Peramalan Teh di Sri Lanka dan

37 forecast error variance dari y t pada semua tahapan ramalan ke depan, dapat dikatakan bahwa y t adalah variabel bebas eksogen. Sebaliknya, jika shock pada e zt dapat menjelaskan sebagian besar atau keseluruhan forecast error variance dari y t maka dapat dikatakan bahwa y t merupakan variabel endogen.

5.3. Peramalan

Dalam analisis ini dilihat bagaimana model VAR dalam mengambarkan pergerakan harga Jakarta Tea Auction yang akan datang. Semakin baik model VAR dalam menggambarkan data aktual dapat dilihat dari beberapa indikator seperti MAPE Mean Absolute Percentage Error dan MSE Mean Squared Error . Dalam penelitian ini digunakan nilai MSE Mean Squared Error untuk membandingkan performa model VAR dengan model Naive Forecasting yang saat ini digunakan oleh PT. KPB Nusantara dalam menggambarkan pergerakan harga Jakarta Tea Auction yang akan datang. ∑ ̂ dengan: ̂ = hasil pendugaan nilai y t y t = nilai aktual saat t Dengan rumus di atas dapat dihitung nilai Mean Squared Error MSE dari model VAR dan Naive Forecasting dalam pendugaan pergerakan harga Jakarta Tea Auction . Semakin kecil nilai Mean Squared Error MSE menandakan bahwa nilai pendugaan model tersebut semakin mendekati data aktual yang terjadi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model tersebut dapat menggambarkan data aktual dengan baik. V GAMBARAN UMUM AUCTION TEH JAKARTA COLOMBO, DAN GUWAHATI

5.1. Jakarta Tea Auction

5.1.1. Sejarah Jakarta Tea Auction

Jakarta Tea Auction mulai dibentuk pada tahun 1973. Awalnya pelelangan komoditi teh Indonesia dilakukan di Amsterdam Belanda, lalu berpindah ke ke Anterwerpen Belgia, hingga terakhir diadakan di London Inggris. Dikarenakan kurang efektifnya kegiatan pelelangan teh di London Tea Auction pasca perang dunia kedua, dan jarak yang terlalu jauh sehingga pengawasan terhadap pemasaran menjadi sulit serta atas pertimbangan akan lebih baik jika komoditi teh Indonesia dikumpulkan di sebuah wadah sebelum diekspor ke luar negeri. Dibentuklah Jakarta Tea Auction yang diadakan di Kantor Pemasaran Bersama KPB PTPN yang terletak di Jakarta. Pada tahun 2010, KPB berubah menjadi perseroan terbatas dan mengganti namanya menjadi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT. KPB Nusantara, melalui Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H. No. 4 tanggal 16 November 2009, yang disahkan oleh Menteri Hukum HAM melalui Surat Keputusan No. AHU-60488.AH.01.01. Tahun 2009 pada tanggal 11 Desember 2009.

