berarti bahwa jika pengeluaran selain pangan bertambah maka konsumsi pangan akan berkurang. Respon konsumsi pangan tidak elastis terhadap pengeluaran
selain pangan. Tabel 19. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Konsumsi Pangan
Variabel Notasi Parameter
Dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Intersep INTERSEP 4087973 .0001
Pendapatan Disposibel
PND 0.266441
.0001 1.30 Konsumsi
Non Pangan
KNP -0.64295
0.0101 -0.57
Jumlah Anggota Rumah- tangga
JART 312694.1 0.1064
0.19 R
2
0.4599 Jumlah anggota rumahtangga berhubungan positif dan berpengaruh nyata
taraf 10 persen terhadap konsumsi pangan. Hal ini berarti bahwa jika terjadi penambahan jumlah anggota rumahtangga maka akan dapat meningkatkan
konsumsi pangan. Anggota rumahtangga, disamping merupakan aset produktif juga merupakan aset konsumtif yaitu mereka yang bukan angkatan kerja. Makin
besar jumlah anggota keluarga maka keburtuhan hidup yang harus dipenuhi untuk setiap anggota keluarga juga akan semakin besar.
6.5.2. Konsumsi Non Pangan
Pada Tabel 20 hasil pendugaan konsumsi non pangan KNP menunjukkan bahwa semua tanda dugaan parameter sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai
dengan hipotesis. Koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0.3953, yang berarti bahwa keragaan konsumsi pangan sebesar 39.53 persen dapat dijelaskan
oleh variabel pendapatan disposibel PND, konsumsi pangan KPN, dan jumlah anggota rumahtangga JART.
Pendapatan disposibel berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 1 persen terhadap konsumsi non pangan. Hal ini berarti bahwa ada
keterkaitan antara pendapatan disposibel dengan konsumsi non pangan. Jika terjadi peninngkatan pendapatan disposibel maka konsumsi non pangan
rumahtangga akan meningkat. Ini menunjukkan bahwa barang atau jasa yang tergabung dalam kelompok non pangan pada penelitian ini adalah barang normal.
Rumahtangga yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi akan memiliki peluang yang lebih besar untuk membelanjakannya dalam jumlah yang lebih besar jika
dibandingkan dengan rumahtangga yang memiliki pendapatan yang lebih kecil. Rumahtangga yang rasional akan memasimumkan kepuasan atau kesejahteraan
dengan menambah pengeluaran yang salah satunya untuk konsumsi non pangan dengan kendala anggaran yang dimilikinya. Jika pendapatan yang dimiliki
rumahtangga meningkat maka terjadi pelonggaran kendala, yang berarti rumahtangga dapat mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi lagi atau
ditunjukkan dengan adanya peningkatan konsumsi non pangan. Konsumsi pangan berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap
pengeluaran untuk konsumsi non pangan. Hal ini berarti bahwa jika pengeluaran selain non pangan bertambah maka konsumsi non pangan akan berkurang. Respon
konsumsi non pangan tidak elastis terhadap pengeluaran selain non pangan. Berdasarkan Tabel 20 menunjukkan bahwa jumlah anggota rumahtangga
berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi non pangan. Hal ini berarti bahwa jika terjadi penambahan jumlah anggota rumahtangga maka
akan dapat meningkatkan konsumsi non pangan karena besarnya jumlah kebutuhan konsumsi non pangan yang harus dipenuhi untuk seluruh anggota
rumahtangga. Hal ini menunjukkan barang atau jasa non pangan di dalamnya terkandung pengeluaran-pengeluaran yang besarnya terkait langsung dengan
jumlah anggota rumahtangga, seperti pakaian, air, bahan bakar, kosmetik, listrik. Tabel 20. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Konsumsi Non Pangan
Variabel Notasi Parameter
Dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Intersep INTERSEP 3836631 .0001
Pendapatan Disposibel PND
0.227561 .0001 1.24
Konsumsi Pangan
KPN -0.54099
0.0070 -0.61
Jumlah Anggota Rumahtangga
JART 415126.1
0.0059 0.28
R
2
0.3953
6.5.3. Investasi Pendidikan