Gambar 8. Persentase Responden Berdasarkan Sektor Pekerjaan di Desa Sukadanau, 2011
Berdasarkan data pada Gambar 8, dapat ditarik kesimpulan bahwa responden di Desa Sukadanau bekerja pada sektor non pertanian. Hal ini
dikarenakan sudah sejak 30 tahun yang lalu lahan untuk pertanian berubah menjadi lahan kosong yang digunakan untuk industri. Responden yang bekerja
sebagai pedagang sebagian besar barang usahanya dijual di sekitar pabrik yang juga tidak jauh dari tempat tinggal responden. Hal ini dikarenakan banyaknya
jumlah karyawan atau buruh pabrik yang memungkinkan untuk membeli hasil usaha responden. Hasil usaha yang responden jual sebagian besar berupa
makanan dan barang-barang kebutuhan.
4.4 Kegiatan Sosial Masyarakat
Kampung Tangsi merupakan kampung terdekat dari industri manufaktur terbesar di Desa Sukadanau. Sebagian besar penduduk yang ada di kampung ini
merupakan transmigran dari daerah lain. Oleh karena penduduk kampung asli ini berkurang karena lahan tempat tinggal mereka yang dikuasai oleh PT G,
masyarakat asli Kampung Tangsi banyak melakukan komunikasi dan kontak fisik terhadap masyarakat pendatang. Hal ini dilihat dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat Kampung Tangsi. Kegiatan-kegiatan tersebut antara
lain pengajian anak-anak dan ibu-ibu, gotong royong membersihkan lingkungan, serta arisan ibu-ibu. Kegiatan tersebut atas dasar inisiatif dari masing-masing
warga. Kesibukan yang dilakukan ketua RT setempat tidak mengubah kegiatan yang ada di Kampung Tangsi.
“kegiatan disini banyak, ada arisan ibu-ibu, pengajian anak-anak kemudian karena anak-anaknya ditemani oleh ibu-ibunya jadi
ibunya ikutan mengaji setelah anak-anaknya selesai. Terkadang juga ada gotong royong, membersihkan halaman rumah bersama-
sama. Ketua RTnya tidak pernah mengadakan acara apa-apa. Dia saja sibuk pergi keluar kota. Tidak pernah ada dirumah. Kalaupun
ada musyawarah desa yang mengundang RT, tidak pernah datang, yang datang biasanya sekertarisnya.” Bapak YUI, 29 tahun.
Kegiatan pengajian yang dilakukan ibu-ibu biasanya setelah pengajian anak-anak. Hal ini dikarenakan terjadi pertemuan diantara mereka sehingga ikut
mengadakan pengajian. Pengajian ini dilakukan setiap hari senin sampai jumat pukul 16.00 WIB. Biasanya pada waktu tersebut ibu-ibu sedang tidak ada
pekerjaan atau sedang santai dirumah. Sedangkan kegiatan arisan yang juga diadakan oleh ibu-ibu Kampung Tangsi, dilakukan setiap bulan dengan biaya
25.000 rupiah yang akan dikocok setiap bulannya.
Kegiatan gotong royong untuk membersihkan halaman biasanya dilakukan oleh seluruh anggota keluarga yang ada dirumah. Kegiatan ini bertujuan untuk
membersihkan lingkungan yang menimbulkan penyakit, seperti penyakit demam berdarah yang biasanya dikarenakan adanya genangan air dan tumpukan barang
bekas. Oleh sebab itu perlu diadakannya kegiatan kerja bakti. Selain itu, dengan adanya kegiatan gotong royong ini hubungan antar masyarakat dapat terjalin
dengan baik.
4.5 Ikhtisar