VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PISANG AMBON DESA TALAGA
7. 1. Karakteristik Responden
Petani responden di daerah penelitian memiliki karakteristik yang berbeda- beda seperti perbedaan umur, tingkat pendidikan, status usahatani, lama pengalaman
berusahatani pisang, luas lahan pengusahaan dan status kepemilikan lahan.
7.1.1. Umur dan Pengalaman Usahatani
Faktor umur akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karena tenaga manusia akan terus menurun seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu
petani yang berumur relatif muda akan relatif lebih dinamis dan mempunyai kemampuan fisik lebih kuat dan berani mengambil resiko. Sedangkan petani yang
relatif lebih tua mempunyai pengalaman berusahatani yang relatif lebih lama sehingga lebih matang dalam pengelolaan usahataninya.
Umur dari 30 petani responden dikelompokkan menjadi petani responden berumur antara 31-40 tahun sebanyak 30 persen, 41-50 sebanyak 26,67 persen, 51-60
tahun sebanyak 20 persen dan responden dengan umur lebih dari 60 tahun sebanyak 23,3 persen. Dilihat dari sebaran umur, terlihat bahwa sebagian besar responden
76,67 merupakan petani dengan umur produktif kurang dari 60 tahun selain itu dapat diartikan pula bahwa untuk berusahatani pisang dapat dilakukan oleh
responden tanpa memandang faktor umur. Pembagian dan persentase dari masing- masing kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Umur Tahun 2008
Kelompok Umur Jumlah jiwa
Persentase 31-40 9
30,00 41-50 8
26,67 51-60 6
20,00 ≥ 60
7 23,33
30 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
56 Dari 30 responden yang ada 53,33 persen telah berusahatani antara 1-10
tahun, 36,67 persen telah berusahatani pisang selama 11-20 tahun dan 10 persen dari responden telah menjalankan usahatani pisang lebih dari 20 tahun. Budidaya pisang
relatif mudah dilakukan, tidak memerlukan keahlian khusus sehingga petani dalam menanam pisang tidak belajar secara khusus, tetapi biasanya mereka mengetahui
budidaya pisang secara turun-temurun dan belajar dari pengalaman. Petani dengan usia lebih tua tidak selalu memiliki pengalaman bertani pisang lebih lama daripada
petani yang berumur lebih muda, hal ini disebabkan karena tidak semua petani mulai menanam pisang pada umur yang sama. Pengalaman bertani pisang sudah dimilki
petani responden sebelum program Primatani di Desa Talaga diadakan, tetapi bedanya adalah pengalaman yang dimiliki petani sebelum adannya Primatani adalah
teknik budidaya yang diperoleh dari pengalaman sendiri sedangkan dengan adanya Primatani petani diberikan pengetahuan baru mengenai berbudidaya pisang melalui
pembinaan untuk melakukan teknik budidaya sesuai dengan SPO yang ada. Pembagian dan persentase responden berdasarkan pengalaman berusahatani dapat
dilihat dalam Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani Pisang
Desa Talaga Tahun 2008
Lama Berusahatani Pisang Jumlah jiwa
Persentase 1 – 10
16 53,33
11 – 20 11
36,67 ≥ 20
3 10,00
30 100,00
Sumber : Data Primer Diolah
7.1.2. Tingkat Pendidikan