5.1.2. Mekanisme Pelelangan Jakarta Tea Auction

Pelelangan di Jakarta Tea Auction, biasanya dilakukan pada hari Rabu setiap minggunya. Pelelangan dimulai pada pukul sepuluh pagi hingga pukul satu siang, atau dapat berlangsung lebih lama jika jumlah teh yang dilelang sedang banyak. Saat ini Jakarta Tea Auction diketuai oleh Dadang Juanda, sebagai pemimpin jalannya pelelangan di Jakarta Tea Auction. Adapun mekanisme dari Jakarta Tea Auction , seperti yang dijelaskan oleh PT. KPB Nusantara, adalah sebagai berikut: 1. Teh yang akan di-auctionlelang disusun dalam katalog dengan nomor urut berupa nomor lot dan nomor chop. Teh dikemas dalam paper sack atau karung. Chop-chop yang sudah dimasukkan ke dalam katalog dan telah disampaikan kepada pembeli tidak dapat dibatalkan. 39 2. Tiap chop dalam katalog terdiri atas sampelcontoh yang mewakili jumlah yang akan dijual dan diserahkan kepada pembeli beserta katalognya, selambat-lambatnya 14 empat belas hari sebelum auction dimulai. 3. Pada hari auction, pembeli mengajukan penawarannya secara langsung dan terbuka kepada pelaksana auction, dalam suatu persaingan yang sehat untuk setiap chop. 4. Penawaran diajukan dalam USD CentsKg dengan kondisi penyerahan Free Carrier-Container Yard origin FCA-CY origin pelabuhan muat. Tanggung jawab penjual terbatas sampai penyerahan barang dalam katalog di Container Yard CY pelabuhan muat sesuai yang dicantumkan didalam katalog. Karena tanggung jawab penjual hanya sampai penyerahan di Container Yard sesuai incoterms , maka Terminal Handling Charge origin THC origin dan Document Fee sudah termasuk di dalam Freight dan menjadi beban pembeli. Dalam hal penyerahan barang berbeda dengan ketentuan tersebut diatas untuk Blending Tea dan lain-lain, akan diberlakukan ketentuan khusus melalui kontrak atau amandemen kontrak berdasarkan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Pengapalan barang yang tidak menggunakan pallet tidak diberikan penggantian biaya pallet. 5. Penawaran dilakukan secara kompetitif dengan kenaikan minimal 1satu USD Cents. 6. Penawar tertinggi akan ditetapkan sebagai pemenang jika menurut pelaksana auction harga tersebut seimbang dengan harga limit yang ditetapkan oleh tim. 7. Kepada penawar tertinggi untuk partai yang tidak dilepas saat auction dapat diberikan hak opsi untuk melakukan negoisasi setelah auction sampai jam 12.00 WIB hari berikutnya. Bila hak opsi telah dilalui maka kesempatan dapat diberikan kepada pembeli lain yang berminat. 8. Partai teh yang tidak terjual dalam auction dapat ditawarkan kembali melalui auction yang dilaksanakan pada minggu berikutnya, atau dijual secara free sales . Biasanya setengah jam sebelum lelang dimulai, panitia lelang bersama dengan perwakilan dari PT. Perkebunan Nusantara akan mendiskusikan harga price limit yang diinginkan. Price limit ditentukan berdasarkan record harga 40 terendah yang pernah dialami oleh grade dan kebun yang bersangkutan. Dalam jalannya pelelangan, jika terdapat beberapa chop yang mengalami withdrawn, maka akan didiskusikan kembali setelah auction apakah barang tersebut akan dilepas atau tidak dengan harga negosiasi antara buyer dengan pihak penyelenggara lelang. Jika masih belum terdapat kesepakatan, maka chop tersebut akan dijual secara private sales.

