Selanjutnya berdasarkan Anonymous 2007c pula, secara administratif, Provinsi DKI Jakarta terbagi dalam lima wilayah kota dan satu Kabupaten
Administratif, yaitu Kota Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara masing-masing dengan luas daratan seluas 145,73 km
2
, 187,75 km
2
, 48,20 km
2
, 126,15 km
2
dan 141,88 km
2
serta Kabupaten Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km
2
. Bila dilihat dari segi geografis, lokasi Provinsi DKI Jakarta adalah sangat
strategis di kepulauan Indonesia. Provinsi DKI Jakarta merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, perdagangan dan jasa serta pintu gerbang utama dalam
perdagangan antar pulau dan hubungan internasional; dengan pelabuhan utamanya Tanjung Priok dan terletak dekat dengan Bandara Soekarno Hatta di daerah
perbatasan Provinsi Banten. Kestrategisan tersebut memberikan keuntungan bagi pembangunan dan pengembangan berbagai sektor subsektor di provinsi ini,
termasuk subsektor perikanan tangkap. Keuntungan itu antara lain dalam hal memperoleh kemudahan perizinan pendirian industri, perolehan investasi, dan
kemudahan dalam mendistribusikan hasil perikanan tangkap baik untuk dipasarkan ke dalam negeri maupun luar negeri.
4.1.2 Penduduk dan pendidikan 1 Penduduk
Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas
pada tahun 2006, kepadatan penduduk provinsi ini mencapai 13,5 ribu jiwakm
2
dan jumlah penduduk DKI sebanyak 8,96 juta jiwa dengan luas wilayah 661,52 km
2
sedangkan Provinsi Jawa Barat pada urutan kepadatan kedua sebesar 1,1 ribu jiwa km
2
Anonymous, 2009. Selanjutnya Anonymous 2007c menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan
penduduk DKI Jakarta mengalami penurunan dari periode 2000-2005 sebesar 1,2 menjadi 1,1 pada periode 2000-2006. Penurunan pertumbuhan penduduk
ini disebabkan karena program pemerintah Keluarga Berencana KB dinilai berhasil.
Anonymous 2007c juga menyatakan tentang sebaran penduduk menurut kota dan kabupaten yang ada di provinsi ini sebagai berikut : penyebaran
penduduk DKI Jakarta cukup merata pada masing-masing kota Gambar 2. Kota Jakarta Timur merupakan kawasan yang jumlah penduduknya terbanyak di
provinsi ini dengan jumlah penduduk 2.567.390 jiwa atau 28,6 pada tahun 2006. Banyaknya warga yang tinggal di Jakarta Timur dikarenakan kawasan
ini dekat dengan kawasan industri Pulo Gadung dimana kawasan tersebut merupakan tempat untuk bekerja atau mencari nafkah bagi sebagian penduduk
DKI Jakarta. Selanjutnya kota terbanyak kedua jumlah penduduknya adalah Kota Jakarta
Selatan dengan jumlah 1.994.633 jiwa atau 23,1 . Padatnya penduduk Kota Jakarta Selatan juga dikarenakan kawasan ini merupakan kawasan yang dijadikan
wilayah pemukiman yang potensial bagi penduduk DKI Jakarta. Alasannya dikarenakan wilayah Kota Jakarta Selatan masih terlihat lebih asri jika
dibandingkan dengan Kota lainnya di DKI Jakarta. Posisi ketiga dan selanjutnya berturut-turut ditempati Kota Jakarta Barat
dengan 1.871.957 jiwa atau 20,8 , Kota Jakarta Utara dengan 1.484.799 jiwa atau 15,7 , Kota Jakarta Pusat dengan 975.275 jiwa atau 11,6 dan Kabupaten
Kepulauan Seribu dengan 69.026 jiwa atau 0,3 .
Jakarta Timur 28,6
Jakarta Barat 20,8
Jakarta Utara 15,7
Jakarta Selatan 23,1
Kepulauan Seribu
0,3 Jakarta Pusat
11,6
Jakarta Pusat Jakarta Timur
Jakarta Barat Jakarta Utara
Jakarta Selatan Kepulauan Seribu
Sumber : Anonymous, 2007c.
