Jumlah Masyarakat Pengidap Penyakit Frekuensi Pengobatan Penyakit

melewati jalan tersebut. Hal ini dikarenakan banyak anak-anak yang melewati jalan tersebut untuk bersekolah yang ada di sekitar wilayah industri. sebenarnya ada jalan lain yang dapat dilalui kendaraan besar yang tidak sering pula dilalui oleh masyarakat, yaitu jalan di samping aliran sungai kalimalang yang terus sampai ke gerbang pintu tol Cibitung. Hal ini tidak dilakukan karena jalan tersebut teksturnya yang buruk dan sering banjir dari luapan air sungai kalimalang. Sedangkan jalan yang biasa dilalui merupakan jalan desa yang diperuntukkan oleh siapa saja dan jalan terkuat di Desa Sukadanau.

6.6 Tingkat Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan danatau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

6.6.1 Jumlah Masyarakat Pengidap Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Terjadinya berbagai perubahan khususnya dalam aspek ekologi memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan manusia. Hal ini dirasakan oleh sebagian masyarakat di Kampung Tangsi. Pada Gambar 24 disajikan persentase responden yang mengidap penyakit akibat adanya kegiatan industri berdasarkan lapisan sosial. Gambar 24. Persentase Tingkat Kesehatan Masyarakat Kampung Tangsi Berdasarkan lapisan Sosial, 2011 Pada Gambar 24 menunjukkan bahwa sebesar 83 persen responden lapisan bawah, 75 persen responden lapisan menengah, dan 86 responden lapisan atas mengidap penyakit seperti sesak nafas dan gatal-gatal. Sedangkan sebesar 17 persen untuk lapisan bawah, 25 persen untuk lapisan menengah, dan 14 persen lapisan atas tidak mengalami gangguan kesehatan. Penyakit tersebut yang terjadi pada masyarakat diakibatkan oleh pencemaran limbah yang dikeluarkan oleh PT G dalam memproduksi besi dan baja, baik pencemaran melalui air maupun melalui udara. “kalau kita sakit-sakit seperti gatal-gatal atau sesak napas, ada pengobatan gratis dari perusahaan. Biasanya yang sakit-sakit itu anak-anak, kan rentan sekali tubuhnya.” Bapak KRA, 38 tahun. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pihak PT G kepada masyarakat khususnya bagi para pekerja diberikan tunjangan kesehatan untuk mereka yang sering mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal dan sesak napas. Tunjangan kesehatan tersebut berupa pengobatan gratis yang disediakan oleh pihak perusahaan.

6.6.2 Frekuensi Pengobatan Penyakit

Jenis penyakit ada dalam penelitian ini adalah jenis penyakit yang berhubungan dengan aktivitas industri. Jenis penyakit yang sering terjadi adalah gatal-gatal dan sesak napas yang diakibatkan pencemaran air dan udara yang dihasilkan dari proses produksi besi dan baja. Pencemaran pada air yaitu terdapat kandungan logam berat yang menyebabkan gatal-gatal pada kulit apabila digunakan untuk mandi. Sedangkan pencemaran pada udara yaitu terdapat asap dan bau yang dikeluarkan melalui cerobong besar yang apabila dihirup oleh masyarakat akan menyebabkan sesak napas. Apabila dalam jangka panjang terus terjadi akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh manusia. Oleh karena itu, masyarakat perlu pengobatan untuk mencegah timbulnya penyakit yang berbahaya. Frekuensi pengobatan yang dilakukan masyarakat dikategorikan kedalam tiga, yaitu tidak pernah, jarang, dan sering. Pada Gambar 25 disajikan frekuensi pengobatan masyarakat Kampung Tangsi dalam persentase berdasarkan lapisan sosial. Gambar 25. Persentase Frekuensi Pengobatan Responden Berdasarkan Lapisan Sosial, 2011 Berdasarkan Gambar 25 responden dengan kategori lapisan atas yang sering melakukan pengobatan sebesar 62 persen sesuai dengan jumlah responden yang mengidap penyakit. Responden dengan kategori lapisan menengah yang sering melakukan pengobatan sebesar 44 persen dan reponden lapisan bawah yang sering melakukan pengobatan adalah sebesaar 58 persen. Sedangkan responden yang jarang melakukan pengobatan masing-masing berdasarkan lapisan sosial bawah, menengah, dan atas adalah sebesar 25 persen, 31 persen, dan 24 persen. Selanjutnya masyarakat yang tidak pernah melakukan pengobatan untuk masyarakat lapisan sosial bawah sebesar 17 persen, masyarakat lapisan sosial menengah sebesar 25 persen, dan masyarakat lapisan sosial atas sebesar 14 persen. Masyarakat lapisan atas dan lapisan menengah lebih besar persentase responden yang sering melakukan pengobatan apabila sakit dikarenakan adanya biaya yang dimiliki sehingga memungkinkan untuk berobat kemana saja. Lain halnya dengan masyarakat lapisan bawah. Mereka menganggap hal tersebut biasa sehingga tidak perlu melakukan pengobatan apabila terjadi gatal-gatal dan sesak napas. Selain itu kendala biaya juga menjadi faktor yang menghambat masyarakat untuk melakukan pengobatan. Bagi para pekerja yang bekerja di perusahaan terdapat tunjangan kesehatan yang berupa pengobatan gratis.

6.7 Ikhtisar