Klasifikasi pelabuhan perikanan Manfaat

6 Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan 7 Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan 8 Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya ikan 9 Pelaksanaan kesyahbandaran 10Pelaksanaan fungsi karantina ikan 11Publikasi hasil riset kelautan dan perikanan 12Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari 13Pengendalian lingkungan kebersihan, keamanan, dan ketertiban K3, kebakaran dan pencemaran

2.1.2 Klasifikasi pelabuhan perikanan

Pada dasarnya, pelabuhan perikanan dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis, bergantung dari sudut pandang yang ditentukan. Pada umumnya para ahli perikanan mengklasifikasikan pelabuhan perikanan ke dalam empat jenis yaitu tipe A Pelabuhan Perikanan Samudera, tipe B Pelabuhan Perikanan Nusantara, tipe C Pelabuhan Perikanan Pantai, dan pelabuhan perikanan tipe D Pangkalan Pendaratan Ikan. Klasifikasi pelabuhan perikanan di atas ditetapkan dalam peraturan atau perundang-undangan pemerintah yang dikeluarkan melalui lembaga atau instansi terkait seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16MEN2006 tentang pelabuhan perikanan yaitu pelabuhan perikanan dibagi menjadi empat kategori utama yaitu : 1 Pelabuhan Perikanan Samudera PPS atau tipe A 2 Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN atau tipe B 3 Pelabuhan Perikanan Pantai PPP atau tipe C 4 Pangkalan Pendaratan Ikan PPI atau tipe D Berbagai tipe pelabuhan perikanan tersebut memiliki ciri-ciri yang dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Lubis 2002, menjelaskan ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe A, B, C, dan D adalah sebagai berikut. Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe A, diantaranya : 1 Tersedianya lahan seluas 50 Ha 2 Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan 100-200 GT dan kapal pengangkut ikan 500-1000 GT 3 Fishing Ground di perairan ZEE dan perairan teritorial 4 Melayani kapal-kapal perikanan 100 unit hari 5 Produski minimum didaratkan 200 ton hari 6 Pemasaran nasional dan ekspor 7 Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran dan lahan kawasan industri Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe B, diantaranya : 1 Tersedianya lahan seluas 50 Ha 2 Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan 50-100 GT 3 Fishing Ground di perairan ZEE dan perairan teritorial 4 Melayani kapal-kapal perikanan 50 unit hari 5 Produski minimum didaratkan 100 ton hari 6 Pemasaran nasional dan ekspor 7 Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran dan lahan kawasan industri Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe C, diantaranya : 1 Tersedianya lahan seluas 10-30 Ha 2 Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan 50 GT 3 Fishing Ground di perairan pantai 4 Melayani kapal-kapal perikanan 25 unit hari 5 Produski minimum didaratkan 50 ton hari 6 Pemasaran lokal dan nasional 7 Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran dan lahan kawasan industri Ciri-ciri pelabuhan perikanan tipe D, diantaranya : 1 Tersedianya lahan seluas 10 Ha 2 Diperuntukkan bagi kapal-kapal perikanan 30 GT 3 Fishing Ground di sekitar perairan pantai 4 Melayani kapal-kapal perikanan 15 unit hari 5 Produski minimum didaratkan = 10 ton hari 6 Pemasaran lokal dan dalam propinsi 7 Tersedianya fasilitas pembinaan mutu, sarana pemasaran dan lahan kawasan industri 8 Dekat dengan pemukiman nelayan 2.2 Aktivitas Kepelabuhan Perikanan 2.2.1 Aktivitas