N = jumlah total individu seluruh jenis. Berdasarkan Magurran 1988, kekayaan jenis suatu komunitas dianggap
rendah apabila nilai R
1
-nya 3,5. Apabila nilai R
1
= 3,5
–
5,0 maka hal tersebut menunjukkan kekayaan jenis tergolong sedang. Jika nilai R
1
5,0 maka kekayaan jenis dalam komunitas tersebut dianggap tinggi.
4.4.1.4 Indeks Kemerataan Jenis
Rumus untuk menghitung indeks kemerataan jenis yang secara umum paling banyak digunakan adalah Ludwig Reynold 1988:
dimana, E = indeks kemerataan jenis; H’ = indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener; dan
S = jumlah jenis. Berdasarkan Magurran 1988, besaran E 0,3 menunjukkan kemerataan
jenis yang rendah. Apabila besaran E = 0,3
–
0,6 maka besaran tersebut menunjukkan kemerataan jenis yang tergolong sedang. Besaran E dapat dikatakan
menunjukkan kemerataan jenis yang tinggi jika nilai E 0,6.
4.4.1.5 Koefisien Kesamaan Komunitas
Indeks kesamaan atau index of similarity IS diperlukan untuk mengetahui tingkat kesamaan antara beberapa tegakan, beberapa unit sampling, atau beberapa
komunitas yang dipelajari dan dibandingkan komposisi dan struktur komunitasnya. Besar kecilnya IS dapat menggambarkan tingkat kesamaan
komposisi jenis dan struktur dari dua tegakan, unit sampling, atau komunitas yang dibandingkan. Rumus untuk menghitung IS adalah sebagai berikut:
dimana, IS = koefisien kesamaan komunitas index of similarity; W =
jumlah dari nilai penting yang sama atau terendah ≤ dari suatu jenis yang terdapat dalam dua tegakan komunitas yang
dibandingkan;
a = total nilai penting dari tegakan komunitas pertama; dan b = total nilai penting dari tegakan komunitas kedua.
4.4.2 Pengukuran Sifat Fisika Tanah Pengukuran sifat fisik dan kimia tanah dilakukan di laboratorium tanah
Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
4.4.3 Analisis Regresi Petumbuhan
Analisis regresi menggunakan ANOVA software Statistical Analysis Software SAS. Data yang digunakan untuk membangun persamaan adalah
diameter Dbh, tinggi m, dan kelerengan . Analisis ini digunakan untuk menduga hubungan antara diameter dan tinggi tanaman dengan kelerengan tempat
tumbuh.
4.5 Tahapan Kegiatan TPTII di PT. Erna Djuliawati
Untuk mencapai sasaran yang diharapkan, maka ditetapkan tahapan TPTII dan tata waktu pelaksanaannya Tabel 4 :
Tabel 4 Tahapan kegiatan TPTI
No Tahapan Kegiatan TPTJ
Waktu Pelaksanaan dalam tahun
1 Penataan Areal Kerja dan Risalah
Et - 2 2
Pembukaan Wilayah Hutan Et - 1
3 Pengadaan bibit
Et - 1 4
Penebangan Et
5 Penyiapan Jalur Bersih
Et 6
Penanaman Et
7 Pemeliharaan tanaman
Et + 1 8
Perlindungan tanaman Terus menerus
Et = adalah simbol tahun penebangan Sumber Departemen Kehutanan 1999
Sebagai sistem tebang pilih tanam jalur TPTJ menetapkan rotasi penebangan 35
tahun, dengan batas diameter ≥ 50 cm. Jumlah pohon inti yang harus diamankan dan dirawat minimal 25 batang per ha yang harus tersebar
merata dan berdiameter 20 – 49 cm. Selain itu, harus dilindungi jenis-jenis pohon
yang dilindungi pemerintah.