68 ini bertujuan untuk mengurangi risiko yang terjadi sehingga produktivitas udang
windu dapat ditingkatkan.
5. Tenaga Kerja X5
Parameter variabel tenaga kerja memiliki tanda negatif, artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan pada proses produksi maka variasi hasil
produksi udang windu akan semakin menurun. Hasil pendugaan persamaan fungsi varians produktivitas udang windu menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja
mempunyai taraf nyata diatas 94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat variasi hasil produksi
udang windu karena taraf nyatanya lebih dari 20 persen. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam berbudidaya udang windu akan mampu mengetahui
berbagai kondisi yang terjadi di dalam tambak, sehingga dapat mengurangi risiko yang ada seperti kematian dan dapat meningkatkan produktivitas udang bila di
lihat dari fungsi produktivitas rata-rata yang menghasilkan tanda positif.
69
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa sumber-sumber penyebab risiko yang mempengaruhi produktivitas udang windu terdiri dari cuaca, hama dan
penyakit, virus, kualitas air dan human error. Dengan adanya beberapa hal tersebut membuat produktivitas udang windu akhir-akhir ini mengalami
penurunan produksi secara drastis. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas dari udang windu ada 5 faktor, yaitu benur X1, pupuk urea X2,
obat-obatan X3, saponin X4 dan tenaga kerja X5. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi produktivitas udang windu yang dialami oleh petambak tradisional
yang ada di Desa Pusakajaya Utara. Hasil pendugaan parameter fungsi produktivitas rata-rata menunjukkan
bahwa penggunaan pupuk urea yang berlebih dapat menyebabkan penurunan produktivitas udang windu. Sedangkan penggunaan benur, obat-obatan, saponin
dan tenaga kerja yang lebih banyak akan meningkatkan produktivitas udang windu. Berdasarkan hasil parameter fungsi varians produktivitas menunjukkan
bahwa obat-obatan dapat menimbulkan risiko yang cukup besar pada budidaya udang windu secara tradisional sedangkan sisanya, yaitu benur, saponin, pupuk
urea dan tenaga kerja dapat menurunkan varians produksi atau dengan kata lain dapat menurunkan risiko yang ada pada usaha budidaya udang windu.
Dilihat dari hasil fungsi produktivitas rata-rata menunjukkan bahwa benur, saponin dan tenaga kerja memiliki parameter dibawah lima persen yang berarti
bahwa variabel-variabel tersebut berpengaruh signifikan pada produktivitas udang windu. Sedangkan pada fungsi varians produktivitas, tidak ada variabel yang
berpengaruh signifikan karena peluang yang didapat melebihi parameter yang ada, yaitu 20 persen. Walaupun tidak berpengaruh secara signifikan, tetapi variabel-
variabel tersebut memberikan dampak yang cukup besar pada produktivitas udang windu.
7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah petambak udang windu yang menggunakan sistem budidaya secara tradisionalekstensif harus dengan baik