Perbandingan Rata-rata Diameter dan Tinggi Shorea parvifolia

pada tahun pertama dengan tahun kedua. Histogram tersebut ditunjukkan pada Gambar 6 dan 7. Gambar 6 Perbandingan rata-rata tinggi tanaman Shorea parvifolia Gambar 7 Perbandingan rata-rata diameter tanaman Shorea parvifolia Dari Gambar 6 dan 7 dapat dilihat adanya perbedaan rata-rata tinggi dan diameter pada tiap-tiap kelas kelereng. Data di atas memnunjukkan bahwa pada kelerengan curam rata-rata tinggi dan diameter lebih rendah di bandingkan dengan kelerengan datar dan sedang karena pada kelerengan curam ketebalan tanah dangkal yang dapat mempengaruhi perakaran tanaman. Kondisi jalur tanam LOA TPTII dapat dilihat pada Gambar 8. Datar 0 –15 Sedang 15–25 Curam 25 Topografi 1 Tahun 2 Tahun 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 Datar 0 –15 Sedang 15–25 Curam 25 Topografi 1 Tahun 2 Tahun 450 400 350 300 250 200 150 100 50 Gambar 8 Kondisi jalur tanam LOA TPTII

5.2.2 Riap Rata-Rata Tinggi dan Diameter

Dari nilai rata-rata diameter dan tinggi dapat diketahui riap rata-rata diameter dan tinggi. Pada penelitian ini menggunakan data dari hasil penelitian tahun 2008 dan hasil penelitian tahun 2009. Berikut data riap diameter dan tinggi yang ditampilkan pada Tabel 11. Tabel 11 Riap LOA TPTII 1 dengan LOA TPTII 2 LOA TPTII Kelerengan Riap Diameter cm Riap Tinggi cm LOA 2 Tahun Datar 0 –15 1,67 167,60 Sedang 15 –25 1,50 158,73 Curam 25 1,61 175,32 LOA = hutan bekas tebangan, TPTII = tebang pilih tanam Indonesia intensif Nilai riap diameter tertinggi pada LOA TPTII umur dua tahun terdapat pada kelerengan datar yaitu sebesar 1,67 cm. Sedangkan untuk nilai riap tinggi yang mempunyai nilai terbesar terdapat pada kelerengan curam dengan nilai riap sebesar 175,32 cm. Hal ini terjadi karena kondisi lokasi penelitian yang berbukit- bukit dan perbedaan penutupan tajuk di areal pengamatan. Berikut adalah Gambar 9 yang menunjukkan histogram riap tinggi dan diameter tanaman S. parvifolia. Gambar 9 Riap diameter tanaman Shorea parvifolia Gambar 10 Riap tinggi tanaman Shorea parvifolia Pertumbuhan tanaman akan terpengaruh oleh kondisi lingkungannya. Kelerengan merupakan salah satu faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman memiliki peranan dalam pengamanan lereng. Sistem perakaran dari suatu tanaman sangat berkaitan dengan kelerengan.

Dokumen yang terkait

Komposisi dan struktur tegakan areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam Indonesia Intensif (TPII) di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawti, Kalimantan Tengah

3 49 107

Komposisi dan Struktur Tegakan pada Areal Bekas Tebangan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat)

3 21 271

Struktur Dan Komposisi Tegakan Pada Areal Bekas Tebangan Dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Tptj) (Di Areal Iuphhk Pt. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

3 30 125

Petubahan KOihposisi Dan Struktut Tegakan Hutan Produksi Alam Dengan Menggunakan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Ema Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 15 229

Model Struktur Tegakan Pasca Penebangan dengan Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (Studi Kasus di PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 19 70

Pertumbuhan Tanaman Shorea leprosula Miq dalam Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) (Studi Kasus di Areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur Kalimantan Barat)

1 9 81

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (TPTJ) (Di Areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

1 24 109

Perkembangan tegakan pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang pilih tanam Indonesia intensif (TPTII) (Di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah)

0 11 232

Perkembangan vegetasi pada areal bekas tebangan dengan teknik silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII): studi kasus di areal IUPHHK PT. Erna Djuliawati, Kalimantan Tengah

2 16 96

Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur

0 4 31