5
namun  masih  berada  di  atas  hara  rata-rata  teh  di  Guwahati,  India.  Namun, dikarenakan  teh  hitam  memiliki  banyak  grade  data  harga  rataan  masih  belum
dapat  memberikan  informasi  jenis  grade  apa  yang  sedang  diminati  oleh  pasar dunia saat ini.
Adanya  liberalisasi  perdagangan  membuat  sebuah  negara  dengan  mudah melakukan kegiatan perdagangan ke negara lain. Sehingga, diduga harga teh yang
terjadi di setiap tempat lelang  akan saling mempengaruhi satu sama lain.  Hal ini disebabkan adanya persaingan ekspor teh antara teh Indonesia dan teh di beberapa
auction tersebut. Persaingan ini menyebabkan harga ekspor teh Indonesia menjadi
fluktuatif,  yang  terkadang  mempersulit  pihak  perkebunan  untuk  menentukan komposisi  produksi  karena  ketidakpastian  harga  teh  yang  akan  mereka  terima
kedepannya. Selain itu harga penjualan lelang juga menjadi salah satu dasar harga untuk  penjualan  sistem  free  sales  atau  private  sales,  sehingga  jika  harga  lelang
turun akan berdampak kepada harga jual teh di tingkat domestik  yang mengikuti pergerakan harga lelang.
1.2. Perumusan Masalah
Mayoritas  produksi  teh  hitam  baik  CTC  Crush,  Tearing  and  Curling maupun  ortodoks  yang  diproduksi  oleh  PT.  Perkebunan  Nusantara  PTPN
dipasarkan  melalui  sistem  lelang  yang  dilakukan  di  Jakarta  Tea  Auction  yang diselenggarakan  oleh  PT.  Kharisma  Pemasaran  Bersama  Nusantara  PT.  KPB
Nusantara,  yang  terletak  di  Jl.  Cut  Mutiah  No.  11  Jakarta.  Berdasarkan  hasil wawancara  dengan  Ketua  Jakarta  Tea  Auction,  Dadang  Juanda,  Jakarta  Tea
Auction memegang peranan penting dalam pemasaran produksi hasil perkebunan
teh PT. Perkebunan Nusantara. Harga  yang  terjadi  di  Jakarta  Tea  Auction  akan  diinformasikan  kepada
pihak  perkebunan,  agar  pihak  perkebunan  dapat  menyesuaikan  komposisi produksi teh mereka dengan grade yang sedang diminati di Jakarta Tea Auction.
Dalam  menentukan  pendugaan  harga  lelang  teh  yang  akan  datang  biasanya digunakan pendugaan harga sebelumnya Naive Forecasting.
Liberalisasi perdagangan menyebabkan adanya kemungkinan bahwa harga yang terjadi di  Jakarta  Tea Auction tidak berdiri sendiri, tetapi juga dipengaruhi
6
dari  auction  lainnya.  Dikarenakan  semakin  terbukanya  pintu  perdagangan  bagi negara-negara  lain  untuk  mengekspor  produk  yang  mereka  hasilkan  ke  negara
lain. Kekurangan yang terdapat pada pemasaran teh, terkadang dalam publikasi
umum  mengenai  harga  digunakan  masih  menggunakan  pendekatan  harga  rataan. Sehingga  masih  terdapat  beberapa  produsen  teh  yang  kesulitan  untuk
mendapatkan  gambaran  bagaimana  kondisi  pasar  teh  pada  tingkat  grade  teh, bagaimana  pengaruh  harga  kompetitor  terhadap  harga  masih  belum  dapat
tergambarkan,  karena  informasi  hanya  dipegang  oleh  beberapa  pihak  saja. Fluktuasi  harga  yang  ada,  semakin  membuat  para  produsen  yang  kurang
mendapat  informasi  sulit  menentukan  komposisi  produksi  dalam  tingkat  grade dikarenakan ketidakpastian penerimaan yang akan mereka terima.
Pentingnya  sebuah  riset  pasar  market  reasearch  guna  mendapatkan informasi mengenai industri teh dalam tingkat grade, informasi yang didapat akan
mempermudah  perencanaan  produksi  dan  pemasaran  bagi  produsen  teh.  Apabila produsen  dapat  melihat  bagaimana  fluktuasi  harga  pasar,  pengaruh  dari
kompetitor terhadap produk yang dijual, dan pendugaan harga yang akan datang, hal ini akan mempermudah produsen teh dalam menyusun strategi pemasaran dan
produksinya yang akan datang.
