56
diinterpretasikan  karena  VAR  merupakan  permodelan  simultan  yang  berbentuk reduced form matrix
, yang bertujuan untuk menangkap dinamika data time series. Sehingga  untuk  menggambarkan  bagaimana  hubungan  dinamis  antar  data
digunakan; Fungsi Respon Impuls, Dekomposisi Ragam, dan Peramalan.
6.2.4. Fungsi Respon Impuls
Melalui  hasil  fungsi  respon  impuls  Lampiran  1  dan  2,  dapat  dilihat dampak guncangan shock terhadap harga teh grade dust di Jakarta Tea Auction,
Guwahati  Tea  Auction ,  dan  Colombo  Tea  Auction  yang  akan  datang.  Pada  tabel
pertama,  dapat  dilihat  respon  dari  Jakarta  Tea  Auction  terhadap  shock  yang terjadi di Colombo dan Guwahati. Pada periode pertama shock pada Colombo Tea
Auction dan  Guwahati  Tea  Auction  belum  direspon  oleh  Jakarta  Tea  Auction.
Pada  periode  kedua  dan  seterusnya    Jakarta  Tea  Auction  baru  memberikan respon,  yang  mana    terjadi  respon  positif  terhadap  shock  Colombo  Tea  Auction
dan respon negatif terhadap shock yang terjadi pada Guwahati Auction. Jika  harga  teh  grade  Dust  Colombo  Tea  Auction  mengalami  penurunan
akan  meningkatkan  harga  teh  grade  Dust  yang  terjadi  di  Jakarta  Tea  Auction. Namun dampak shock Colombo yang dirasakan oleh Jakarta Tea Auction sangat
kecil  sekali,  kurang  dari  satu  persen  harga  Jakarta  Tea  Auction  akan  meningkat akibat  shock  yang  terjadi  di  Colombo.  Hal  yang  sama  juga  terjadi  pada  shock
yang  diakibatkan  oleh  Guwahati  Tea  Auction,  harga  teh  di  Jakarta  Tea  Auction akan  menurun  akibat  shock  yang  terjadi  di  Guwahati.  Namun  jumlah  penurunan
harga yang terjadi sangatlah kecil hanya sebesar 0.0003 persen dari harga Jakarta saat ini.
Berdasarkan  hasil  dari  respon  impuls,  respon  Jakarta  Tea  Auction terhadap shock yang terjadi di auction Colombo dan Guwahati baru akan direspon
oleh  Jakarta  Tea  Auction  pada  periode  kedua  shock.  Berbeda  dengan  Colombo Tea Auction
dan Guwahati Tea Auction yang sudah mampu merespon shock pada pasar  lainnya  dengan  lebih  cepat  pada  penentuan  harga  yang  akan  datang  pada
kedua  auction  tersebut.  Ini  dikarenakan  adanya  perbedaan  waktu  auction  antara ketiga  auction  tersebut,  Jakarta  melakukan  auction-nya  pada  hari  Rabu  jam  10
Waktu Indonesia Barat WIB, Colombo melakukan auction-nya pada hari Selasa
57
dan  Rabu  jam  8  pada  waktu  setempat  Dharmasena  2003,  dan  Guwahati melaksanakan  auction-nya  pada  hari  Selasa  dan  Rabu  jam  8  waktu  setempat
12
. Perbedaan  waktu  auction  membuat  Jakarta  lebih  lambat  dalam  merespon
informasi  yang  terjadi  di  auction  lainnya,  karena  Jakarta  belum  bisa memproyeksikan  harga  dari  auction  yang  sedang  berlangsung  di  Colombo  dan
Guwahati  pada  auction.  Sehingga  dampak  dari  shock  baru  akan  dirasakan  pada periode selanjutnya.
Selain  itu,  besarnya  shock  yang  direfleksikan  oleh  Jakarta  Tea  Auction sangat  kecil  hanya  sekitar  0.001  persen  harga  yang  akan  berubah  akibat  adanya
shock pada  dua  acution  lainnya.  Ini  menandakan  bahwa  hubungan  antara  harga
teh grade Dust Jakarta Tea Auction dengan auction Colombo dan Guwahati kecil sekali.
Jika  melihat  penelitian  Suprihatini  et  al.  2004,  ini  dikarenakan  masih terbuka luasnya peluang pasar untuk teh grade Dust, sehingga shock yang terjadi
pada  salah  satu  auction  akan  memiliki  dampak  yang  kecil  pada  auction  lainnya. Dalam  kasus  Jakarta  Tea  Auction,  tidak  seluruh  teh  grade  Dust  yang  dilelang
dijual  ke  tempat  yang  sama  seperti  Guwahati  dan  Colombo,  Indonesia  masih memiliki pasar lain untuk menjual teh  grade  Dust-nya seperti Malaysia,  Jerman,
Amerika  Serikat,  Belanda,  dan  Polandia.  Sehingga  shock  yang  terjadi  di  kedua auction
tersebut  hanya  akan  mempengaruhi  sebagian  kecil  harga  dari  total  teh grade
Dust yang diekspor.
6.2.5. Variance Decomposition