Transmisi Harga Kerangka Pemikiran Teoritis

23 diduga predictable dan komponen yang tidak dapat diduga unpredictable Sumaryanto 2009. Sumaryanto 2009 menjelaskan ada tiga hal yang melandasi pentingnya permodelan dan peramalan volatilitas harga. Pertama, hasil dari permodelan akan bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan risiko yang disebabkan oleh perubahan harga yang terjadi. Kedua, ketepatan hasil peramalan bersifat time-varying sehingga ketepatan permodelan akan didapat dengan memodelkan ragam galatnya. Ketiga, untuk memperoleh teknik peramalan dan pendugaan harga kedepannya yang lebih tepat. Kebanyakan pelaku usaha dan pemerintah dalam penanganan masalah yang berkenaan dengan risiko pada umumnya cenderung mengarah pada keragaman yang dapat diduga predictable, sehingga terkadang langkah antisipasi terhadap perubahan menjadi kurang tepat, terlebih lagi jika pola fluktuasinya berubah dari pola fluktuasi yang ada sekarang Wolf 2003, diacu dalam Sumaryanto 2009. Analisis volatilitas sering dilakukan pada pasar uang dan pasar saham, namun belakangan ini sering dilakukan pada pasar komoditi. Analisis ini menjadi penting apabila pelaku bisnis dihadapkan pada kondisi harga yang tidak stabil dan pola pergerakannya tidak dapat diperkirakan.

3.1.3 Transmisi Harga

Transmisi harga merupakan sebuah studi analisis mengenai bagaimana sebuah harga saling mempengaruhi pada pasar, baik secara spasial perbedaan geografis maupun vertikal dilihat dari rantai pemasarannya Abbott et al. 2011, Conforti 2004. Transmisi harga yang simetris akan terjadi dengan baik pada pasar yang menganut Law of One Price, artinya jika harga pada suatu pasar mengalami peningkatan maka pasar yang menjual produk yang sama akan merespon perubahan harga tersebut mengikuti harga yang terjadi di pasar. Hal ini menandakan bahwa pasar sudah terintegrasi dengan baik dan sudah efisien karena persebaran informasinya merata yang dapat dilihat melalui respon yang ditimbulkan terhadap perubahan harga tersebut, sehingga tidak menimbulkan adanya kemungkinan timbulnya abnormality return. Transmisi harga tidak dapat berjalan dengan baik akibat dari kebijakan stabilisisasi yang dijalankan 24 pemerintah, melalui berbagai instrumen kebijakan perdagangan, pasar yang tidak terintegrasi secara sempurna, atau tingginya biaya transaksi yang membuat pasar menjadi tersegmen. Model transmisi harga digunakan untuk menangkap pengaruh kebijakan terhadap pasar, mengukur sejauh mana pasar terintegrasi atau menguji apakah Law of One Price berlaku. Law of One Price diharapkan dapat mengukur hubungan harga spasial, yang mana harga pada setiap rantai produksi akan berbeda, bergantung pada biaya produksi Conforti 2004. Ada enam faktor yang mempengaruhi transmisi harga; 1 Biaya Transportasi dan Transaksi Hal ini dapat diklasifikasi kembali menjadi tiga grup yang terdiri atas biaya informasi, biaya negosiasi dan biaya monitoring serta biaya penegakan pelaksanaan. Hal ini dapat membuat harga antar pasar menjadi berbeda, yang dapat diatasi dengan menetapkan harga yang berbeda di dua tempat yang berbeda agar terjadi keadilan dan integrasi di antara dua buah tempat tersebut. 2 Kekuatan Pasar Pada sebuah rantai produksi yang panjang, beberapa agen akan berlaku sebagai price maker pembuat harga, bergantung pada sisi mana industri tersebut terkonsentrasi. 3 Increasing returns to scale pada produksi Hal ini terjadi biasanya pada permulaan pasar. Increasing returns to scale dapat mempengaruhi transmisi harga secara vertikal. 4 Produk yang homogen dan differensiasi Tingkat substitusi pada konsumsi barang serupa yang diproduksi pada dua buah negara berbeda akan mempengaruhi integrasi pasar dan transmisi harga. 5 Nilai Tukar Pengaruh perubahan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lain akan memiliki pengaruh pada kemampuan sebuah perusahaan untuk membedakan harga yang bergantung pada tujuan price-to-market behaviour, struktur pasar, produk non-homogen, dan biaya pada perusahaan. 6 Kebijakan dalam negeri suatu negara 25 Hal ini secara langsung mempengaruhi transmisi harga spasial, antara lain kebijakan perdagangan, sedangkan kebijakan domestik yang berkenaan dengan harga akan mempengaruhi transmisi harga secara vertikal dan spasial.

3.1.4 Model VAR Vector Autoregression