dikeluarkan mengalami kenaikan biaya, diantaranya jamuan tamu dan rapat kantor yang sering diadakan pada Dinas Pendidikan Kota Bogor tahun 2010. Untuk
biaya gedung dan lingkungan -11,3. Besarnya presentase ini dikarenakan adanya biaya perbaikan gedung yang rusak akibat cuaca di kota Bogor. Biaya pemeliharaan
kendaraan 16,7 memiliki nilai yang favorable. Hal ini dikarenakan pada tahun 2010 tidak banyak anggaran service kendaraan yang dikeluarkan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu tahun 2009, sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan kendaraan tahun 2010. Kelebihan dana tersebut nantinya akan dikembalikan pada kas daerah diakhir