Kelompok orang yang tidak terpengaruh dengan adanya risiko Risk Neutral Risiko sosial Risiko fisik Risiko ekonomi Risiko Produksi Risiko Pasar harga Risiko Kelembagaan Risiko Finansial Daerah I

23 risiko. Menurut teori tentang utility Utility theory, sikap seseorang dalam menghadapi risiko dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kelompok orang yang tidak menyukai risiko Risk Aversion

Sikap seseorang menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan, maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menaikkan keuntungan yang diharapkan yang merupakan tingkat kepuasan. Hal ini ditunjukkan pada gambar A yang dikenal dengan istilah diminishing marginal utility of wealth, dimana semakin banyak kekayaan yang diperoleh, pertambahan manfaat dari kekayaan ini semakin kecil.

2. Kelompok orang yang tidak terpengaruh dengan adanya risiko Risk Neutral

Sikap sesorang ini menunjukkan bahwa juka terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan atau menaikkan keuntungan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan pada gambar B yang dikenal dengan constant marginal utility of wealth, dimana orang tidak berpengaruh dengan adanya risiko.

3. Kelompok orang yang senang menghadapi risiko Risk Taker

Sikap seseorang ini menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan ragam variance dari keuntungan maka pembuat keputusan akan mengimbangi dengan menurunkan keuntungan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan pada gambar C yang dikenal dengan increasing marginal utility of wealth, dimana semakin meningkatnya kekayaan, semakin besar utility yang diterima. Total Utility util C B 12 A 10 6 Kekayaan Rp 5 10 15 Gambar 3. Utility Theory Of Risk Sumber : Kountur 2006 24

3.1.2 Sumber-Sumber Risiko

Kasidi 2010 sumber risiko dapat diklasifikasikan menjadi tiga sumber, yaitu :

1. Risiko sosial

Sumber utama risiko ini adalah masyarakat, yaitu tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan merugikan. Sebagai contoh : pencuiran, peperangan, huru-hara.

2. Risiko fisik

Risiko fisik sebagian merupakan fenomena alam dan sebagian karena tingkah laku manusia.

3. Risiko ekonomi

Banyak risiko yang dihadapi oleh manusia itu bersifat ekonomi, misalnya : inflasi, resesi, fluktuasi harga. Sedangkan menurut Hardwood 1999 sumber risiko dapat dibagi menjadi lima 3 , yaitu :

1. Risiko Produksi

Risiko produksi seperti gagal panen, produksi rendah, kualitas kurang baik. Hal ini bisa disebabkan oleh hama dan penyakit, curah hujan, maupun teknologi.

2. Risiko Pasar harga

Risiko pasar bisa terjadi karena produk tidak dapat terjual. Disebabkan oleh perubahan harga output, permintaan rendah, ataupun banyak produk substitusi.

3. Risiko Kelembagaan

Risiko kelembagaan terjadi karena perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah, baik dari segi penggunaan saponin dan obat-obatan, pajak, kredit. 3 Handout Kuliah Risiko Agribisnis Tahun 2010 25

4. Risiko Finansial

Risiko finansial terjadi karena tidak mampu membayar hutang jangka pendek, kenaikan tingkat suku bunga pinjaman, piutang tak tertagih sehingga menyebabkan penerimaan produksi menjadi rendah.

5. Risiko Manajemen

Risiko manajemen merupakan memilih diantara alternatif untuk mengurangi efek risiko.

3.1.3 Teori Produksi

Dalam teori produksi ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk fungsi produksi, yaitu : 1 bentuk fungsi produksi harus dapat menggambarkan dan mendekati keadaan yang sebenarnya, 2 bentuk fungsi produksi yang dipakai harus mudah diukur atau dihitung secara statistik, 3 fungsi produksi dapat dengan mudah diartikan, khususnya arti ekonomi dari parameter yang menyusun fungsi produksi tersebut. Selain itu untuk dapat meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan cara, antara lain : 1 menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan, 2 menambah jumlah beberapa input lebih dari satu dari input yang digunakan. Dalam fungsi produksi berlaku hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang atau The Law of Diminishing Return. Hukum tersebut mempunyai arti bahwa jika suatu faktor produksi terus ditambah dalam suatu proses produksi sedangkan faktor produksi lainnya tetap maka tambahan jumlah produksi per satuan faktor produksi pada akhirnya akan menurun. Hukum ini menggambarkan adanya kenaikan hasil yang negatif dalam kurva fungsi produksi. Produk Marjinal PM adalah penambahan atau pengurangan keluaran atau output yang dihasilkan dari setiap penambahan satu satuan masukan atau input yang digunakan. Produk Rata-Rata PR adalah tingkat produksi yang dicapai setiap satuan faktor produksi atau input. PM dan PR merupakan tolak ukur yang digunakan untuk mengukur produktivitas dari suatu proses produksi Soekartawi, 2003. Sedangkan elastisitas Ep didefinisikan sebagai persentase perbandingan dari output yang dihasilkan sebagai akibat dari persentase dari input yang digunakan. Di dalam proses produksi terdapat tiga daerah produksi berdasarkan 26 elastisitas produksi dari faktor-faktor produksi, antara lain daerah produksi I, daerah produksi II, daerah produksi III.

1. Daerah I

Daerah dengan elastisitas Ep 1 sampai Ep = 1 dinamakan daerah tidak rasional irrasional stage of production dan ditandai sebagai daerah I dari produksi. Daerah ini belum akan tercapai keuntungan maksimum sehingga keuntungan masih dapat diperbesar dengan adanya penambahan input.

2. Daerah II