Keadaan umum perikanan Keadaan Umum Daerah .1 Geografis dan iklim

Perusahaan telekomunikasi di DKI Jakarta telah memasang jutaan sambungan telepon ke berbagai wilayah di DKI, termasuk ke rumah-rumah maupun perkantoran. Berdasarkan Anonymous 2007c, pada tahun 2006 sambungan telepon di DKI Jakarta sebesar 1.925.940 unit, termasuk di dalamnya 360.343 unit di Jakarta Utara. Jasa pelayanan telekomunikasi di DKI Jakarta tidak hanya menawarkan bentuk telekomunikasi berupa sambungan telepon biasa, akan tetapi juga menawarkan jasa telekomunikasi seluler telepon genggam. Berkembangnya teknologi telekomunikasi seluler di dunia membuat penduduk DKI Jakarta lebih memilih melengkapi kebutuhan telekomunikasinya dengan komunikasi seluler berupa telepon genggam handphone. Penawaran dengan harga yang terjangkau, membuat berbagai tingkat usia penduduk DKI Jakarta kini telah dilengkapi dengan sarana telekomunikasi berupa telepon genggam tersebut. Kemudahan pelayanan jasa telekomunikasi di atas, memberikan keuntungan bagi penduduk DKI Jakarta dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-harinya, terutama aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas bisnis dan ekonomi, termasuk di dalamnya bidang usaha perikanan. Para pelaku bisnis di bidang perikanan mendapatkan akses yang sangat mudah dalam bertransaksi bisnis untuk mencapai kesepakatan dalam jual-beli produk perikanan. Dengan demikian, pemesanan dan pengiriman produk perikanan dari nelayan dapat dilakukan dengan cepat sehingga kualitas produk perikanan hasil tangkapan mempunyai kualitas yang baik sampai ke konsumen.

4.1.4 Keadaan umum perikanan

Luas perairan provinsi DKI Jakarta adalah 6.977,5 km 2 . Produksi perikanan tangkap laut tahun 2006 sebesar 137,57 ribu ton atau 96,5 dari total produksi perikanan provinsi ini, sedangkan perikanan budidaya sebesar 4,92 ribu ton atau sebesar 3,5 budidaya laut, tambak, dan kolam Anonymous, 2007c. Produksi perikanan tangkaplaut tersebut merupakan hasil tangkapan yang didaratkan dari lima pelabuhan perikanan dari berbagai tipe pelabuhan di DKI Jakarta, yaitu PPS Nizam Zachman, PPI Cilincing, PPI Kalibaru, PPI Kamal Muara, dan PPI Muara Angke. Kelima pelabuhan perikanan ini sangat besar perannya dalam menyumbang produksi hasil perikanan yang dikonsumsi penduduk DKI Jakarta. Produksi perikanan tangkap yang didaratkan tidak hanya berasal dari perairan laut Teluk Jakarta, tetapi juga dari perairan-perairan laut lainnya seperti Laut Natuna, Selat Malaka, Sumatera Selatan, Laut Cina Selatan, dan lain-lain. Produksi perikanan tangkap yang didaratkan di PPPPI DKI Jakarta, selain didistribusikan ke wilayah lokal DKI Jakarta dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk DKI Jakarta, juga didistribusikan ke berbagai daerah seperti Bandung, Sukabumi, dan Banten. Untuk produksi perikanan tuna diekspor ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Canada, Jepang, Korea Selatan dan sebagainya Anonymous, 2007c. Konsumsi penduduk DKI Jakarta terhadap produk perikanan cukup tinggi. Ariningsih 2004 menyebutkan tingkat konsumsi protein hewani, terutama yang berasal ikan, penduduk DKI Jakarta merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2005, tercatat jumlah protein yang dikonsumsi oleh penduduk DKI Jakarta tercatat sebanyak 63,98 gram. Jika dibandingkan dengan standar kecukupan pangan untuk protein yang dianjurkan pada Widyakarya Pangan dan Gizi V sekitar 46,20 gramkapitahari, maka angka kecukupan pangan untuk protein di DKI Jakarta pada tahun 2005 telah melebihi dari yang dianjurkan Anonymous, 2007c. Tidak ada data yang menjelaskan tentang jumlah konsumsi protein penduduk DKI Jakarta pada tahun 2006. Provinsi dengan tingkat konsumsi protein hewani terendah adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 4,42 gramkapitahari atau 29,5 dari acuan Ariningsih, 2004. Konsumsi protein, terutama protein hewani merupakan salah satu zat gizi yang paling penting peranannya dalam pengembangan sumberdaya manusia untuk itu mengkonsumsi protein bagi setiap penduduk di Indonesia sangat dianjurkan sesuai acuan standar yang ditetapkan seperti yang dijelaskan di atas. 4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap 4.2.1 Perikanan tangkap di DKI Jakarta