29 dilakukan terpisah antara fungsi produksi rata-rata mean production function
dan produksi variance variance production function. Baik fungsi produksi rata- rata maupun produksi variance dipengaruhi oleh variabel input faktor, seperti
lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan saponin.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Karawang merupakan salah satu sentral perikanan untuk komoditas udang windu di Propinsi Jawa Barat yang saat ini mengalami penurunan yang
diakibatkan oleh penurunan kualitas air sehingga sudah tidak ada lagi keseimbangan lahan tambak. Salah satu Kecamatan yang menghasilkan produksi
udang windu yang cukup tinggi adalah Kecamatan Cilebar. Kecamatan ini memiliki 10 desa dan salah satunya adalah Desa Pusakajaya Utara yang
merupakan lokasi penelitian. Desa Pusakajaya Utara adalah desa yang dekat dengan Pantai Utara dan sebagian masyarakatnya membudidayakan udang windu
secara tradisional. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa lahan tambak yang ada disana sudah kurang memberikan hasil yang maksimal bagi produktivitas
udang windu. Penggunaan input-input yang dipakai juga dapat mempengaruhi fluktuasi produktivitas. Tidak hanya air saja yang menjadi salah satu sumber
risiko yang mempengaruhi fluktuasi produksi udang windu yang ada di daerah ini, hama dan penyakit, cuaca, hingga human error juga menjadi sumber risiko yang
perlu menjadi perhatian penting. Penerapan budidaya udang windu dengan sistem tambak yang tradisional membuat produksi udang berbeda-beda tiap siklusnya.
Fluktuasi juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti luasan lahan yang dimiliki para petambak, kualitas benur, pakan, obat-obatan, saponin, hingga
tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha. Hal inilah yang perlu adanya penanganan serta manajemen yang baik dalam mengusahakan kegiatan budidaya
udang windu. Sumber-sumber risiko yang mempengaruhi fluktuasi produktivitas, yaitu hama dan penyakit, virus, cuaca dan human error. Untuk dapat mengetahui
lebih jelas lagi mengenai tingkat risiko, maka dapat dianalisis dengan menggunakan metode analisis produksi Just and Pope, dimana metode ini
menjelaskan lebih rinci faktor-faktor produksi apa saja yang berpengaruh dalam kegiatan usaha budidaya udang windu di tambak tradisional. Just and Pope terdiri
30 dari fungsi produksi rata-rata mean production function dan fungsi produksi
variance variance production function. Adapun alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5.
Keterangan : = Ruang Lingkup Penelitian
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional
Sumber-sumber risiko :
1. Cuaca 2. Hama dan
penyakit 3. Virus
4. Kualitas air 5. Human error
Produksi udang windu di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten
Karawang
Fluktuasi produktivitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
udang windu, yaitu : 1. Benur
2. Pupuk urea 3. Obat-obatan
4. Saponin 5. Tenaga Kerja
Rekomendasi Alternatif Strategi Penanganan Risiko
Analisis Fungsi Produksi Just
and Pope Analisis Fungsi
Cobb-Douglas
31
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Pusakajaya Utara, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive
karena didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah Karawang merupakan sentral perikanan, khususnya udang windu sebagai komoditas perikanan asli Indonesia
serta Karawang dapat memberikan kontribusi hasil perikanan tambak sebesar 60 persen. Desa Pusakajaya Utara dipilih karena merupakan salah satu desa yang
berada di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang yang rata-rata masyarakatnya membudidayakan udang windu dengan media tambak secara tradisional sebagai
mata pencaharian. Kecamatan Cilebar juga merupakan salah satu kecamatan yang menghasilkan udang windu dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan
kecamatan lain yang ada di Kabupaten Karawang. Desa ini juga sangat dekat dengan sumber air laut sehingga memungkinkan dengan mudah memperoleh
sumber air langsung dari laut. Akses jalan ke Desa Pusakajaya Utara juga cukup terjangkau sehingga memudahkan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Mei-Juli 2011.
4.2 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan para
petambak tradisional yang mengusahakan komoditas udang windu. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, baik dari buku, jurnal, maupun hasil penelitian
terdahulu yang digunakan sebagai data pelengkap atau penunjang dalam penelitian. Data sekunder juga didapat dari berbagai instansi, seperti Dinas
Kelautan dan PerikananKabupaten Karawang dan Badan Pusat Statistik BPS.
4.3 Metode Pengambilan Data
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan judgment sampling yaitu sampel diambil berdasarkan referensi dari wakil desa yang mengetahui
secara lebih jelas mengenai data petambak udang windu yang ada di Desa