Pendahuluan Dampak Sosial Ekonomi Struktur Pendapatan

BAB V DAMPAK SOSIO-EKONOMIS AKIBAT INDUSTRI MANUFAKTUR

5.1 Pendahuluan Dampak Sosial Ekonomi

Kampung Tangsi merupakan kampung yang berada dekat dengan pusat pemerintahan Desa Sukadanau. Hal ini menjadikan Kampung Tangsi sebagai tempat untuk mengembangkan industri. Perkembangan industri yang terjadi, memberikan dampak bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Pada penelitian ini melihat dampak bagi kehidupan sosial masyarakat Kampung Tangsi, Desa Sukadanau yaitu struktur pendapatan, kondisi tempat tinggal yang meliputi kondisi fisik dan status kepemilikan tempat tinggal, kepemilikan lahan yang meliputi rumah tangga yang memiliki lahan serta luas lahan yang dimiliki dan perubahan laus lahan yang terjadi sebelum dan sesudah adanya industri, persepsi kesempatan kerja, konflik yang terjadi di Kampung Tangsi, dan hubungan antar masyarakat yang sebagian besar dilingkupi oleh pendatang.

5.2 Struktur Pendapatan

Pengukuran struktur nafkah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kehadiran industri terhadap pendapatan masyarakat. Perhitungan pendapatan berdasarkan kategori diperoleh dengan rumus: Perhitungan ini berasal dari pendapatan dalam setiap rumah tangga selama satu tahun. Total pendapatan selama satu tahun kemudian dihitung pendapatan rata-rata dengan rumus pendapatan rata-rata = average total pendapatan. Standar deviasi diperoleh dari perhitungan pendapatan rata-rata penduduk dengan menggunakan rumus STDEV pendapatan penduduk selama satu tahun. Total pendapatan Kampung Tangsi yaitu sebesar Rp 374.414.000, kemudian diperoleh Pendapatan Kategori Rendah = -½ standar deviasi Pendapatan Kategori Sedang = -½ standar deviasi ≤ x ≤ +½ standar deviasi Pendapatan Kategori Tinggi = +½ standar deviasi pendapatan rata-rata sebesar Rp 10.697.543, dan standar deviasi sebesar 5569484,279. Standar deviasi dilakukan 0,5 maka menjadi 2784742,1395. Dari perhitungan tersebut, struktur pendapatan masyarakat dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu kategori rendah apabila pendapatan masyarakat kurang dari Rp 5.158.701, kategori sedang apabila pendapatan masyarakat antara Rp 5.158.701 hingga lebih kecil dari Rp 17.117.756, sedangkan kategori tingkat pendapatan masyarakat tinggi apabila pendapatan masyarakat lebih besar dari sama dengan Rp 17.117.756. pengambilan data pendapatan setiap responden dilakukan dengan merinci pendapatan per hari atau per bulan atau dalam satu tahun terakhir. Selanjutnya di kurangi dengan pengeluaran responden sesuai dengan rincian pendapatan yang didapat. Pendapatan tersebut didapat dari pekerjaan seperti karyawan pabrik, pedagang, pengusaha, buruh, dan pegawai negeri sipil. Pada Gambar 9 ditunjukkan pendapatan rata-rata rumah tangga selama satu tahun terakhir. Gambar 9. Persentase Pendapatan Rata-rata Rumah Tangga Responden Kampung Tangsi Selama Satu Tahun Terakhir Rupiah, 2011 Rata-rata pendapatan rumah tangga di Kampung Tangsi selama setahun terakhir kurang dari Rp 5.158.701. Seperti pada Gambar 9, menunjukkan sebanyak 16 responden atau sebanyak 46 persen rata-rata pendapatannya diantara Rp 5.158.701 hingga lebih kecil dari Rp 17.117.756 sedangkan 12 responden atau sebesar 34 persen rata-rata pendapatannya kurang dari Rp 5.158.701. Rata-rata pendapatan responden yang lebih dari sama dengan Rp 17.117.756 sebanyak tujuh responden atau sebesar 12 persen. Rumah tangga yang pendapatannya kurang dari rata-rata lebih banyak bekerja sebagai pengemudi atau buruh pabrik. Selain dari pekerjaan itu pendapatan yang didapat responden lebih banyak bekerja sebagai pengusaha, pedagang, karyawan, dan PNS. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan dan asal kependudukan responden. Berdasarkan data yang diperoleh yaitu pendapatan responden Kampung Tangsi, didapatkan rata-rata pendapatan masyarakat Kampung Tangsi sebesar Rp 10.697.543tahun dibagi dengan 12 bulan yaitu sebesar Rp 891.462bulan. Apabila diketahui rata-rata anggota keluarga dalam setiap rumah tangga berjumlah tiga orang, maka Rp 891.462bulan dibagi dengan tiga anggota keluarga yaitu sebesar Rp 297.154anggota keluargabulan. Kemudian dibagi dengan 30 hari untuk mengetahui pendapatan perkapita per hari, Rp 297.154 dibagi dengan 30 yaitu sebesar Rp 9.905kapitahari. Apabila dibandingkan dengan standar garis kemiskinan menurut World Bank yaitu USD 2kapitahari atau kira-kira Rp 18.000,00kapitahari, maka masyarakat Kampung Tangsi berada jauh dibawah garis kemiskinan. Hal ini dikarenakan oleh pendapatan yang dihasilkan dari bekerja tidak sesuai dengan kebutuhan hidup. Kampung Tangsi berada dekat dengan kota Bekasi, oleh karena itu kebutuhan hidup di Kampung Tangsi dalam kategori tinggi. Selain itu sebagian pendapatan masyarakat dihasilkan dari pekerjaan pedagang yang diketahui pendapatannya tidak menentu. Berdasarkan data dari struktur pendapatan di Kampung Tangsi kemudian dikategorisasikan lagi menurut lapisan sosial ekonomi, yaitu lapisan sosial bawah pendapatan rendah yaitu pendapatan kurang dari Rp 5.158.701, lapisan sosial menengah pendapatan rata-rata yaitu pendapatannya diantara Rp 5.158.701 hingga lebih kecil dari Rp 17.117.756, dan lapisan sosial atas pendapatan tinggi yaitu pendapatan yang lebih dari sama dengan Rp 17.117.756. Berikut ini adalah Gambar 10 yang menunjukkan lapisan sosial ekonomi rumah tangga Kampung Tangsi. Gambar 10. Persentase Lapisan Sosial Kampung Tangsi Berdasarkan Struktur Pendapatan, 2011 Data pada Gambar 10 menunjukkan bahwa mayoritas lapisan sosial di Kampung Tangsi ditempati oleh lapisan menengah dengan persentase sebesar 46 persen atau sebanyak 16 responden. Kemudian sebesar 34 persen atau sebanyak 12 responden berada pada lapisan sosial bawah, dan sebesar 20 persen atau sebanyak tujuh responden berada pada lapisan sosial atas. Hal ini terjadi karena masyarakat yang berada di Kampung Tangsi sebagian besar bekerja sebagai pedagang di sekitar perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan. Selain itu perusahaan yang berada di sekitar tempat tinggal responden juga seringkali memberikan bantuan dalam pembiayaan kebutuhan hidup sehari-hari sehingga pendapatan yang didapat semakin bertambah dan menduduki lapisan sosial menengah.

5.3 Kondisi Tempat Tinggal