VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Melihat pola pergerakan harga teh grade Dust pada periode Februari minggu ke-3 2009 hingga April minggu ke-2 2011, dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan timbal balik antara harga teh grade Dust di Jakarta Tea Auction
dengan Guwahati Tea Auction dan Colombo Tea Auction. Dikarenakan teh grade Dust lebih difokuskan untuk konsumsi dalam negeri di Sri Lanka dan
India. Berdasarkan hasil permodelan VAR, perubahan harga yang terjadi pada Guwahati dan Colombo masih belum tertransmisikan terhadap harga teh grade
Dust Jakarta. Melihat respon shock yang terjadi di pasar, Jakarta Tea Auction merespon
shock yang terjadi di Guwahati Tea Auction dan Colombo Tea Auction pada periode kedua. Dikarenakan perbedaan waktu auction yang dilaksaknakan oleh
ketiga tempat lelang. Namun pengaruh shock yang dirasakan tidak terlalu besar, dikarenakan masih terbukanya peluang bagi pasar teh grade Dust. Selain diekspor
ke Inggris, Mesir, dan Pakistan, Jakarta juga mengekspor teh grade Dust ke beberapa pasar lain seperti Malaysia, Belanda, Amerika Serikat, Jerman, dan
Polandia. Dalam pendugaan harga yang akan datang, berdasarkan hasil Variance Decomposition
, Jakarta Tea Auction memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap penjelasan ragam variance harga teh grade Dust Jakarta Tea Auction
yang akan datang, jika dibandingkan dengan Guwahati Tea Auction dan Colombo Tea Auction
. Jika membandingkan antara Model Naive Forecasting dengan Model
VAR Vector Auctoregression, Model Naive Forecasting sudah cukup baik menggambarkan harga rata-rata teh grade Dust untuk masa mendatang.
Dikarenakan dalam penentuan harga teh dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal selain harga sebelumnya yakni kualitas teh yang dijual saat lelang,
keadaan alam, kondisi geopolitik, kondisi ekonomi global, dan keadaan negara tujuan buyer
Beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh PT. KPB Nusantara dan Dewan Teh Indonesia, khususnya untuk meningkatkan penjualan teh grade Dust
berdasarkan model VAR Vector Autoregression yang dibuat adalah ,
1 Mencoba
63
memformulasikan pendugaan harga yang lebih tepat jika dibandingkan model Naive Forecasting
, dikarenakan adanya pengaruh komponen musiman dalam data. 2 Meningkatkan kualitas teh grade Dust yang dilelang di Jakarta Tea
Auction 3 Pertukaran informasi antara PT. KPB Nusantara dan Dewan Teh
Indonesia, guna merespon informasi pasar teh grade Dust.
7.2 . Saran