a  =  total nilai penting dari tegakan komunitas pertama; dan b  =  total nilai penting dari tegakan komunitas kedua.
4.4.2   Pengukuran Sifat Fisika Tanah Pengukuran  sifat  fisik  dan  kimia  tanah  dilakukan  di  laboratorium  tanah
Departemen  Manajemen  Sumberdaya  Lahan,  Fakultas  Pertanian,  Institut Pertanian Bogor.
4.4.3  Analisis Regresi Petumbuhan
Analisis  regresi  menggunakan  ANOVA  software  Statistical  Analysis Software  SAS.  Data  yang  digunakan  untuk  membangun  persamaan  adalah
diameter  Dbh,  tinggi  m,  dan  kelerengan  .  Analisis  ini  digunakan  untuk menduga hubungan antara diameter dan tinggi tanaman dengan kelerengan tempat
tumbuh.
4.5  Tahapan Kegiatan TPTII di PT. Erna Djuliawati
Untuk  mencapai  sasaran  yang  diharapkan,  maka  ditetapkan  tahapan  TPTII dan tata waktu pelaksanaannya Tabel 4 :
Tabel 4  Tahapan kegiatan TPTI
No Tahapan Kegiatan TPTJ
Waktu Pelaksanaan dalam tahun
1 Penataan Areal Kerja dan Risalah
Et - 2 2
Pembukaan Wilayah Hutan Et - 1
3 Pengadaan bibit
Et - 1 4
Penebangan Et
5 Penyiapan Jalur Bersih
Et 6
Penanaman Et
7 Pemeliharaan tanaman
Et + 1 8
Perlindungan tanaman Terus menerus
Et = adalah simbol tahun penebangan Sumber Departemen Kehutanan 1999
Sebagai  sistem  tebang  pilih  tanam  jalur  TPTJ  menetapkan  rotasi penebangan  35
tahun,  dengan  batas  diameter  ≥  50  cm.  Jumlah  pohon  inti  yang harus  diamankan  dan  dirawat  minimal  25  batang  per  ha  yang  harus  tersebar
merata dan berdiameter 20 – 49 cm. Selain itu, harus dilindungi jenis-jenis pohon
yang dilindungi pemerintah.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1   Struktur dan Komposisi Tegakan 5.1.1   Struktur Tegakan
Struktur  tegakan  dapat  dilihat  secara  vertikal  maupun  horisontal.  Secara vertikal, berkaitan erat dengan penguasaan tempat tumbuh yang dipengaruhi oleh
besarnya  energi  cahaya  matahari,  ketersediaan  air  tanah  dan  hara  mineral  bagi pertumbuhan  individu  komponen  masyarakat  tersebut.  Struktur  tegakan  dapat
dilihat  berdasarkan  tingkat  kerapatan  sehingga  akan  menggambarkan  kondisi suatu  tegakan  hutan.  Struktur  tegakan  pada  hutan  primer  dan  hutan  bekas
tebangan  LOA  TPTII  umur  satu  dan  dua  tahun  berdasarkan  tingkat  kerapatan pada  tiap  tingkat  pertumbuhan  vegetasi  dapat  dilihat  pada  Gambar  3,  4  dan  5  di
bawah ini.
Gambar 3  Struktur tegakan pada kondisi hutan primer
Gambar 4 Struktur tegakan pada kondisi hutan bekas tebangan 1 tahun
300 250
200 150
100 50
20 –29         30–39         40–49         50–60          60
Kelas diameter cm –15
15 –25
25 –45
300 250
200 150
100 50
20 –29         30–39         40–49         50–60           60
Kelas diameter cm –15
15 –25
25 –45