Tabel 11. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Curahan Kerja Anak pada Non Usahatani
Variabel Notasi Parameter
Dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Intersep INTERSEP -0.38741
0.9343 Pendapatan Anak dari
Non Usahatani PANUT 0.000012
.0001 0.60 Umur Anak yang
Bekerja UAK
3.021438 0.0124
0.73 Pendidikan Anak yang
Bekerja PAK
-3.80310 0.0646
-0.47 R
2
0.5818
6.2. Blok Permintaan Input
Permintaan input pada usahatani padi meliputi penggunaan tenaga kerja luar keluarga, penggunaan pupuk, dan penggunaan benih. Penggunaan tenaga
kerja luar keluarga dipengaruhi oleh luas lahan, curahan kerja rumahtangga pada usahatani, curahan kerja rumahtangga pada non usahatani dan pendapatan total
rumahtangga petani. Penggunaan benih padi dipengaruhi oleh luas lahan, jumlah penggunaan pupuk, curahan kerja rumahtangga pada usahatani, dan pendapatan
total rumahtangga petani. Penggunaan pupuk pada tanaman padi dipengaruhi oleh luas lahan, jumlah penggunaan benih padi, curahan kerja rumahtangga pada
usahatani, dan pendapatan total rumahtangga petani.
6.2.1. Tenaga Kerja Luar Keluarga
Hasil dugaan parameter persamaan penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi TKLK menunjukkan semua tanda dugaan parameter
variabel penjelas sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai dengan hipotesis. Koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0.6440, ini berarti bahwa
keragaman penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi sebesar 64.
40 persen dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan LL, curahan kerja rumahtangga pada usahatani CKRTUT, dan produksi padi PROD. Hasil
dugaan parameter dan elastisitas jumlah penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi dapat dilihat pada Tabel 12.
Luas lahan berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 1 persen terhadap tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi. Ada saling keterkaitan
antara luas lahan yang dimiliki dengan besarnya penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Semakin luas lahan yang dikelola maka secara langsung akan
meningkatkan permintaan tenaga kerja luar keluarga pada kegiatan usahatani padi. Hal ini disebabkan semakin luas lahan yang dimiliki cenderung membutuhkan
curahan kerja yang lebih besar pula. Hanya saja luas lahan yang digunakan untuk usahatani padi tidak respon terhadap tenaga kerja luar keluarga. Ini berarti bahwa
meningkatnya luas lahan satu persen hanya meningkatkan penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada kegiatan usahatani padi sebesar 0,62 persen. Hal ini
diduga bahwa penggunaan tenaga kerja luar pada usahatani padi pada umumnya hanya ikut pada kegiatan tertentu dalam usahatani padi seperti mengolah lahan,
menanam dan panen sehingga penggunaan tenaga kerja luar pada usahatani padi tidak elastis terhadap luas lahan yang diusahakan.
Tabel 12. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga pada Usahatani Padi
Variabel Notasi Parameter
Dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Intersep INTERSEP 36.42244
0.0023 Luas Lahan
LL 0.006203
.0001 0.62 Curahan Kerja Rumahtangga
pada Usahatani Padi CKRTUT -0.00923
0.4981 -0.02 Produksi Padi
PROD 0.000864
0.7086 0.05 R
2
0.6440
Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa curahan kerja rumahtangga pada usahatani padi berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap
penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi. Hal ini berarti bahwa jika curahan kerja rumahtangga yang digunakan petani bertambah maka
penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi berkurang. Namun curahan kerja rumahtangga pada usahatani padi tidak respon terhadap penggunaan
tenaga kerja luar keluarga. Ini berarti bahwa meningkatnya curahan kerja rumahtangga pada usahatani padi satu persen akan menurunkan penggunaan
tenaga kerja luar keluarga pada kegiatan usahatani padi sebesar 0,02 persen. Hal ini diduga bahwa penggunaan tenaga kerja luar pada usahatani padi pada
umumnya pada umumnya sangat dibutuhkan dalam usahatani padi terutama pada saat kegiatan mengolah lahan, menanam dan panen.
Produksi padi berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi. Ada saling
keterkaitan antara produksi padi yang dihasilkan pada kegiatan non usahatani dengan penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Hal ini berarti jika adanya
peningkatan produksi padi maka akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja luar keluarga pada kegiatan usahatani padi, dengan adanya keterbatasan waktu yang
dimiliki mendorong anggota rumahtangga untuk cenderung menggunakan tenaga kerja luar keluarga untuk membantu dalam penanganan produksi padi pada saat
waktu panen, pengamgkutan, dan penjemuran gabah. Petani lebih memilih untuk mengeluarkan biaya untuk membayar upah tenaga kerja luar keluarga untuk
bekerja pada lahan usahataninya dari pada petani tersebut yang bekerja sendiri ini dilakukan pada saat panen dan penanganan hasil panen padi.
6.2.2. Jumlah Benih