III Kerangka Pemikiran
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Manajemen Pemasaran
Manajamen pemasaran adalah proses analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran
dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan perusahaan Kotler 1991. Dalam pemasaran, analisa mengenai pasar menjadi salah satu faktor penting karena akan
menentukan perencanaan strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Kotler 1991 menjelaskan dalam proses analisa pasar, informasi pasar
merupakan sebuah elemen penting untuk menyususun sistem pemasaran yang efektif, karena informasi dapat menjelaskan tren pemasaran nasional dan
internasional, transisi dari permintaan pembeli dan kebutuhan pembeli, dan transisi dari kompetisi harga hingga non-harga. Informasi pasar yang baik
mencakup empat subsistem; 1 Internal Records System 2 Market Intelligence 3 Market Research
4 Market Decision Support System. Dengan mengetahui informasi maka perusahaan dapat merespon
perubahan dinamis yang berada di luar sana, yang dapat digunakan untuk keuntungan perusahaan. Sistem agribisnis yang berdaya saing tinggi adalah sistem
agribisnis yang fleksibel atau mampu merespons setiap perubahan pasar secara efektif dan efisien. Efektif dalam pengertian bahwa respons yang diberikan oleh
sistem agribisnis sesuai dengan dinamika kebutuhan pasar volume, tempat dan waktu dan preferensi konsumen, sedangkan efisien memiliki makna bahwa
sistem agribisnis tersebut mampu memproduksi dan memasarkan produk dengan harga relatif murah untuk kualitas produk yang sama di tangan konsumen Irawan,
2007.
3.1.2 Volatilitas
Volatilitas berasal dari kata volatil volatile, yang mana istilah ini mengacu kepada kondisi tidak stabil, bervariasi, dan sulit diperkirakan. Volatilitas
dapat dipengaruhi oleh dua komponen, yakni komponen yang perilakunya dapat
23
diduga predictable dan komponen yang tidak dapat diduga unpredictable Sumaryanto 2009.
Sumaryanto 2009 menjelaskan ada tiga hal yang melandasi pentingnya permodelan dan peramalan volatilitas harga. Pertama, hasil dari permodelan akan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan risiko yang disebabkan oleh perubahan harga yang terjadi. Kedua, ketepatan hasil peramalan
bersifat time-varying sehingga ketepatan permodelan akan didapat dengan memodelkan ragam galatnya. Ketiga, untuk memperoleh teknik peramalan dan
pendugaan harga kedepannya yang lebih tepat. Kebanyakan pelaku usaha dan pemerintah dalam penanganan masalah
yang berkenaan dengan risiko pada umumnya cenderung mengarah pada keragaman yang dapat diduga predictable, sehingga terkadang langkah
antisipasi terhadap perubahan menjadi kurang tepat, terlebih lagi jika pola fluktuasinya berubah dari pola fluktuasi yang ada sekarang Wolf 2003, diacu
dalam Sumaryanto 2009. Analisis volatilitas sering dilakukan pada pasar uang dan pasar saham, namun belakangan ini sering dilakukan pada pasar komoditi.
Analisis ini menjadi penting apabila pelaku bisnis dihadapkan pada kondisi harga yang tidak stabil dan pola pergerakannya tidak dapat diperkirakan.
3.1.3 Transmisi Harga