5.1.3. Peserta Jakarta Tea Auction

Jakarta Tea Auction diikuti oleh beberapa peserta yang terdiri atas beberapa perusahaan yang bergerak di bidang teh, baik industri pengolahan teh dan tea traders. Mayoritas peserta yang terdaftar dalam Jakarta Tea Auction merupakan perusahaan tea traders, yakni perusahaan yang bergerak sebagai perantara pembelian teh di Jakarta Tea Auction dengan pabrik pengolahan teh di luar negeri, sebagai contoh ; Vanrees, Finlays, dan Yoosuf Akbani. Menurut wawancara dengan Ketua Jakarta Tea Auction, Dadang Juanda, hal ini disebabkan karena pabrik pengolahan teh luar negeri lebih mempercayai traders dalam membeli teh untuk bahan baku perusahaannya, jika dibandingkan dengan membuka agen di Indonesia yang memerlukan biaya lebih banyak. Tabel 7. Daftar Anggota Jakarta Tea Auction No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan 1 PT. Unilever Tbk. 11 PT. Jakarta Tea Traders 2 Van Rees Thee BV 12 CV. Rajawali Cocofibre 3 L. Elink Schuurmaan Thee BV 13 CV. Padekersa 4 PT. Sariwangi A.E.A. 14 UD. Intraco 5 PT. Trijasa Prima Sejati 15 Yoosuf Akbani 6 PT. Agropangan Putra Mandiri 16 CV. Surya Kencana 7 PT. Pucuk Mas Tigadaun 17 S. St. Clair Teas Indonesia 8 PT. Tea Expertindo 18 Suruci Enterprises, PTE Ltd 9 PT. Pacific Agritama Comodity 19 Finlays Beverage 10 PT. Kabepe Chakra Sumber : Data Primer PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT. KPB Nusantara 2011 41 Jumlah peserta lelang pada Jakarta Tea Auction juga cenderung tetap, sejak tahun 2001, Jakarta Tea Auction hanya diikuti oleh segelintir peserta. Sedikitnya jumlah peserta pada Jakarta Tea Auction disebabkan oleh diperlukannya beberapa syarat pendaftaran terlebih dahulu untuk menjadi peserta lelang, sehingga hanya anggota yang memenuhi syarat yang diajukan oleh PT. KPB Nusantara sebagai peserta lelang yang bisa mengikuti proses pelelangan di Jakarta Tea Auction . Adapun beberapa syarat yang diajukan oleh PT. KPB Nusantara agar seseorang atau sebuah perusahaan dapat menjadi peserta lelang di Jakarta Tea Auction adalah sebagai berikut: 1. Company Profile. 2. Akte Pendirian Perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman. 3. Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP. 4. Surat Ijin Tempat Usaha SITU. 5. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. 6. Perusahaan Kena Pajak PKP. 7. Laporan Keuangan Perusahaan tahun terakhir dan setiap tahun diperbaharui. 8. Surat Penunjukan sebagai agen pembelian buying agent dari Principal di Luar Negeri. Principal tersebut adalah Perusahaan yang telah terdaftar pada Kedutaan Besar Republik Indonesia. KBRI dan memiliki referensi bank setempat. 9. Surat jaminan yang menyatakan bahwa teh yang dibeli pasti akan dibayar selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari dan dikapalkan selambat-lambatnya 45 empat puluh lima hari setelah tanggal kontrak. 10. Jaminan dalan bentuk Bank Garasi atau Bank Deposit senilai minimal US. 10.000.

