II  TINJAUAN PUSTAKA
2.1.      Pasar Lelang
Ngadijarno  et  al.  2006  menjelaskan,  lelang  menurut  pasal  1  angka  1 Keputusan  Menteri  Keuangan  Nomor  304KMK.012002  tanggal  13  Juni  2002
tentang  Petunjuk  Pelaksanaan  Lelang  adalah  penjualan  barang  terbuka  untuk umum  baik  secara  langsung  maupun  melalui  media  elektronik  dengan  cara
penawaran harga secara  lisan dan ataupun secara tertulis yang didahului dengan usaha  mengumpulkan  peminat,  namun  juga  harus  dilakukan  dengan  campur
tangandihadapandi  depan  Pejabat  Lelang  dan  untuk  setiap  pelaksanaan  lelang harus  dibuat  berita  acara  tersendiri  Risalah  Lelang  oleh  Pejabat  Lelang  yang
melaksanakan  lelang.  Pelelangan  harus  mengandung  beberapa  asas,  yakni  asas keterbukaan  seluruh  lapisan  masyarakat  mengetahui  dan  dapat  mengikuti
jalannya  lelang,  asas  keadilan  dalam  pelaksanaannya  lelang  harus  adil,  tidak boleh  memihak,  asas  kepastian  hukum  adanya  perlndungan  hukum  bagi  pihak-
pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan lelang, asas efisiensi pelaksanaan lelang  dilakukan  dengan  cepat  dan  tidak  memerlukan  biaya  banyak,  dan  asas
akuntabilitas  lelang  yang  dilaksanakan  harus  dapat  dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang berkepentingan.
Mardjoko  2004  dalam  artikelnya,  Pasar  Lelang:  Harapan  baru memperbaiki posisi tawar petani, menyatakan bahwa pasar lelang adalah pasar di
mana penjual petani produsen menawarkan komoditi dengan volume, mutu, dan harga  tertentu,  bertransaksi  dengan  pembeli  melalui  harga  penawaran  tertinggi.
Mardjoko  2004  membagi  pasar  lelang  menjadi;  pasar  lelang  spot,  pasar  lelang lokal,  pasar  lelang  regional,  dan  pasar  lelang  forward.  Pasar  lelang  spot  adalah
pasar  di  mana  terjadi  transaksi  cash  and  carry  antara  penjual  dan  pembeli komoditi  dengan  sistem  lelang.  Pasar  lelang  lokal  adalah  pasar    di  mana  para
penjual  dan  pembelinya  berdomisili  di  sekitar  lokasi  pasar  dan  komoditi  yang diperjualbelikan  dengan  sistem  lelang  baik  jenis  maupun  volumenya  terbatas.
Pasar  lelang  regional  adalah  pasar  di  mana  para  penjual  dan  pembelinya  berasal dari  luar  daerah  luar  lokasi  pasar  dengan  jenis  dan  volume  komoditi  yang
diperjualbelikan dengan sistem lelang  yang relatif banyak.  Terakhir, pasar lelang
11
forward adalah  tempat  bertemunya  para  penjual  dan  pembeli  suatu  komoditi
dengan menggunakan sistem lelang dengan penyerahan di kemudian hari. Beberapa  pasar  lelang  yang  aktif  di  Indonesia  mayoritas  dipegang  oleh
Kementrian  Perdagangan  Kemendag  di  bawah  pengawasan  Badan  Pengawas Berjangka  Komoditi  Bappebti.  Selain  pasar  lelang  yang  dijalankan  oleh
Kemendag,  ada  juga  pasar  lelang  yang  dipegang  oleh  PT.  KPB  Nusantara,  yang mayoritas melelang hasil produksi komoditas pertanian  yang dihasilkan oleh PT.
Perkebunan Nusantara.
2.2. Teh di Dunia