Anggaran yang Disusun dengan Metode ABB

4.4.3 Perbandingan Anggaran Konvensional versus ABB

Setelah mendapatkan biaya-biaya penggerak aktivitas, langkah selanjutnya dilakukannya perbandingan antara anggaran secara konvensional dengan anggaran yang diperoleh dengan metode ABB. Perbandingan dilakukan untuk mendapatkan nilai varians atau selisih, sehingga dapat dilihat seberapa besar selisih, dan apakah dengan selisih tersebut metode ABB bisa diterapkan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor atau tidak. Perbandingan kedua anggaran tersebut dapat dilihat pada Tabel 16 berikut: Tabel 16. Perbandingan anggaran yang disusun secara konvensional dan anggaran dengan metode ABB Jenis Pengeluaran Tahun 2010 ABB Tahun 2009 Konvensional Rp Biaya personalia 4.360.200.000 4.330.400.000 Kepala Dinas 67.600.000 67.600.000 Sekretaris Dinas 54.600.000 54.600.000 Kepala Bidang 52.000.000 52.000.000 Kepala Sub Bagian 42.900.000 42.900.000 Kepala Seksi 45.500.000 45.500.000 Staf 23.400.000 23.400.000 Pegawai Kontrak 78.000.000 78.000.000 Biaya Rumah Tangga 13.601.600 12.301.600 Alat Listrik dan Elektonik lampu pijar dan batrai 2.287.600 2.260.600 Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 2.314.000 1.341.000 Makanan dan Minuman Rapat 4.500.000 4.400.000 Makanan dan Minuman Tamu 4.500.000 4.300.000 Biaya Administrasi 78.900.400 72.603.400 Biaya Alat Tulis Kantor 44.912.400 44.021.400 Biaya Benda Pos 14.400.000 14.200.000 Biaya Alat Cetak 7.128.000 6.022.000 Biaya Pengadaan fotocopy dan buku 6.460.000 4.360.000 Biaya Jasa PengumumanMedia Massa 6.000.000 4.000.000 Biaya Gedung dan Lingkungan 24.550.000 23.230.000 Pemeliharaan Bangunan 24.550.000 23.230.000 Biaya Penyusutan 31.295.000 29.540.000 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 20.000.000 15.000.000 Biaya service kendaraan 20.000.000 15.000.000 Total 4.528.547.000 4.483.075.000 Berdasarkan dari Tabel 16, dapat simpulkan yaitu besarnya selisih antara ABB dengan anggaran biaya konvensional yang terjadi yaitu antara 1-25. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran yang disusun berdasarkan metode ABB dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan menggunakan metode konvensional lebih mendekati nilai realisasi. Dengan demikian, sebaiknya Dinas Pendidikan Kota Bogor menggunakan metode ABB yang lebih mendekati nilai realisasi dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Dengan metode ABB besarnya penyimpangan antara anggaran dan realisasi dapat teratasi dengan baik.

4.4.4 Perbandingan Varians Anggaran Konvensional versus ABB