Jalur antara lebar 17 m
20 m
17cm 100
m
100 m Jalur tanam lebar 3 m
Untuk  mengetahui  struktur  tegakan  dilakukan  analisa  vegetasi  dengan  cara nested  sampling,  yaitu  petak  besar  mengandung  petak-petak  yang  lebih  kecil
Soerianegara dan Indrawan, 1998.  Metode  pengambilan  data  dilakukan  untuk kegiatan  analisa  vegetasi  dapat  dilihat  pada  Gambar  1.  Data  yang  diperlukan
untuk analisa vegetasi ini adalah nama jenis, jumlah, diameter untuk tingkat tiang dan  pohon.  Sedangkan  untuk  tingkat  pancang  dan  semai  adalah  nama  jenis  dan
jumlahnya saja.
AB C   D
Gambar 1   Bagan  petak  pengamatan  analisis  vegetasi  A=  sub  petak  intensif untuk  tingkat  semai  2m  x  2m,  B=  sub  petak  intensif  untuk  tingkat
pancang 5m x 5m, C= sub petak intensif untuk tingkat tiang 10m x 10m, D= sub petak intensif untuk tingkat pohon sebelum penebangan
ukuran  sub  petak    20m  x  20  m  dan  setelah  penebangan  ukuran  sub petak  17m x 20m
4.3.2   Pengambilan dan Pengukuran Contoh Tanah
Pegukuran  dilakukan  dengan  menggunakan  metode  tanah  tidak  terusik dengan menggunakan ring tanah. Pengambilan contoh tanah untuk penentuan sifat
fisika tanah  ini dilakukan di plot  pengamatan pada kelerengan datar, sedang, dan curam. Adapun sifat fisika tanah yang diamati antara lain tekstur tanah, berat isi,
dan kadar air contoh tanah. 20
m
Untuk  mengetahui  tekstur  tanah  dapat  dilakukan  dengan  pengambilan contoh tanah terusik. Cara pengambilan tanah utuh adalah sebagai berikut Badan
Penelitian  Tanah  2004.  Pertama,  lapisan  tanah  diratakan  dan  dibersihkan  dari serasah  serta  bahan  organik  lainnya,  kemudian  tabung  diletakkan  tegak  lurus
dengan permukaan tanah. Selajutnya  tanah di sekitar tabung digali dengan sekop dan  dikerat  dengan  pisau  sampai  hampir  mendekati  bentuk  tabung.  Lalu  tabung
ditekan sampai 34  bagiannya  masuk ke dalam tanah. Tabung  lainnya diletakkan tepat di atas tabung pertama, kemudian ditekan kembali sampai bagian bawah dari
tabung ini masuk ke dalam tanah kira-kira 1 cm. Tabung kedua dipisahkan dengan hati-hati,  kemudian  tanah  yang  berlebihan  pada  bagian  atas  dan  bawah  tabung
dibersihkan. Selanjutnya tabung ditutup dengan tutup plastik. Untuk  menganalisa  sifat  kimia  tanah  pH  tanah,  kandungan  bahan  organik
dan  nitrogen,  serta  unsur-unsur  hara  makro  dan  mikro,  diambil  contoh  tanah terusik  dengan  menggunakan  metode  yang  dikembangkan  oleh  Balai  Penelitian
Tanah  2004  yaitu  sebagai  berikut,  tempat  atau  titik  pengambilan  contoh  tanah individu ditentukan  dengan cara:  1 sistematik, seperti sistem diagonal atau zig-
zag, atau 2 acak .
Gambar 2  Titik pengambilan contoh tanah individu Contoh tanah diambil pada: areal datar, sedang, dan curam. Kemudian permukaan
tanah dibersihkan dari rumput, batu, atau kerikil, dan sisa-sisa tanaman atau bahan organik  segar  atau  serasah.  Tanah  tersebut  dicangkul  sedalam  lapisan  olah  20
cm,  kemudian  pada  sisi  yang  tercangkul,  tanah  diambil  setebal  1,5  cm  dengan menggunakan  sekop  atau  cangkul.  Apabila  menggunakan  bor  tanah  auger  atau
tabung,  maka  pada  setiap  titik  pengambilan  dibor  sedalam  20  cm,  contoh  tanah individu tersebut 10
–15 contoh dicampur dan diaduk dalam satu tempat ember atau  hamparan  plastik,  kemudian  diambil  kira-kira  1  kg,  dan  dimasukkan  ke
dalam  kantong  plastik  ini  merupakan  contoh tanah  komposit.  Kemudian  diberi label  yang  berisi  keterangan:  tanggal  dan  kode  pengambilan  nama  pengambil,
nomor  contoh  tanah,  lokasi  desakecamatankabupaten,  dan  kedalaman  contoh tanah.
Pengambilan contoh tanah komposit ini secara sistematik zig-zag sebanyak tiga  titik.  Berat  contoh  tanah  yang  diambil  adalah  1  kg  dari  setiap  petak
pengamatan.
4.4 Analisis Data