Gambaran Umum Kampung Tangsi Karakteristik Responden

Tabel 3. Luas Lahan dan Persentasenya Menurut Penggunaan Lahan di Desa Sukadanau, 2010 No. Penggunaan Lahan Luas Lahan Hektar Persentase 1 Pemukiman 320 50,93 2 Industri 260,3 41,43 3 Lain-lain 48 7,64 Sumber: Data Kependudukan Kantor Desa Sukadanau,2010 Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan di Desa Sukadanau digunakan untuk lahan pemukiman. Hal ini dikarenakan sebesar 41,43 persen atau seluas 260,3 hektar digunakan untuk lahan industri sehingga mengharuskan pekerjanya tinggal di area sekitar industri tersebut.

4.2 Gambaran Umum Kampung Tangsi

Kampung Tangsi merupakan salah satu kampung yang terdapat di Desa Sukadanau. Kampung ini adalah satu-satunya kampung yang terdapat industri manufaktur terbesar diantara industri lain yang ada di Desa Sukadanau yang bergerak dibidang pengolahan besi dan baja, yaitu PT G. “disebut Kampung Tangsi karna waktu itu di kampung ini banyak tank untuk perang. Dulu ada benteng perangnya, yang sekarang jadi PT G.” Ibu SRI, 30 tahun” Kampung tersebut memiliki keunikan dan sejarah. Hal ini terlihat dari pemberian nama Kampung Tangsi. Tangsi berasal dari nama tank yang dahulu kampung tersebut terdapat banyak tank untuk perang. Tempat ini juga dijadikan benteng peperangan yang sekarang menjadi lahan industri PT G. Kampung Tangsi terdiri dari satu Rukun Warga dan dua Rukun Tetangga.

4.3 Karakteristik Responden

Responden penelitian ini, rata-rata berumur 35 tahun keatas. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas pendidikan responden di Kampung Tangsi adalah tamat SMAsederajat yaitu sebesar 51 persen atau sebanyak 18 responden. Sementara itu, di Kampung Tangsi tidak ada rumah tangga yang tidak sekolahtidak tamat SD. Sebanyak tujuh rumah tangga atau sebesar 20 persen di Kampung Tangsi berpendidikan tamat SDsederajat dan tamat SMPsederajat. Sebanyak tiga rumah tangga atau sebesar sembilan persen berpendidikan tamat perguruan tinggi. Sebagaimana hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Persentase Tingkat Pendidikan Responden di Desa Sukadanau, 2011 Sebagian besar pendidikan responden berada pada tingkatan tamat SMA. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk berasal dari masyarakat menengah ke bawah yang datang dari luar daerah untuk bekerja sebagai buruh pabrik. “Orang-orang disini sebagian besar datang dari luar. sekolahnya juga hanya tamatan SD, SMP, dan SMA kalau yang tamatan perguruan sedikit sekali. Itu juga yang bekerja di pabrik jadi buruh, tukang sapu, dan karyawan bawahan. Kalau yang perguruan tinggi sebagian besar jadi wiraswasta. Lagipula tidak ada yang mau tinggal di tempat begini, panas, debu.” Bapak PAT, 42 tahun. Rumahtangga Desa Sukadanau berdasarkan asal kependudukan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk asli dan penduduk pendatang. Penduduk asli dalam hal ini didefinisikan sebagai setiap orang telah lahir dan bertempat tinggal di daerah atau lokasi penelitian, sedangkan penduduk pendatang merupakan setiap orang yang lahir di luar lokasi penelitian. Sebanyak 10 responden atau sebesar 29 persen adalah masyarakat asli Desa Sukadanau. Sisanya 71 persen atau sebear 25 responden adalah masyarakat pendatang. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Persentase Kelompok Responden Berdasarkan Asal Kependudukan di Desa Sukadanau, 2011 Jumlah penduduk pendatang di Desa Sukadanau lebih banyak dibandingkan penduduk asli. Hal ini dikarenakan banyak dan besarnya pabrik industri sehingga kesempatan kerja lebih luas, dan menyebabkan para pendatang semakin terdorong untuk bekerja di sektor industri yang terdapat di Desa Sukadanau. Berdasarkan sektor pekerjaan, sebanyak sembilan responden atau sebesar 26 persen bermatapencaharian sebagai pedagang, sebanyak delapan responden atau 23 persen bermatapencaharian sebagai pengemudi, sebanyak tujuh responden atau 20 persen bermatapencaharian buruh pabrik, sebanyak lima responden atau 14 persen bermatapencaharian karyawan dan pengusaha, dan sebanyak satu responden atau sebesar tiga persen bermatapencaharian pegawai negeri sipil. Hal tersebut sebagaimana terlihat pada Gambar 8. Gambar 8. Persentase Responden Berdasarkan Sektor Pekerjaan di Desa Sukadanau, 2011 Berdasarkan data pada Gambar 8, dapat ditarik kesimpulan bahwa responden di Desa Sukadanau bekerja pada sektor non pertanian. Hal ini dikarenakan sudah sejak 30 tahun yang lalu lahan untuk pertanian berubah menjadi lahan kosong yang digunakan untuk industri. Responden yang bekerja sebagai pedagang sebagian besar barang usahanya dijual di sekitar pabrik yang juga tidak jauh dari tempat tinggal responden. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah karyawan atau buruh pabrik yang memungkinkan untuk membeli hasil usaha responden. Hasil usaha yang responden jual sebagian besar berupa makanan dan barang-barang kebutuhan.

4.4 Kegiatan Sosial Masyarakat