Gambar 2 Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta menurut kota dan kabupaten tahun 2006
Tingginya kepadatan penduduk DKI Jakarta menimbulkan tingginya tingkat kebutuhan konsumsi penduduk. Tingginya tingkat kebutuhan konsumsi
mendorong tingginya tingkat permintaan produk konsumsi, termasuk di dalamnya permintaan akan produk berprotein khususnya protein hewani termasuk protein
asal perikanan. Tingginya kepadatan penduduk DKI Jakarta di atas juga mengakibatkan pemakaian lahan untuk perumahan semakin tinggi dan minimnya
lahan pertanian dan perternakan di DKI Jakarta. Kondisi ini mendorong penduduk DKI Jakarta lebih memilih mengkonsumsi produk berprotein berasal dari
perikanan terutama perikanan yang berasal dari perikanan tangkap di laut Anonymous, 2007d.
Penduduk DKI Jakarta yang berprofesi sebagai nelayan, terutama nelayan tradisional, umumnya merupakan masyarakat golongan menengah ke bawah yang
bermukim di wilayah Kota Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Pemukiman nelayan di kedua wilayah tersebut umumnya merupakan pemukiman kumuh yang
tidak layak untuk ditempati. Mayoritas nelayan yang bermukim di pemukiman tersebut sebagian besar merupakan nelayan buruh anak buah kapal ABK dan
cenderung berpendapatan rendah serta hidup dalam kekurangan.
2 Pendidikan
Program pendidikan bagi penduduk DKI Jakarta adalah cukup merata. Hal ini berdasarkan meratanya tingkat partisipasi sekolah menurut kelompok usia
sekolah di DKI Jakarta. Tingkat partisipasi sekolah adalah tingkat keikutsertaan anak usia sekolah untuk belajar di sekolah-sekolah yang tersebar di wilayah DKI
Jakarta. Persentase tingkat partisipasi sekolah menurut usia sekolah pada tahun 2006, untuk usia sekolah 7-12 tahun mencapai 98,5 , usia 13-15 tahun
mencapai 90,2 , dan pada usia sekolah 16-18 tahun mencapai 60,3 Anonymous, 2007c.
Program pendidikan yang ditawarkan bagi penduduk DKI Jakarta, selain pendidikan umum di institusi-institusi sekolah-sekolah umum, juga menawarkan
pendidikan yang bersifat kejuruan. Pendidikan kejuruan ini cukup banyak peminatnya bagi penduduk DKI Jakarta usia sekolah. Hal ini dikarenakan
pendidikan kejuruan lebih menawarkan pendidikan teknis keterampilan siap
kerja, berupa pemberian persentase praktek langsung lebih besar dibandingkan pembelajaran teori. Akan tetapi, walaupun demikian persentase tingkat Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas SLTA Kejuruan masih lebih rendah dibandingkan dengan SLTA Umum. Berdasarkan Anonymous 2007c, tingkat SLTA Kejuruan di DKI
Jakarta mencapai 9,9 dari jumlah penduduk menurut usia sekolah sedangkan SLTA Umum mencapai 25,2 .
Pendidikan kejuruan yang ditawarkan beragam antara lain kejuruan pariwisata, bisnis dan manajemen, teknik, informatika, akuntansi, kesekretariatan,
dan termasuk kejuruan perikanan dan kelautan. Pendidikan kejuruan perikanan dan kelautan yang berada di DKI Jakarta diantaranya Sekolah Tinggi Perikanan
STP Departemen Pertanian Pasar Minggu Jakarta, Sekolah Menengah Ilmu Pelayaran, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
Pendidikan kejuruan di bidang perikanan dan kelautan membantu Pemerintah dalam membentuk para generasi muda untuk menimba ilmu dan
keterampilan perikanan dan kelautan dalam rangka membangun perikanan Indonesia khususnya perikanan di DKI Jakarta.
4.1.3 Prasarana dan sarana umum 1 Air Minum