6.4 Tingkat Kebisingan
Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatka oleh bunyi atau suara yang mengganggu ketentraman makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Penilaian terhadap
suara yang muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti
polusi udara maupun polusi air.
Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat
berarti gangguan secara fisik maupun psikologis. Gangguan secara fisik antara lain adalah kehilangan pendengaran yang merupakan perubahan ambang batas
sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan, serta akibat-akibat fisiologis yang berupa perasaan tidak nyaman atau
stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, dan bunyi dering.
Gangguan psikologis akibat polusi suara dibagi menjadi tiga macam, yaitu gangguan emosional, gaya hidup, dan pendengaran. Ganggguan emosional
ditandai dengan kejengkelan dan kebingungan. Gangguan gaya hidup berupa gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja. Gangguan
pendengaran mengurangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon, dan sebagainya.
6.4.1 Tingkat Kebisingan Mesin Produksi
Aktivitas yang dilakukan oleh PT G dalam memproduksi baja setiap harinya menimbulkan kebisingan sehingga mengganggu kenyaman hidup
masyarakat yang tinggal disekitarnya. Kebisingan tersebut ditimbulkan oleh mesin-mesin produksi yang dimiliki oleh perusahaan baja tersebut. Pada Gambar
21 disajikan persentase persepsi masyarakat mengenai tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin produksi berdasarkan lapisan sosial.
Gambar 21. Persentase Pendapat Responden Mengenai Tingkat Kebisingan Mesin Produksi Berdasarkan Lapisan Sosial, 2011
Berdasarkan Gambar 20 menurut responden lapisan bawah, sebesar 76 persen penggunaan mesin oleh PT G menimbulkan tingkat kebisingan yang tinggi
dan sebesar 24 persen mengatakan hal tersebut sedang. Selanjutnya, responden lapisan menengah mengatakan tinggi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh
mesin produksi sebesar 83 persen dan 17 persen yang mengatakan sedang. Responden lapisan sosial atas, sebesar 91 persen mengatakan tinggi dan 9 persen
mengatakan sedang mengenai tingkat kebisingan mesin produksi PT G. Kegiatan memproduksi besi dan baja yang dilakukan oleh PT G dengan mesin yang
berteknologi tinggi mempengaruhi kebisingan di Kampung Tangsi. Mesin tersebut berproduksi setiap hari dan mengeluarkan suara besar setiap jamnya
sehingga membuat kebisingan.
“waktu saya baru pindah kesini, seminggu saya tidak bisa tidur. Berisik sekali. Saya pikir hanya saya saja, ternyata orang asli
kampung disini juga sama. Lagipula tempat tinggal kita dekat sekali, wajar saja. Apalagi mesin produksi itu kerja setiap hari. Ya
selalu berisik.” Bapak AUS, 40 tahun Bagi masyarakat pendatang yang tinggal diwilayah Kampung Tangsi,
seminggu adalah waktu yang digunakan untuk beradaptasi dengan kebisingan yang di kampung tersebut. Aktivitas mesin yang digunakan secara terus menerus
menyebabkan polusi suara yang mengganggu kenyamanan hidup masyarakat seperti istirahat dan berkomunikasi.
6.4.2 Tingkat Kebisingan Kontainer dan Truk