5.1.4. Grade Teh Hitam Destinasi Ekspor Jakarta Tea Auction

Mayoritas teh yang dilelang di Jakarta Tea Auction merupakan teh yang diproduksi oleh PT. Perkebunan Nusantara. Dikarenakan fungsi awal dari PT. KPB Nusantara , adalah sebagai pemasar dari produk yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara. Hingga saat ini di Jakarta Tea Auction, perkebunan rakyat 42 dan perkebunan swasta belum memiliki peran dalam pelelangan, sehingga belum semua teh yang dihasilkan di Indonesa dilelang di Jakarta Tea Auction. Tabel 8. Jumlah Teh yang Dilelang di Jakarta Tea Auction Menurut Jenis Teh Tahun 2008-2010 dalam kilogram Jenis Teh Tahun 2007 2008 2009 2010 Ortodoks BOPI 253.320 557.880 432.200 213.320 BOP 2.917.360 2.774.040 1.495.000 2.286.460 BOPF 4.070.080 2.494.660 1.614.300 3.264.920 PFANN 7.462.420 5.613.640 3.849.540 5.874.580 DUST 5.198.200 4.526.980 3.335.160 4.106.360 BT 2.965.320 2.804.920 1.677.560 3.030.760 BP 1.224.820 1.375.300 914.100 1.084.940 PFANN II 2.411.840 2.647.000 2.025.100 2.744.380 DUST II 1.885.620 1.947.300 1.441.620 2.114.840 BT II 1.481.720 1.792.700 1.270.400 2.366.880 BP II 529.700 773.420 575.300 523.800 DUST III 1.125.300 1.364.220 827.800 1.477.660 DDUST IV - - - 70.000 FANN III - - - 340.440 Total Othodox 31.525.700 28.672.060 19.458.080 29.499.340 CTC BP1 963.000 785.980 563.520 773.360 PF1 1.593.340 1.705.760 1.291.710 1.552.260 PD 1.275.820 1.321.600 1.163.430 1.479.580 FANN 2.563.120 2.220.780 2.166.340 2.532.480 D1 1.308.760 1.342.640 1.206.000 1.434.220 D2 1.045.980 995.620 1.044.720 1.070.860 D3 20.800 18.200 - 15.600 PWD - - - - MB - - - - Total CTC 8.770.820 8.390.580 7.435.720 8.858.360 Total Lelang 40.296.520 37.062.640 26.893.800 38.357.700 Keterangan : - data tidak tersedia Sumber : Data Primer PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT. KPB Nusantara 2011 diolah 43 Jenis teh yang dilelang di Jakarta Tea Auction mayoritas merupakan teh hitam Ortodoks dan CTC Crush, Tearing, dan Curling, dengan proporsi jumlah teh hitam ortodoks yang dilelang tiga kali lebih banyak jika dibandingkan dengan teh hitam jenis CTC Tabel 8. Jumlah volume lelang teh ortodoks di Jakarta Tea Auction pada tahun 2010 berjumlah 29.499.340 kg, sedangkan volume lelang CTC hanya sekitar 8.858.360 kg. Hal ini disebabkan mayoritas pabrik pengolahan teh milik PT. Perkebunan Nusantara merupakan pabrik pengolahan teh ortodoks. Pada tabel 8, grade Dust mutu I menempati urutan kedua dari jenis grade yang dilelang terbanyak sesudah Fanning. Teh yang sudah dilelang akan dikirm ke pelabuhan untuk dikirimkan ke gudang milik tea traders sebelum dikirimkan ke luar negeri, atau ada juga yang langsung dikirimkan ke luar negeri. Mayoritas teh hasil pelelangan teh di Jakarta Tea Auction diekspor ke Rusia, yakni berjumlah 8.282.100 kg pada tahun 2010. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup banyak jika dibandingkan negara- negara lain. Hal ini disebabkan fokus dari pasar ekspor teh Indonesia difokuskan kepada Rusia. Tabel 9. Volume dan Negara Tujuan Ekspor Teh Indonesia Tahun 2007-2010 dalam kilogram Negara Tujuan Tahun 2007 2008 2009 2010 Rusia 7.769.440 11.400.555 9.884.800 8.282.100 Malaysia 5.397.440 4.877.740 4.187.100 4.830.160 Pakistan 4.919.720 5.784.127 4.771.225 3.858.180 Inggris 8.608.220 4.731.380 5.049.100 3.480.920 Jerman 2.989.200 4.019.640 3.308.063 2.861.880 AS 3.365.140 3.131.600 2.668.340 2.458.400 Belanda 2.158.950 3.319.700 2.699.758 2.083.760 U.E.A 1.204.490 3.084.140 3.442.280 1.601.788 India 2.063.760 2.547.320 2.236.640 1.106.104 Mesir 742.880 969.720 755.260 590.700 Polandia 290.180 291.040 146.160 548.900 Lainnya 3.309.770 3.169.544 2.424.120 3.138.600 Total Ekspor 42.819.190 47.326.506 41.572.846 34.841.492 Sumber: Data Primer PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT. KPB Nusantara 2011 diolah 44 Berdasarkan hasil penelitian dari PPTK Pusat Penelitian Teh dan Kina, Rusia memiliki tren permintaan teh hitam curah yang meningkat pada awal 2002. Selain permintaan yang meningkat jenis grade yang diminta oleh pasar Rusia yakni leafy dan broken grade dan persyaratan jenisnya sesuai dengan standar teh Indonesia medium dan low gown tea. Sehingga untuk jangka waktu tahun 2003 - 2010, Indonesia menjadikan Rusia sebagai salah satu target pasarnya. Selain Rusia, Indonesia juga mengekspor teh dengan grade, broken dan small grade grade Dust termasuk ke dalam small grades ke negara-negara seperti Malaysia, Pakistan, Inggris, Jerman, AS, dan Belanda . Dikarenakan preferensi jenis teh yang diminta sesuai dengan jenis teh yang ditanam di Indonesia medium dan low gown, dengan standar mutu yang sedan, sehingga dengan mudah Indonesia dapat memasuki pasar di Eropa Timur dan Amerika Serikat.

