sepanjang tulang belakang, dinding perut terburai dan bau busuk. Ciri konsistensinya mulai dari agak lunak, belum ada bekas jari bila ditekan, mudah
menyobek daging dari tulang belakang hingga sangat lunak, bekas jari tidak mau hilang bila ditekan, dan mudah sekali menyobek daging dari tulang belakang.
2.5 Armada Tradisional Penangkapan Ikan
Armada penangkapan atau kapal penangkap ikan merupakan salah satu dari unit penangkapan ikan. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan
Anonymous, 2006a yang dimaksud dengan kapal penangkap ikan adalah kapal
yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, danatau mengawetkannya.
Armada penangkapan atau kapal penangkap ikan di Indonesia pada tahun 2005 didominasi oleh armada penangkapan tradisional. Menurut Departemen
Kelautan dan Perikanan Anonymous, 2006a struktur armada perikanan nasional sebesar 99,04 persen merupakan armada tradisional. Dimaksudkan dengan armada
tradisional penangkapan ikan atau kapal tradisional adalah kapal yang dibuat oleh pengrajin kapal dengan keahlian yang turun temurun, berdasarkan pengalaman
dan tanpa perhitungan-perhitungan yang pasti Priyadi,1993 vide Donita, 1996. Jenis armada tradisional penangkapan ikan tersebut menggunakan teknologi yang
masih sederhana. Armada tradisional hanya beroperasi di sekitar perairan pantai saja sehingga hasil tangkapannya hanya sebatas wilayah penangkapan tersebut.
Hasil tangkapan armada tradisional didominasi oleh hasil tangkapan yang berkualitas buruk. Hal ini dikarenakan masih kurangnya teknologi yang
menunjang dalam penanganan hasil tangkapan di atas armada. Di PPS Nizam Zachman, armadakapal penangkapan ikan terdiri dari
armadakapal tradisional dan armadakapal industri. Armada kapal tradisional di PPS Nizam Zachman umumnya mendaratkan hasil tangkapan non-tuna,
sedangkan armada industri mendaratkan hasil tangkapan khusus tuna. Hasil tangkapan tuna di PPS Nizam Zachman didukung oleh fasilitas khusus untuk
pendaratan dan penanganan hasil tangkapan tuna yaitu yang disebut dengan Tuna Landing Center TLC atau Pusat Pendaratan Tuna Anonymous, 2006c.
Armadakapal tradisional di PPS Nizam Zachman merupakan kapal-kapal motor yang memiliki kapasitas kurang dari 30 Gross Tonage GT sedangkan
armadakapal industri merupakan kapal motor yang berukuran mulai dari 30 GT hingga lebih dari 200 GT.
Armadakapal tradisional di PPS Nizam Zachman diantaranya kapal gillnet, muroami, boukeami, bubu dan jaring tangsi. Kapal-kapal tersebut umumnya
mempunyai kapasitas GT kurang dari 30 GT. Armada kapal industri di PPS Nizam Zachman adalah kapal longline dan purse seine. Kapal-kapal tersebut
umumnya memiliki kapasitas mencapai lebih dari 200 GT Anonymous, 2006c. Armada kapal tradisional di PPS Nizam Zachman melakukan pendaratan
hasil tangkapan di dermaga barat, sedangkan armada kapal industri di dermaga timur.
Menurut Pane 2009, armada kapal tradisional di PPS Nizam Zachman yang melakukan pendaratan hasil tangkapan di dermaga barat memiliki definisi
yang tidak sesuai dengan definisi armada kapal tradisional yang dijelaskan dalam Priyadi 1993 vide Donita 1996. Armada kapal tradisional di PPS Nizam
Zachman saat ini adalah kapal motor yang dilengkapi dengan teknologi Global Positioning System GPS, terdapat kapal yang memiliki tonase lebih dari 30 GT
dan kapal beroperasi lebih dari satu hari one day fishing sehingga pengelompokkan jenis armada kapal tradisional di PPS Nizam Zachman hanya
’penyebutan’ nelayan PPS Nizam Zachman saja.
2.6 Hubungan Aktivitas Pendaratan dan Pelelangan Hasil Tangkapan