Tabel  3
.  Perbandingan  Harga  Rata-rata  dan  Volume  Lelang  Grade  Teh  Mutu  I Tahunan  Jakarta Tea Auction Tahun 2008 - 2010
Jenis Teh
2008 2009
2010 Harga
US CentKg
Volume Kg
Harga US CentKg
Volume Kg
Harga US
CentKg Volume
Kg BOP1
178,32 557.880
186,30 432.200
217,95 213.320
BOP 145,61
2.774.040 186,73
1.495.000 178,01
2.286.460 BOPF
138,93 2.494.660
186,50 1.614.300
181,15 3.264.920
Pfann 161,29
5.613.640 195,25
3.849.540 188,19
5.874.580 Dust
157,85 4.526.980
192,13 3.335.160
193,25 4.106.360
BT 125,85
2.804.920 181,39
1.677.560 145,75
3.030.760 BP
183,91 1.375.300
195,10 914.100
297,32 1.084.940
Sumber : Data Primer PT. KPB Nusantara 2011 diolah
7
Teh  dalam  produksinya  dibagi  kembali  menjadi  beberapa  grade,  yang mana  masing-masing  grade  memiliki  standar  harga  sendiri.  Adapun  grade  yang
menjadi  unggulan  di  Jakarta  Tea  Auction  antara  lain:  BOP  Broken  Orange Pekoe
, BOPF Broken Orange Pekoe Fanning, PF Pekoe Fanning, BP Broken Pekoe
, dan Dust. Kelima grade ini menunjukkan perkembangan harga yang baik dalam  beberapa  tahun  terakhir  ini.  Hal  ini  dapat  menjadi  peluang  bagi  produsen
teh  dalam  mengembangkan  perencanaan  produksinya  karena  jika  produsen  teh dapat  mengetahui  informasi  mengenai  grade  apa  yang  sedang  diminati  saat
sebuah auction sedang berlangsung produsen dapat dengan mudah memanfaatkan peluang  tersebut  dengan  mengubah  komposisi  produksinya  agar  dapat
memperoleh keuntungan. Dalam  penelitian  ini,  digunakan  teh  dengan  grade  Dust,  Dust  dipilih
karena  memiliki  harga  yang  cukup  tinggi  di  pasar  lelang.  Selain  itu  Dust  juga merupakan  jenis  grade  teh  terbanyak  kedua  yang  diproduksi  oleh  perkebunan  di
Indonesia, sekitar 16 persen teh yang dilelang di Jakarta Tea Auction merupakan grade
Dust,  dikarenakan  grade  Dust  merupakan  salah  satu  bahan  baku  yang digunakan  untuk  tea  bag,  dan  juga  merupakan  salah  satu  dari  beberapa  jenis
grade teh yang dilelang pada Colombo Tea Auction dan Guwahati Tea Auction.
Colombo  Tea  Auction dipilih  karena  merupakan  sentra  pelelangan  teh
orthodoks  terbesar  di  dunia,  sedangkan  Guwahati  Tea  Auction  dipilih  karena berada  di  provinsi  sentra  penghasil  teh  terbesar  di  India,  Assam,  dan  merupakan
salah  satu  sentra  pelelangan  teh  terbesar  di  India.  Selain  itu  pada  kedua  tempat pelelangan ini teh grade Dust ortodoks merupakan salah satu produk yang mereka
lelang di pelelangan. Vector  Autoregression
VAR  dapat  menjadi  salah  satu  solusi  metode dalam melihat hubungan dinamis time series antar variabel yang diduga memiliki
hubungan  satu  sama  lain  selain  itu  VAR  juga  dapat  digunakan  untuk  menduga harga  lelang  yang  akan  datang.  Permodelan  VAR  digunakan  dalam  penelitian
untuk melihat hubungan antara harga teh Jakarta Tea Auction dengan harga teh di auction
luar negeri dan menduga harga yang akan terjadi di pelelangan yang akan datang.  VAR  merupakan  sebuah  model  dinamis  yang  menunjukkan  pendugaan
suatu  variabel  pada  periode  tertentu,  tergantung  dari  perubahan  variabel  tersebut
8
dan  variabel-variabel  lain  yang  terlibat  dalam  sistem  pada  periode-periode sebelumnya Enders, 1995.
Berdasarkan  pemaparan  di  atas,  permasalahan  yang  diangkat  dalam penelitian ini adalah:
1.  Bagaimana volatilitas harga teh grade Dust di pasar dunia ? 2.  Bagaimana  hubungan  harga  teh  grade  Dust  di  pasar  dunia  dan  pasar
Indonesia berdasarkan model VAR  yang dibuat ? 3.  Bagaimana  performa  model  VAR  dalam  menggambarkan  pergerakan  harga
teh grade Dust Jakarta Tea Auction ? 4.  Bagaimana  implikasi  model  VAR  terhadap  perencanaan  strategi  pemasaran
teh kedepannya ?
1.3. Tujuan Penelitian