5.2. Teh di Sri Lanka dan

Colombo Tea Auction Sri Lanka merupakan salah satu negara penghasil teh terbesar di dunia, dimana untuk nomor satu dipegang oleh Cina, hal ini dapat dilihat pada tahun 2010, yang mana produksi teh Sri Lanka mencapai 331.426.287 kg dengan luasan area tanam mencapai 221.969 Ha Tanaman teh mulai ditanam di Sri Lanka menggantikan tanaman kopi pada periode 1880-an. Hal ini dilakukan untuk menghadapi permintaan terhadap teh dunia yang meningkat setiap tahunnya. Hingga saat ini tanaman teh terus berkembang di Sri Lanka, menjadi salah satu komoditi unggulan dalam bidang pertanian. Jenis teh yang ditanam di Sri Lanka mayoritas antara lain; high gown, medium gown , dan low gown tea. Mayoritas teh yang diproduksi di Sri Lanka merupakan teh ortodoks dengan jumlah produksi pada tahun 2010 sebesar 309.703.394 kg, jika dibandingkan dengan CTC sebesar, 18.385.666 kg. Metode pengolahan teh CTC sendiri baru dilakukan di Sri Lanka pada tahun 1983. Colombo Tea Auction dibuka pada tahun 1883 oleh Ceylon Chamber of Commerce , sebagai salah satu pusat perdagangan teh yang produksi Sri Lanka. Awalnya fokus Colombo Tea Auction pada tahun 1947 adalah Colombo Tea Auction menjadi salah satu pusat pelelangan teh pusat di dunia , karena London 45 Tea Auction dialihkan menuju Colombo dan Kolkata. Hingga pada akhirnya London Tea Auction tutup pada tahun 1998 dan Colombo Tea Auction berkembang menjadi salah satu auction teh kedua terbesar di dunia, dimana urutan pertama dipegang oleh Mombasa Tea Auction Kenya Tabel 10. Produksi Teh Sri Lanka Tahun 2006-2010 dalam kilogram Tahun Jenis Teh Ortodoks CTC 2006 288.000.000 19.000.000 2007 285.000.000 16.000.000 2008 298.949.958 16.532.846 2009 272.986.931 13.628.518 2010 309.730.394 18.385.666 Sumber : International Tea Committee 2009 Sri Lanka Tea Board 2009,2010, 2011 diolah Hingga saat ini, Colombo Tea Auction menjadi salah satu auction tertua yang masih berjalan di dunia. Beberapa jenis grade teh yang dilelang di Colombo Tea Auction yakni; BOP Broken Orange Pekoe, BOPF Broken Orange Pekoe Fanning ,OP Orange Pekoe, BP Broken Pekoe, dan Dust. Dalam pelelangan biasanya grade teh dikategorikan kembali berdasarkan daerah tanam dan jenis tehnya. Pemegang otoritas tertinggi pada Colombo Tea Auction saat ini dipegang oleh Sri Lanka Tea Board yang dibentuk pada tahun 1976, tugas utama dari Sri Lanka Tea Board adalah mengatur jalannya kegiatan perindustrian teh di Sri Lanka. Hingga saat ini Colombo Tea Auction diikuti oleh hampir 200 perusahaan, yang terdiri atas perusahaan pengolahan teh dan eksportir. Melalui Tabel 11, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya Sri Lanka mampu mengekspor teh rata-rata sekitar 290.000.000 kgtahunnya dengan jumlah yang dijual pada pelelangan rata-rata sekitar 265.000.000 kgtahunnya, hampir 75 persen dari teh yang diekspor merupakan hasil dari pelelangan. Hal ini membuat Colombo Tea Auction menjadi tempat pelelangan teh terbesar kedua di dunia setelah Mombasa Tea Auction. 46 Tabel 11. Presentase Auction Terhadap Ekspor Teh di Sri Lanka Tahun 2006- 2009 dalam kilogram Tahun Jumlah Ekspor Auction Persentase auction terhadap ekspor 2006 311.402.000 265.911.000 85,39 2007 290.794.000 241.998.000 83,22 2008 293.538.000 264.865.000 90,23 2009 289.652.286 283.208.272 97.77 Sumber : International Tea Committee 2009 dan Forbes Tea Portal 2009 dan 2010 diolah Teh yang dijual di pelelangan akan diekspor kepada negara pembelinya, mayoritas teh Sri Lanka diekspor ke Rusia dan negara-negara timur tengah. Hal ini disebabkan oleh masyarakat Rusia dan negara timur tengah yang menyukai teh broken grade BOP Broken Orange Pekoe dan BOPF Broken Orange Pekoe Fanning dengan mutu tinggi, yang mayoritas dijual pada Colombo Tea Auction, biasanya teh tidak hanya diekspor dalam bentuk curah bulk, namun juga dapat diekspor melalui kemasan pack dan kantung bag. Tabel 12. Volume dan Negara Tujuan Ekspor Teh Sri Lanka Tahun 2006-2009 dalam metrik ton Negara Tujuan Tahun 2006 2007 2008 2009 Federasi Rusia 58.041 47.561 43.896 45.581 UEA 43.743 43.566 44.945 30.931 Syria 30.573 27.288 26.114 29.207 Iran 27.838 31.716 31.027 28.606 Turki 13.344 14.459 15.858 15.751 Jordania 9.473 5.865 14.290 13.293 Jepang 10.894 10.243 10.189 9.500 Iraq 12.066 8.970 11.597 9.037 Ukraina 7.835 6.821 7.240 8.764 Saudi Arabia 7.292 8.436 7.218 4.716 Sumber : International Tea Committee 2009 dan Forbes Tea Portal 2009, diolah Mayoritas grade teh yang diproduksi di Sri Lanka adalah grade BOP Broken Orange Pekoe dan BOPF Broken Orange Pekoe Fanning, yang 47 diminati oleh pasar Rusia dan Timur Tengah, untuk masalah mutu tidak menjadi masalah karena Sri Lanka teh di Sri Lanka dikenal dengan teh yang memiliki mutu baik, disebabkan oleh elevasi penanamannya. Untuk small grades proporsi ekspornya lebih kecil. hal ini disebabkan small grades tea seperti Dust lebih banyak dikonsumsi domestik di Sri Lanka.

5.3. Teh di India dan