Identifikasi dan Metoda Pendugaan Model Definisi Operasional

4.5. Identifikasi dan Metoda Pendugaan Model

Setelah tahap perumusan model dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis untuk menduga model dalam bentuk persamaan simultan. Sebelum dilakukan pendugaan model, lebih dahulu melakukan identifikasi model untuk mengetahui metoda pendugaan model yang tepat Koutsoyiannis, 1977, dengan menggunakan rumus: K-M G -1, dimana: K = jumlah seluruh peubah endogen dan peubah predetermined di dalam model M = jumlah peubah endogen dan eksogen dalam setiap persamaan G = jumlah persamaan Kriteria identifikasi model adalah sebagai berikut: 1. Bila K-M = G - 1 maka persamaan di dalam model adalah exactly identified. 2. Bila K-M G - 1 maka persamaan dalam model adalah unidentified. 3. K-M G - 1 maka persamaan dalam model adalah overidentified. Karena semua persamaan overidentified, maka metoda penggunaan model yang digunakan adalah metoda Two Stage Least Squares 2 SLS. Metoda ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan proses pengolahan data yang efisien dalam penggunaan waktu Koutsoyiannis, 1977. Pengolahan data dilakukan dengan program computer Statistical Analysis System SAS.

4.6. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rumahtangga petani adalah sekelompok orang yang tinggal di bawah satu atap dan menggunakan sumberdaya yang ada dalam rumahtangga tersebut bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan dari masing- masing anggota keluarga yang mempunyai mata pencaharian utama sebagai petani. 2. Petani adalah orang yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kegiatan usahatani 3. Curahan kerja merupakan jumlah jam kerja yang dicurahkan oleh setiap anggota rumahtangga untuk kegiatan mendapatkan penghasilan dari kegiatan usahatani padi maupun kegiatan non usahatani selama satu tahun. 4. Produksi adalah banyaknya produk yang dihasilkan dari kegiatan usahatani padi dalam satuan rupiah selama satu tahun. 5. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli sarana produksi pertanian yang diperlukan dalam kegiatan usahatani padi seperti bibit, pupuk, pestisida dalam satuan rupiah selama satu tahun. 6. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja luar keluarga pada usahatani padi dalam satuan rupiah selama satu tahun. 7. Tingkat pendidikan adalah lamanya suami, istri, dan anak menempuh pendidikan secara formal. 8. Jumlah anggota rumahtangga adalah jumlah semua orang yang ada di dalam satu rumah yang menjadi tanggungan kepala keluarga. 9. Jumlah balita adalah jumlah anak kecil yang berusia di bawah lima tahun di dalam suatu rumahtangga. 10. Leisure adalah waktu santai yang dilakukan oleh suatu rumahtangga untuk meningkatkan kesejahteraannya. 11. Pendapatan total rumahtangga adalah pendapatan total rumahtangga yang diperoleh dari seluruh anggota rumahtangga dari mencurahkan kerja produktif pada usahatani dan non usahatani dalam satuan rupiah selama satu tahun. 12. Pendapatan rumahtangga dari usahatani padi adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari usahatani padi dalam satuan rupiah selama satu tahun. 13. Pendapatan rumahtangga dari non usahatani adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari non usahatani dalam satuan rupiah selama satu tahun. 14. Konsumsi pangan adalah pengeluaran rumahtangga untuk membeli bahan pangan yang dikonsumsi rumahtangga meliputi, beras, ikan, tempe, tahun, ikan kering, daging, telur, susu, sayuran, minya goreng, tepung terigu, bumbu- bumbuan, umbi-umbian, makanan dan minuman siap saji dan rokok dalam satuan rupiah selama satu tahun. 15. Konsumsi non pangan adalah pengeluaran rumahtangga untuk membeli bahan yang dikonsumsi rumahtangga selain kebutuhan pangan meliputi pakaian, tempat tinggal, kesehatan, kecantikan dalam satuan rupiah selama satu tahun. 16. Investasi produksi adalah pengeluaran rumahtangga untuk modal produksi dalam satuan rupiah selama setahun. 17. Investasi pendidikan adalah pengeluaran rumahtangga untuk keperluan pendidikan anggota rumahtangga dalam satuan rupiah selama setahun. 18. Pengeluaran selain pangan adalah pengeluaran rumahtangga yang terdiri dari pengeluaran untuk non pangan, investasi produksi, dan investasi pendidikan dalam satuan rupiah selama setahun. 19. Pengeluaran selain non pangan adalah pengeluaran rumahtangga yang terdiri dari pengeluaran untuk pangan dalam satuan rupiah selama setahun.

V. GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

5.1. Letak Geografis, Iklim, Kependudukan dan Kondisi Pertanian

Luas wilayah Kabupaten Donggala sebesar 10 471.71 km 2 dan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Donggala adalah Kecamatan Sigi Biromaru yang memiliki luas wilayah sebesar 514.92 km2 yang meliputi daerah dataran 65 persen, perbukitan 25 persen, pegunungan 10 persen dan terletak pada ketinggian 200 sampai dengan 700 meter di atas permukaan air laut, serta merupakan dataran Lindu. Kondisi musim panas Kabupaten Donggala terjadi antara bulan April sampai dengan September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Curah hujan tertinggi tahun 2005 terjadi pada bulan Juni 6.5 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada Februari yaitu 0.66 mm BPS Kabupaten Donggala, 2006. Dari hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2006 diketahui jumlah penduduk Kabupaten Donggala sebesar 486 316 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sebesar 243 630 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 242 686 jiwa. Sedangkan pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah sebesar 2,76 persen. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Hingga akhir tahun 2006 kepadatan penduduk tercatat sebanyak 46 jiwa per km². Jumlah kepala keluarga Kabupaten Donggala tahun 2006 sebesar 114 863 dengan rata–rata penduduk per kepala keluarga sebanyak 4 orang. Sedangkan Kecamatan Sigi Biromaru memiliki jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar 40