5 Kendaraan yang mengeluarkan asap dan binatang yang dapat mempengaruhi mutu hasil perikanan tidak diperbolehkan berada dalam Tempat Pelelangan
Ikanpasar grosir; 6 Dibersihkan secara teratur minimal setiap selesai penjualan; wadah harus
dibersihkan dan dibilas dengan air bersih atau air laut bersih; 7 Dilengkapi dengan tanda peringatan dilarang merokok, meludah, makan dan
minum, dan diletakkan di tempat yang mudah dilihat dengan jelas; 8 Mempunyai fasilitas pasokan air bersih dan atau air laut bersih yang cukup;
9 Mempunyai wadah khusus yang tahan karat dan kedap air untuk menampung hasil perikanan yang tidak layak untuk dimakan;
2.3.4 Penghitungan fasilitas terkait aktivitas pendaratan dan pelelangan
hasil tangkapan, analisis proyeksi produksi dan kebutuhan fasilitas
Jenis fasilitas pelabuhan perikanan bergantung dari kebutuhan yang diperlukan oleh pelabuhan perikanan tersebut. Makin besar kapasitas atau
frekuensi aktivitas yang berlangsung maka akan semakin besar pula kebutuhan jenis fasilitasnya, seperti yang telah dijelaskan pada subsubbab 2.3.1. Untuk
memenuhi kebutuhan fasilitas yang diperlukan oleh pelabuhan perikanan selain diketahui jenisnya, perlu juga diketahui jumlah atau kapasitas dari fasilitas-
fasilitas tersebut. Berikut beberapa rumus penghitungan fasilitas terkait aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan untuk diketahui jumlah atau kapasitas
dari fasilitas-fasilitas tersebut.
1 Panjang dermaga bongkar dan muat Kramadibrata, 1985 d= n x P atau L + n -1 s + 50 m
Dimana d
: panjang dermaga m L
: lebar kapal m P
: panjang kapal m n
: jumlah kapal yang memakai dermaga unit hari s
: jarak antar kapal m; s =1,15 P untuk kapal merapat memanjang
s =1,3 L untuk kapal merapat miring
2 Luas gedung TPI Anonymous, 1981 vide Setiawan, 2006 Lg=
pxix
N Dimana
Lg : luas gedung pelelangan m
2
N : jumlah produksi per hari kg
P : daya tampung produksi kgm
2
i : intensitas lelang per hari
α : perbandingan ruang lelang dengan gedung lelang
0,217 – 0,394
3 Luas, kedalaman kolam pelabuhan Anonymous, 1981 vide Setiawan, 2006 a. Luas kolam pelabuhan L ; m
2
L = 3,14 x l
2
+ 3 x n x l x b Dimana
l : rata-rata panjang kapal yang berlabuh m
n : jumlah kapal yang berlabuh unit
b : rata-rata lebar kapal m
b. Kedalaman kolam pelabuhan D ; m D = d + ½H + S + C
Dimana : d
: draft kapal terbesar H
: tinggi gelombang maksimum S
: tinggi ayunan kapal C
: jarak aman antara lunas kapal dengan dasar perairan
Analisis proyeksi produksi dan kebutuhan fasilitas dari aktivitas pendaratan dan pelelangan hasil tangkapan dilakukan sebagai berikut penghitungan proyeksi
produksi hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan model polinomial terhadap data produksi hasil tangkapan tahun 2004-2008 yang telah di-smooth-kan
dengan cara membuang data yang ekstrim dan di-moving average-kan Pane, 2009. Selanjutnya Pane menyebutkan pemilihan grafik polinomial dapat
dilakukan karena kesesuaian pra analisis grafik, karakter grafik tersebut memiliki bentuk awal kurva dengan error paling kecil dan R
2
paling besar.
2.4 Kualitas Hasil Tangkapan