11
forward adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli suatu komoditi
dengan menggunakan sistem lelang dengan penyerahan di kemudian hari. Beberapa pasar lelang yang aktif di Indonesia mayoritas dipegang oleh
Kementrian Perdagangan Kemendag di bawah pengawasan Badan Pengawas Berjangka Komoditi Bappebti. Selain pasar lelang yang dijalankan oleh
Kemendag, ada juga pasar lelang yang dipegang oleh PT. KPB Nusantara, yang mayoritas melelang hasil produksi komoditas pertanian yang dihasilkan oleh PT.
Perkebunan Nusantara.
2.2. Teh di Dunia
Teh yang memiliki nama latin Camellia sinensis, merupakan sebuah tanaman yang sudah dibudidayakan cukup lama di Cina bagian tenggara. Teh
sudah digunakan sebagai minuman sejak dua atau tiga ratus tahun yang lalu. Awalnya tanaman ini hanya tersebar di Cina, Indo-Cina dan Assam, namun mulai
berkembang hingga daerah tropis dan sub tropis Eden, 1958. Saat ini teh menjadi minuman yang mendunia, hampir seluruh dunia mengetahui dan
mengkonsumsi minuman teh, hal ini dapat dilihat melalui data statistik produksi teh dunia
3
dan data konsumsi teh dunia yang meningkat setiap tahunnya
4
.. Data produksi teh dunia dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.
Produksi Teh Beberapa Negara Dunia Tahun 2005-2008 dalam metrik ton
Negara Tahun
2004 2005
2006 2007
2008 Cina
835.231 934.857
1.028.064 1.140.000
1.200.000 India
892.965 945.974
981.095 944.678
980.818 Kenya
324.608 323.497
310.578 369.606
345.817 Sri Lanka
308.089 317.196
310.822 304.613
318.697 Vietnam
119.050 133.350
142.500 149.270
166.375 Turki
165.000 135.000
142.000 175.000
155.000 Indonesia
164.817 156.273
146.847 137.248
137.499 Sumber : International Tea Committee 2009 diolah
3
International Tea Committee. 2009. Annual Buletin of Statistics.London. International Tea CommitteeTC. Hlm 35
4
Ibid. Hlm 72
12
Berdasarkan data International Tea Committee ITC 2009, China dan India memiliki tingkat produksi yang tinggi untuk pasar teh dunia. Sedagkan
untuk ekspor, teh lebih di dominasi oleh negara-negara Afrika seperti Sri Lanka dan Kenya, hal ini dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 5. Volume Ekspor Teh Beberapa Negara Dunia Tahun 2005-2008 dalam
metrik ton
Negara Tahun
2004 2005
2006 2007
2008 Kenya
332.502 348.276
312.156 343.703
383.444 Srilanka
290.604 298.769
314.915 294.254
297.469 China
280.193 286.563
286.594 289.431
296.935 India
193.908 195.228
215.672 175.841
193.000 Vietnam
99.351 87.918
105.116 110.929
104.000 Indonesia
98.572 102.294
95.339 83.659
96.210 Argentina
66.374 66.289
70.723 74.880
77.228 Sumber: International Tea Committee 2009 diolah
Mayoritas negara yang mengkonsumsi teh merupakan negara Eropa. Dikarenakan pada awalnya teh ditanam dan dibudidayakan untuk konsumsi
negara-negara Eropa. Beberapa negara pengimpor teh terbesar di dunia dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6.
Volume Impor Teh Beberapa Negara Dunia Tahun 2005-2008 dalam metrik ton
Negara Tahun
2004 2005
2006 2007
2008 USSR
166.200 172.974
166.226 174.400
175.000 Inggris
128.755 128.252
135.403 131.152
129.759 Pakistan
120.017 139.261
116.780 106.366
99.116 Amerika Serikat
99.484 100.060
107.572 109.396
116.749 Mesir
71.803 73.500
78.500 69.000
104.000 Irak
51.000 58.000
67.000 32.000
36.000 Polandia
32.114 31.057
27.144 28.077
30.595 Sumber: International Tea Committee 2009 diolah
13
Mayoritas teh dunia dipasarkan menggunakan sistem lelang. Awalnya pelelangan teh dunia diadakan oleh East India Company EIC di London pada
abad ke-17, yang bertujuan sebagai pengumpul teh yang dijual oleh Cina ke benua Eropa. Oleh karena EIC merupakan organisasi dagang yang paling berpengaruh
saat itu, pada tahun 1983 EIC memberlakukan aturan seluruh teh yang akan dijual ke Eropa harus melalui EIC, sehingga teh yang akan dijual ke Eropa harus
disimpan di gudang milik EIC. Metode lelang yang diberlakukan saat itu dapat dibilang unik karena menggunakan sistem lilin by the candle, dimana setiap
orang diberikan waktu untuk menawar berapapun jumlah teh yang ingin dibeli, hingga lilin yang dinyalakan meleleh sepanjang satu inci.
