Lokasi Dan Waktu Penelitian Jenis Dan Sumber Data Metode Pengambilan Data

31

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive karena didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah Karawang merupakan sentral perikanan, khususnya udang windu sebagai komoditas perikanan asli Indonesia serta Karawang dapat memberikan kontribusi hasil perikanan tambak sebesar 60 persen. Desa Pusakajaya Utara dipilih karena merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang yang rata-rata masyarakatnya membudidayakan udang windu dengan media tambak secara tradisional sebagai mata pencaharian. Kecamatan Cilebar juga merupakan salah satu kecamatan yang menghasilkan udang windu dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Karawang. Desa ini juga sangat dekat dengan sumber air laut sehingga memungkinkan dengan mudah memperoleh sumber air langsung dari laut. Akses jalan ke Desa Pusakajaya Utara juga cukup terjangkau sehingga memudahkan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011.

4.2 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan para petambak tradisional yang mengusahakan komoditas udang windu. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, baik dari buku, jurnal, maupun hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai data pelengkap atau penunjang dalam penelitian. Data sekunder juga didapat dari berbagai instansi, seperti Dinas Kelautan dan PerikananKabupaten Karawang dan Badan Pusat Statistik BPS.

4.3 Metode Pengambilan Data

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan judgment sampling yaitu sampel diambil berdasarkan referensi dari wakil desa yang mengetahui secara lebih jelas mengenai data petambak udang windu yang ada di Desa 32 Pusakajaya Utara. Responden yang akan diambil adalah 30 orang petambak tradisional yang membudidayakan udang windu Penaeus monodon karena untuk memenuhi aturan umum data statistik dengan jumlah 30 orang petambak sehingga sebaran terdistribusi normal. Responden-responden tersebut merupakan responden yang ahli di bidangnya sehingga data yang didapat mendapatkan kesahihan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah cross section dan time series panel pada tahun 2010 dengan 2 siklus produksi. Hal ini didasarkan karena petambak udang windu tidak memiliki catatan khusus mengenai penggunaan input-input yang dibutuhkan dan produksi yang dihasilkan sehingga menggunakan tahun sebelumnya agar memudahkan petambak dalam mengingatnya. Lalu, dasar penentuan titik dengan 2 siklus 1 tahun = 2 kali panen adalah dalam 1 tahun petambak rata-rata membudidayakan udang windu sebanyak 2 kali mulai dari persiapan lahan hingga panen udang windu yang bisa mencapai 6 bulan. Data dan informasi yang telah didapat akan langsung diolah dengan menggunakan Minitab versi 14, Eviews seri 6, Microsoft Excel 2010. Penelitian ini juga dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantatif dimana analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum dan alternatif strategi apa yang cocok untuk diterapkan oleh para petambak tradisional khusus komoditas udang windu di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang.

4.4 Metode Analisis