III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Usahatani
Usahatani adalah bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga
memberikan manfaat yang sebaik-baiknya Suratiyah 2006. Menurut Soekartawi et al. 1986 tujuan berusahatani adalah memaksimalkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Konsep memaksimumkan keuntungan adalah bagaimana mengalokasikan sumberdaya dengan jumlah tertentu seefisien mungkin untuk
mendapatkan keuntungan maksimum. Sedangkan konsep meminimumkan biaya, yaitu bagaimana menekan biaya sekecil mungkin untuk mencapai tingkat produksi
tertentu. Ciri usahatani Indonesia adalah : 1 sempitnya lahan yang dimilik petani, 2 kurangnya modal, 3 terbatasnya pengetahuan petani dan kurang dinamis, dan 4
tingkat pendapatan petani yang rendah. Selanjutnya menurut Soeharjo dan Patong 1973 pengelolaan usahatani
bukan hanya mengemukakan tentang cara mendapatkan produksi yang maksimum dari semua cabang usahatani yang diusahakan, akan tetapi juga bagaimana
mempertinggi pendapatan dari satu cabang usahatani. Tingkat produksi dan produktivitas usahatani dipengaruhi oleh teknik
budidaya, yang meliputi varietas yang digunakan, pola tanam, pemeliharaan, dan penyiangan, pemupukan serta penanganan pasca panen.
3.1.2. Penerimaan Usahatani
Pendapatan kotor usahatani didefinisikan sebagai nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Jangka
waktu pembukuan umumnya satu tahun dan mencakup semua produk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga petani, digunakan dalam usahatani untuk bibit atau
makanan ternak, digunakan untuk pembayaran, disimpan atau digudangkan pada
17 akhir tahun Soekartawi et al. 1986. Pendapatan kotor disebut juga dengan
penerimaan.
3.1.3. Biaya Usahatani
Soekartawi et al. 1986 biaya usahatani meliputi biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan tidak berpengaruh terhadap besarnya jumlah produksi. Biaya tetap meliputi pajak, penyusutan alat
produksi, bunga pinjaman, sewa lahan dan iuran irigasi. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya selalu berubah dan besarnya tergantung dari jumlah
produksi. Biaya variabel meliputi biaya input produksi dan upah tenaga kerja. Pengelompokan biaya usahatani yang lain adalah biaya tunai dan biaya tidak
tunai Hernanto 1995. Biaya tunai dan tidak tunai berasal dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang termasuk dalam biaya tunai adalah iuran irigasi dan pajak
tanah. Sedangkan untuk biaya variabel meliputi biaya input produksi dan upah tenaga kerja. Biaya diperhitungkan yang merupakan biaya tetap adalah biaya penyusutan dan
biaya tenaga kerja keluarga. Sedangkan yang termasuk dalam biaya variabel yaitu sewa lahan.
3.1.4. Pendapatan Usahatani