Setelah sistem tersebut, pada 10 Januari 1837 dibentuk sebuah sistem lelang menggantikan sistem by the candle. Hal ini ditengarai pihak EIC yang
merasa peserta lelang harus memiliki informasi yang sama mengenai barang yang akan dilelang agar terjadi keseimbangan informasi antar pembeli sehingga
mekanisme lelang dapat berjalan lebih efektif. Hal ini dilakukan dengan memberikan beberapa sampel kepada peserta pelelangan beberapa hari sebelum
lelang teh dimulai. Sistem lelang seperti ini masih digunakan umum di beberapa tempat lelang teh dunia hingga saat ini.
London Tea Auction sempat ditutup akibat Perang Dunia Kedua dan
karena terjadi penumpukan supply teh di London, lelang dipindahkan ke dua tempat yakni Calcutta, India pada tahun 1947 dan Colombo, Sri Lanka pada 1948,
guna menghindari oversupply. Tidak aktifnya London Tea Auction hingga tahun 1951 dan dibukanya dua auction baru, mendorong beberapa negara produsen teh
untuk membuka tempat lelang sendiri karena akan lebih menghemat biaya dan dapat dengan mengatur proses pelelangannya. Pada akhirnya, London Tea Auction
sebagai tempat lelang teh pertama di dunia ditutup pada tahun 1998. Hingga saat ini terdapat sekitar sebelas tempat lelang teh di dunia yang masih aktif melakukan
kegiatan pelelangan teh yakni Kolkata, Cochin, Coonoor, Guwahati, Siliguri, Coimbatore, Colombo, Mombasa, Chittagong, Limbe, dan Jakarta
.
Suprihatini et al. 2004 membagi pasar teh dunia berdasarkan jenis teh yang diminati, grade yang diminta, dan syarat mutu Suprihatini membagi pasar
teh menjadi lima kelompok yakni; Kelompok pasar-1 meliputi pasar teh Polandia,
14
Hongaria, Amerika Serikat dan Kanada 2 Kelompok pasar-2 terdiri dari pasar negara-negara Eropa Barat Inggris, Jerman, Belanda, Australia,
Jepang, negara-negara Eropa Timur secara umum, Turki, negara-negara Amerika Utara dan Amerika Selatan secara umum, dan India; 3 Kelompok pasar-3
meliputi pasar teh negara Pakistan, Afghanistan, Mesir, Malaysia, dan Singapura, 4 Kelompok pasar-4 meliputi pasar teh negara Iran dan negara-negara Timur
Tengah secara umum, dan 5 Kelompok pasar-5 yang meliputi pasar teh negara- negara Irak, Syria, dan wilayah Rusia khususnya Federasi Rusia.
Teh small grades seperti Fanning, Pekoe Fanning PF, dan Dust lebih diminati di kelompok pasar-1 Polandia, Hongaria, Amerika Serikat dan Kanada,
2 Eropa Barat Inggris, Jerman, Belanda, Australia, Jepang, negara-negara Eropa Timur, Turki, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan India, dan 3 Pakistan,
Afghanistan, Mesir, Malaysia, dan Singapura. Berbeda dengan kelompok pasar-1 dan 2, kelompok pasar-3 meminta teh small grades dengan mutu lebih tinggi dari
pasar-1 dan 2. Sedangkan untuk teh jenis broken grades, seperti Broken Orange Pekoe
BOP, Broken Pekoe BP dan Broken Tea BT, lebih diminati di kelompok pasar-4 Iran dan negara-negara Timur Tengah dan 5 Irak, Syria, dan
wilayah Rusia.
2.3. Teh di Indonesia